Sabtu malam yang sangat ingin Heyra hindari semenjak kejadian kala itu sungguh datang. Kini Heyra tengah berada di kamar kosnya. Menatap pantulan dirinya yang sudah bersiap untuk pergi bersama Yohan. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi selain menghadapinya. Ia juga sangat malu akibat salah kirim chat kala itu. Begitu deringan di ponselnya berdering, Heyra langsung ke depan kosnya dan mendapati Yohan sudah di depan kosnya.
Yohan melihat Heyra yang terlihat canggung dan sedikit malu masuk ke mobilnya dan Yohan tanpa ingin basa-basi langsung melajukan mobilnya. Tempat yang akan mereka kunjungi pertama pastinya tugu monas.
Setalah dua puluh menitan berada dalam mobil dengan keheningan yang mereka buat akhirnya mereka memilih segera keluar dari mobil yang pengap karena keadaan terlalu hening.
"Heyra, "
"Eh, iya kak? Kenapa? " Ujar Heyra dengan canggung sambil menoleh ke arah Yohan dan tidak bisa menatap Yohan karena malu.
"Bersikap seperti biasa aja sama saya." Ucap Yohan datar tapi menatap Heyra sebentar.
Heyra mengangguk. Lalu hening kembali. Hanya suara lalu lalang kendaraan di sebrang jalan dan angin malam juga ramainya monas dimalam hari membuat keheningan itu tak terasa. Tapi bagi Heyra dan Yohan ini sangat hening.
"Ra,"
"Kak, " Kedua orang itu tengah tersenyum canggung hanya karena berucap bersamaan."Kenapa Ra? " Tanya Yohan akhirnya.
"Em, kak Yohan dulu aja. "
"Jangan canggung, Ra, saya jadi gak enak. "
"Maaf ya kak, saya gak bermaksud buat canggung kok. "
"Ra, maaf buat perkataan saya di mall waktu itu. "
"Em..iya," Rasanya Heyra tidak bisa lagi berkata-kata ataupun berucap gara-gara Yohan begitu tenang tapi serius dalam nada bicaranya.
"Kak, mau jagung bakar gak? " Tunjuk Heyra pada pedagang jagung bakar didekat lokasi mereka berada.
Yohan tertawa pelan melihat Heyra mencoba mengalihkan pembicaraan sebentar. "Iya, Ra, mau. "
Heyra langsung saja berlari kecil ke arah penjual jagung bakar itu. Disusul Yohan dibelakangnya. Heyra lalu memesan rasa jagung bakar manis satu dan menanyakan pesanan Yohan.
"Kak, mau pesan apa? "
"Pedas ya. "
"Oke, em, tambah yang rasa pedas satu ya pak. " Ujar Heyra pada si penjual jagung bakar.
Tak lama setelah jagung bakar mereka selesai. Mereka duduk di tempat jagung bakar itu. Memang disediakan kursi untuk para pelanggan. Heyra menikmati jagung bakar manis kesukaannya.
"Ra, kenapa ambil rekam medis? "Tanya Yohan untuk memecah keheningan yang mereka buat itu.
"Gak tau kak, pilihan Allah kayaknya, " Jawah Heyra dengan disertai tawa.
"Serius, Ra. "
"Saya serius kak, kelihatan bercanda banget ya muka saya? "ujar Heyra dan Yohan malah tertawa.
"Memang gak sesuai pilihan kamu? "
"Sesuai sih, toh yang milih aku, tapi ya emang pilihan utama dan tujuanku dulu bukan di sini, tapi sekarang disini. "
Yohan hanya diam mendengarkan cerita gadis itu dan ia melihat Heyra dengan seksama. Masih ada sorot kecewa di matanya.
Sementara Heyra bahkan tak tahu dirinya salah jurusan atau tidak karena baginya ini semua sudah rencana Allah yang pasti lebih baik dari rencananya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heyra's Love Line
Romance[COMPLETE] [FOLLOW DULU YUK!] [BUDAYAKAN JANGAN SILENT READER] Bagi Heyra yang sudah menjomblo selama 18 tahun itu, mengambil resiko besar untuk menjalin hubungan serius adalah hal yang sangat dia pikirkan dengan sangat serius. Dia tidak boleh han...