Bab 19 : Semester Baru dan kisah baru

105 4 0
                                    

Kini Heyra sudah menginjak semester dua. Rasanya sungguh cepat semester satu ia lalui. Kini juga ia punya sebuah kisah yang berbeda dengan Yohan. Kisah baru keduanya akan dimulai sejak saat ini. Kisah tentang keduanya yang akan menjalani sebuah hubungan yang tentunya pasti ada lika-likunya.  Heyra sebenarnya sedikit kesulitan berkomunikasi dengan Yohan yang super sibuk karena bolak-balik Jakarta-Bandung. Heyra harus mengerti meskipun kadang ia merasa sama saja saat ia menjomblo tapi setidaknya mereka masih beberapa kali bertukar pesan hanya untuk menanyakan kabar. 

Semester dua sudah berjalan sekitar dua mingguan. Heyra belum bercerita soal hubungannya dengan Yohan kepada teman-teman dekatnya. Jujur, ia malu, tapi ia tidak enak kalau tidak bercerita.

"Eh, weekend pada pulkam gak? "Tanya Kaila pada Heyra dan juga yang lain begitu kelas sudah di akhiri.

"Gue sih nggak. "jawab Sela.

"Gue juga nggak, capek, jum'at kuliah full sampai sore kalau pulang sabtu bikin capek. " jawab Pita menambahkan.

"Gue juga gak, " jawab Nina.

Hanya Heyra dan Fera yang belum memberikan jawaban. Heyra sebenarnya tidak tahu akan pulang atau tidak tapi sepertinya ia akan memilih untuk tidak pulang ke bandung karena akan kelelahan karena pulang saat hari sabtu.

"Gue enggak deh kayaknya. " jawab Heyra final dan hanya tersisa Fera yang belum menjawab.

"Gue..., gak tau, " Jawab Fera bingung karena rumahnya lah yang paling dekat dengan Jakarta yaitu di Bekasi. 

"Nonton yuk, mumpung ada film Bagus. " ajak Kaila dan Heyra mengangguk semangat pasalnya film yang sedang ia nantikan itu yang akan tayang.

"Lo ngangguk berarti yes kan Ra? "Tanya Kaila memastikan dan Heyra mengangguk lagi dengan mantap.

"Gue juga yes. " jawab pita bersemangat.

"Gue juga. " jawab Nina yang sudah yakin tidak ada acara di weekend malam.

"Sel, Fer? " tanya Heyra yang sudah tidak sabar ingin menonton bersama teman-temannya.

"Gue gak ngerti filmnya, gak deh. " tolak Sela yang memang susah sekali diajak nobar.

"Sekali aja Sel, " mohon Kaila membujuk Sela.

"Gue ikut, gue gak pulang. " final Fera yang akhirnya memutuskan untuk ikut.

"Iyadeh, gue ikut. " ujar Sela dengan pasrah dan semoga rencana itu tidak jadi wacana. 

Mereka semua memutuskan untuk ke kantin karena kelas hari ini sudah selesai. Nanti malam mereka sudah berencana mengerjakan tugas bersama di kosan Heyra. Sepertinya hal itu sudah menjadi rutinitas mereka untuk mengerjakan tugas bersama. 

Kantin siang itu benar-benar ramai dan penuh hingga membuat mereka kebingungan mencari tempat duduk padahal sudah memesan makanan. Mata Heyra tertuju ke satu meja yang kosong tapi dihadapannya ada seseorang yang membuatnya enggan untuk duduk disana. Ada Yohan dan dosen yang lain tengah duduk disana.

"Ra, ayo, duduk sana. " Ajak Fera dengan menarik Heyra yang sedaritadi terdiam ditempatnya. 

Heyra berusaha untuk biasa saja saat duduk disana dan matanya bertemu dengan manik hitam milik Yohan itu. Heyra sungguh gugup dan tidak tahu harua bagaimana. Tangannya berusaha sibuk dengan ponselnya dan pikirannya ia coba alihkan ke berbagai hal di ponselnnya. Fera yang duduk disampingnya sudah menyenggol bahunya pelan karena ada Yohan disana.

"Eh, nanti jam berapa ke kosan Heyra? "Tanya Pita mengawali obrolan karena daritadi sibuk dengan ponsel masing-masing.

"Habis magrib ? " usul Kaila dan yang lain mengangguk.

Heyra's Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang