Sudah satu tahun lebih berlalu. Heyra masih sibuk dengan kuliahnya. Hari-harinya ia lalui dengan tugas dan menyusun skripsinya. Ia sudah menginjak semester delapan. Hari-harinya sebagai mahasiswa tingkat akhir hanyalah dipenuhi dengan keluhan-keluhan karena harus revisi berkali-kali dan menerima banyak omelan dari dosen pembimbingnya.
Pagi ini, ia tengah janjian dengan dosen pembimbingnya untuk membahas hasil revisi yang sudah ia kerjakan. Bahkan bertemu dosen harus janjian dulu dan tak bisa seenaknya. Heyra ingin kabur dari dunia sebentar. Setidaknya ia ingin menjelajah mars atau venus dan bertemu alien.
"Pagi, bu."
"Pagi, ayo masuk Ra. Revisian di dalam aja ya."
Heyra masuk dan menunggu dosen pembimbingnya itu. Dosennya masih sibuk menelfon seseorang dan Heyra hanya bisa duduk diam sambil melihat sekitar ruang dosen.
Ah, ia jadi teringat insiden beberapa tahun lalu dimana ia kepergok Yohan saat hendak menutup pintu ruang dosen. Ia masih ingat bagaimana teman-temannya memang sengaja mendorongnya dan membuatnya malu.
"Gimana Ra ?" Ia menyerahkan hasil revisiannya pada dosennya dan mendengarkan tiap-tiap kata yangdiucapkan dosennya.
"Kamu revisi lagi ya Ra, masih banyak nih yang gak sesuai sama teori dan juga pembahasannya masih kurang."
Bimbingan itu berakhir setelah satu jam. Banyak sekali yang harus direvisi lagi dan juga masih ada konsep atau teori yang salah.
Huh, tolong culik Heyra ke planet mars.
Heyra memilih segera pulang dan menyelsaikan revisian ini. Ia juga tidak melihat teman-temannya dikampus. Karena memang tak ada kuliah hari ini, teman-temannya hanya ke kampus saat perlu bimbingan seperti ini.
Hm, Heyra ingin ke kantin sebentar. Ia haus. Sepertinya sebuah jus semangka akan menyegarkan tenggorokannya.
"Bu, jus semangka satu ya."
"Dua bu."
Eh, Heyra melihat siapa orang yangdatang disampingnya dan ternyata seseorang yang sudah lama tak ia dengar kabarnya.
"Kak Gavin!"
"Haiii, Ra..., long time no see."
Memang ya, anak kedokteran itu kalau sudah sibuk akan sangat sulit ditemui. Sudah lama Heyra tak bertemu Gavin. Tapi, kenapa lelaki ini ada disini ? Kalau dipikir-pikir, harusnya ia sedang koas sekarang.
"Kok disini kak ? Bukannya harusnya koas ya ?"
"Hm, gue koas di Jakarta Ra, tadi ada kepentingan aja dikampus, terus gue lihat lo sendirian disini."
"Ck, ada-ada aja."
"Tumben sendirian, Ra ?"
"Hm, cuma bimbingan tadi. Gak ada kuliah."
"Mau ngobrol bentaran disini ?"
"Gak deh, gue sibuk kak. Bye."
Heyra meninggalkan Gavin dan mengambil jus semangkanya. Ia hanya ingon merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya dan memulihkan staminanya. Lagian, ia sedang tidak mood untuk mengobrol dengan siapapun.
🍂🍂🍂
Tok tok tok
"Astagaa..., kok gak bilang mau ke kos gue sih ?"
"Satu.., dua, tiga..., Happy Birthday Heyraaaa!!!"
Sekotak donat itu dipersembahkan oleh teman-teman Heyra dengan kejutan kecil-kecilan. Ah, Heyra biasanya ingat ulang tahunnya, tapi hari ini ia benar-benar rupa. Usianya kini genap 21 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heyra's Love Line
Romance[COMPLETE] [FOLLOW DULU YUK!] [BUDAYAKAN JANGAN SILENT READER] Bagi Heyra yang sudah menjomblo selama 18 tahun itu, mengambil resiko besar untuk menjalin hubungan serius adalah hal yang sangat dia pikirkan dengan sangat serius. Dia tidak boleh han...