Bab 18 : Deg-degan

103 5 0
                                    

Yohan menepikan motornya di depan halaman rumahnya. Rumah dengan nuansa warna cream itu terlihat simple dan modern. Heyra menatap Yohan yang masih sibuk dengan helmnya dan memarkirkan motor di halaman rumahnya. Heyra berusaha menetralisir rasa gugupnya. Salivanya sungguh terasa sulit untuk ditelat akibat gugup.

Yohan melihat Heyra begitu gugup dan ia menggenggam tangan Heyra dan tersenyum untuk menenangkannya. Antara gemas dan lucu, wajah Heyra sungguh lucu saat ini.

"Assalamualaikum, " Ujar Yohan dan Heyra begitu masuk.

"Waalaikumsalam, " Jawab Ami dengan senang hati dan terlalu exited begitu melihat Heyra. 

"Duduk dulu nak Heyra, bunda buatkan minum sebentar. " Ujar Ami dengan ramah dan Heyra duduk di ruang tamu rumah itu.

Perlahan Heyra menelusuri tiap sudut rumah itu. Ada foto keluarga yang terpajang di dinding samping ruang tamu mereka dan ada beberapa hiasan dinding modern dan juga hiasan lama disana. Sementara Yohan tengah permisi untuk ke kemarnya sebentar untuk mengambil sesuatu yang ia siapkan untuk Heyra.

"Ini nak Heyra, diminum dulu, udah makan? "Tanya Ami begitu datang dan membawa segelas teh hangat pada Heyra.

"Makasih tante, sudah kok tante. " jawab Heyra ramah dan meminum teh hangat itu.

"Kak Heyraaa, " teriak Erika begitu turun dari kamarnya di lantai atas dan segera menghampiri Heyra.

"Hai, Rik, lama gak ketemu. " Sambut Heyra dengan senang dan keduanya sudah berpelukan layaknya teletubies.

"Iya kak bener banget, udah lama, oh iya habis darimana sama Mas Yohan? " Tanya Erika penasaran dan menatap jahil Heyra.

"Em, ke alun-alun aja kok, Rik, tadi udah keburu sore jadi disana aja sampe malem, " Jawab Heyra.

Erika hanya menghela napas kesal. Bisa-bisanya saudara laki-lakinya itu tak bisa romantis dengan cara mengajak jalan-jalan dinner atau nonton bioskop atau ngedate romantis lainnya.

"Gak romantis banget sih mas." Ujar Erika tepat disaat Yohan datang dengan paperbag ditangannya.

"Haduh anak bunda satu ini, lain kali yang romantis kencannya. " tambah Ami dengan sengaja dan menatap Yohan kecewa.

"Bun, kenapa ikut-ikutan Erika ngejek aku sih? " Kesal Yohan akhirnya dan Heyra tertawa kecil mendengar itu. 

"Ra, saya ada oleh-oleh buat kamu, pas saya ke Surabaya waktu itu. " Ujar Yohan dengan menyerahkan paperbag berwarna coklat itu.

"Ih kaku banget sih mas ngomongnya kok saya-kamu, ganti kek aku-kamu. " komentar Erika itu terasa sangat pedas dan membuat Yohan sudah tak tahan dengan adik bungsunya itu.

"Diem dek. "

Heyra hanya bisa menyaksikan percekcokan dua saudara itu dan ia membuka paperbag yang diberi oleh Yohan itu. Kemudian Erika dan Ami meninggalkan keduanya di ruang tamu. Begitu papwrbag itu dibuka Heyra mendapati sebuah novel yang sangat ia inginkan tapi belum bisa ia beli. Heyra menatap kagum Yohan karena membelikan buku yang ia inginkan kala itu. 

Heyra terus menatap buku itu dengan senang dan sekarang ia menatap Yohan dengan senang dan Heyra refleks memeluk Yohan karena sangat senang.

"Makasih banyak kak, aku suka novelnya. " Ujar Heyra ditengah pelukan mereka dan Yohan mengusap rambut Heyra lembut sambil tersenyum.

Heyra kemudian melepas pelukan itu karena malu dan ia hanya bisa salah tingkah sambil berpura-pura fokus dengan huku barunya. 

"Kak Yohan kok tahu aku mau buku ini? "Tanya Heyra untuk menghilangkan rasa malunya karena memeluk Yohan barusan.

"Kayaknya saya pernah lihat di snap whatsappmu Ra, terus pas di Surabaya kemarin saya gak sengaja lihat novel itu di toko buku, jadi saya beli," jelas Yohan dengan tenang.

Heyra tersenyum senang dan menatap Yohan dengan kagum. Ia masih tidak menyangka Yohan begitu memerhatikan hal kecil seperti itu. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya karena menjadi seorang kekasih Yohan. Ia sangat senang dan rasanya ia ingin mengumumkan itu ke dunia, tapi ia tidak akan segila itu untuk melakukannya. Ia cukup menikmati kebahagiaan ini dengan menghabiskan waktu bersama Yohan sebelum keduanya sama-sama sibuk.

"Ra, bentar lagi saya antar pulang ya, biar gak kemalaman. "

"Iya kak, "

"Oh iya, Ra, saya mau nanya. "

"Nanya apa kak? "Tanya Heyra kebingungan.

"Saya gak romantis ya? " Tanya Yohan serius tapi Heyra malah tertawa mendengar itu.

"Kenapa deh nanya itu? "

"Ya tadi kata Erika saya gak romantis, makanya saya nanya. " jawab Yohan dengan malu.

"Kak Yohan romantis kok, dengan cara kak Yohan sendiri. " balas Heyra serius tapi Yohan hanya bisa menghela napasnya pasrah.

"Saya emang gak romantis, bilang aja Ra. " Ujar Yohan yang masih tak percaya.

"Terserah deh," balas Heyra yang sudah tidak mau memperpanjang hal itu.

Yohan hanya bisa merasa malu setelah menanyakan hal tidak penting seperti itu. Ia menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal.

Karena waktu sudah semakin malam akhirnya heyra pamit pulang kepada orang tua Yohan dan Erika dan Yohan sudah menyiapkan motornya untuk mengantar Heyra pulang. Gemerlap lampu kota bandung itu sungguh menjadi pemandangan paling indha malam ini.

🍂🍂🍂

Sesampainya dirumah, Heyra langsung beristirahat setelah Yohan langsung pamit pulang karena sudah malam. Heyra sungguh menikmati kencannya hari ini. Ia sudah senang sekali. Ia mengecek bebera foto yang mereka ambil tadi. Lebih tepatnya foto dirinya. Karena yohan sangat susah diajak berfoto.

Heyra sudah seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri karena melihat fotonya dan Yohan itu. Heyra tengah menjadi seorang bucin yang lupa akan dunia seakan dunia hanya tentang keduanya.

Heyra teringat bahwa ia memiliki novel baru dan ada sebuah surat yang terselip di paperbag tadi. Ia tersenyum tipis karena hal kecil itu. Novel yang sangat ia inginkan dari orang yang spesial itu adalah dua hadiah paling membahagiakan.

Ra..
Saya gak pinter nulis kata-kata
Jadi maaf kalau terlalu biasa
Terimakasih sudah menerima saya
Novelnya semoga kamu suka ya...
Sampai jumpa di Jakarta ya Ra....
Saya gak bisa sering jalan karena banyak hal yang harus saya urus di liburan kali ini.
Saya harus bolak-balik ke Jakarta juga..
Maaf saya gak bisa menemani kamu liburan sampai selesai...
Semangat ya semester duanya...

Yohan.

🍂🍂🍂

Hai semuanya...
Maaf ya kalau Bab ini pendek....
Semoga suka aja sama Bab ini hehe...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Vote and coment juseyoo 😗
Terimakasiiiih
Koreksi kalau ada typo ya 😁👍

Heyra's Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang