Liburan semester memang hal yang paling dinantikan oleh semua mahasiswa karena mereka akan beristirahat dari yang namanya tugas. Kali ini Heyra tidak menantikan hari liburan karena pikirannya sungguh was-was akibat pernyataan Yohan waktu itu. Pernyataan tentang Yohan yang akan main ke rumahnya di Bandung saat liburan adalah hal yang sangat ingin ia hindari. Liburan sudah memasuki seminggu dan Yohan tak mengajarinya apapun akan hal itu. Seperti tidak diberi kepastian.
"Ra, mandi gih. " Ucapan dari kakak laki-laki Heyra itu membuatnya yang sedang rebahan di kamarnya itu memutar matanya malas.
"Ntar aja, mandi sore, males kak. "Ujarnya dengan masih Setia rebahan dan bermain ponsel atau lebih tepatnya menonton drama korea di ponselnya.
"Astagfirullah, mandi aja males banget sih Ra, nanti tiba-tiba ada temen lo dateng, bingung dah tuh. "Ucap kakaknya dengan jahil dan Heyra semakin tidak peduli.
"Bodo amat. "
Heyra kalau sudah dirumah ya suka sekali bertahan di dalam kamar dan maraton drama korea yang sudah ia simpan selama ia kuliah dan akhirnya bisa menontonnya dengan leluasa. Fangirling juga menjadi sah satu kegiatannya saat liburan seperti ini. Belum ada jadwal liburan bersama teman-temannya, jadi dia memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat liburan.
"Raaaa, Heyraaaa. "Teriakan kakaknya itu kembali menyeruak dari luar kamarnya dan membuat Heyra berdecak kesal.
"Apalagi kak?"
"Eh serius, ada tamu tuh, katanya mau ketemu lo. " ujar kakaknya sambil menunjuk ke pintu.
"Siapa? Temen gue?" ujarnya yang bingung karena teman-temannya tidak bilang akan ke rumah dan tidak mungkin kan si Yohan akan datang mendadak seperti ini.
"Ih udah sana cepetan di samperin. "Ujar Kakaknya sambil mendorongnya ke depan.
Heyra yang akhirnya terpaksa ke arah ruang tamu dengan piyama yang masih menempel ditubuhnya dan juga rambut berantakan dan wajah kucelnya itu menghampiri seseorang yang tengah duduk di ruang tamu.
"Bun, kok disini? "Tanyanya bingung begitu melihat bundanya tengah mengobrol dengan seseorang yang benar-benar ia duga itu. Yohan dengan kemejanya yang rapi itu tengah duduk manis sambil mengobrol bersama bundanya dan ia masih kucel seperti ini. Ia sangat malu.
"Hm, ini dia Heyranya, duduk Ra,"ujar bundanya yang sudah sedikit jengah dengan penampilan Heyra.
"Ra, kamu mandi dulu sana, bentar lagi ayah juga pulang. "Omel bundanya dan ia langsung menuju ke belakang untuk mandi. Bisa gawat saat ayahnya tahu ada seorang lelaki ke rumahnya.
Tak butuh waktu lama bagi Heyra untuk mandi, 15 menit sudah cukup dan ia sudah Wangi dan berganti pakaian dan menuju ruang tamu kembali dan ia melihat kakak laki-lakinya tengah berada disana juga.
"Ra, disapa dulu tamunya. "Tegur bundanya karena Heyra asal duduk saja disamping kakak lelakinya.
"Iya bun. "
"Em, hai kak."sapa Heyra pada Yohan yang dengan santai memperhatikannya dan ia sudah salah tingkah sebenarnya dan Yohab tersenyum menanggapinya.
"Siapa lo Ra? "Tanya kakak laki-lakinya itu kepada Heyra dan bundanya sudah menahan tawa melihat putrinya tengah kebingungan.
"Hah? Em..., itu..., em..., " Bodohnya Heyra tidak bisa menjawab sampai ayahnya pulang dari restoran yang mereka miliki. Restoran kecil yang berada disebrang jalan perumahan mereka.
"Assalamualaikum. Loh, ada tamu? "Sapa hangat ayah Heyra begitu datang dan rasanya Heyra tidak tahu harus bagaimana saat ini. Situasi yang belum pernah ia hadapi harus ia hadapi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heyra's Love Line
Romance[COMPLETE] [FOLLOW DULU YUK!] [BUDAYAKAN JANGAN SILENT READER] Bagi Heyra yang sudah menjomblo selama 18 tahun itu, mengambil resiko besar untuk menjalin hubungan serius adalah hal yang sangat dia pikirkan dengan sangat serius. Dia tidak boleh han...