Bab 14 : H-4 minggu tenang jatuh sakit

122 4 0
                                    

Hari senin pagi sudah menyambut Heyra kembali dan ia harus segera ke kampus karena ada kelas pagi. Ia tak terlalu buru-buru karena kelas di undur menjadi jam 8 atas permintaan dosen. Sebenarnya minggu ini akan jarang sekali ada perkuliahan karena materi sudah selesai dan mungkin hanya absensi. Ia berjumpa dengan Fera di parkiran dan berjalan bersama untuk ke kelas. Mereka memutuskan untuk menaiki tangga dari sebelah kanan karena lebih dekat untuk ke kelas mereka dan bodohnya Heyra karena harusnya ia memilih lewat tangga dalam saja daripada tangga samping yang berakhir ia benar-benar bertemu Yohan saat Yohan juga hendak naik ke ruang dosen. Fera jelas menyenggol pelan bahu Heyra dan ia hanya bisa menatap Fera kesal karena Yohan berada di depan mereka. Heyra jelas teringat perkataan Yohan di kereta yang membuatnya tidak bisa tidur nyenyak saat di rumah dan sampai sekarang tetap menganggu pikirannya.

"Ra, cieee....,"Ujar Fera jahil dan menggoda Heyra begitu tiba di kelas dan duduk di tempat mereka biasa duduk dan Kaila, Pita, Sela sudah datang termasuk Nina yang biasanya datang paling akhir tumben mereka semua datang sangat pagi.

"Kenapa Fer? "Tanya Kaila dan juga di ikuti yang lainnya dan Fera menunjuk Heyra yang mencoba sibuk dengan ponselnya dan tidak mau menggubris teman-temannya.

"Tadi, kita berdua gak sengaja naiknya barengan sama pak Yohan. "ujar Fera pelan agar yang mendengar hanya teman-teman mereka.

"Uhhh, bisa sering gitu ya Ra, kebetulan kalau sering-sering berarti takdir tahu. "Ujar Kaila menambahi ucapan Fera dan Heyra menatap Kaila dengan seakan tak mau percaya hal itu yang semakin membuatnya bingung dengan semuanya.

"Apasih Kai, udahan ih, itu ya cuma kebetulan aja. "Elak Heyra karena sungguh ia malu di goda seperti ini dan ia juga masih ingat perkataan Yohan di kereta itu.

"Yaelah, pake malu-malu segala, bilang aja lo seneng. "Ujar Kaila yang melihat Heyra malu-malu dan teman-temannya yang lain itu hanya tertawa melihat tingkah Heyra.

"Kai, "Panggil Heyra dengan pelan karena ia tidak mau menimbulkan teman-temannya kepo dengan apa yang ingin ia bicarakan pada Kaila.

"Cek whatsapp lo dong, "Ujar Heyra yang sudah menuliskan beberapa pertanyaan ke Kaila karena ia tidak bisa secara langsung untuk berbicara disini, terlebih sekarang di kelas. Lalu Kaila membuka aplikasi chatting itu.

Heyra

Kalau dia mau ke rumah gue itu artinya apa?
07.58 A.M

Kaila yang barusan membaca itu terbelalak tak percaya dan menatap Heyra kaget dan Heyra sudah mengisyaratkan pada Heyra untuk tidak teriak dan diam dengan jari telunjuknya yang sudah ia taruh dalam bibirnya.

"Ada apaan nih? Kok Heyra sama Kaila kayak nyembunyiin sesuatu. "Ujar Sela yang kebetulan duduk dibelakang Heyra dan Kaila dan Heyra menggeleng.

"Gak ada apa-apa Sel," Ujar Heyra karena ia masih ingin bertanya pada Kaila dulu dan baru ia akan bercerita pada temannya saat Yohan sudah memberikan penjelasan akan semuanya.

"Heh, gak , gue gak percaya, ayo cerita ada apa?" desak Sela dan akhirnya Heyra pasrah lalu membuka group chatting mereka dan mengetikkan beberapa pertanyaan dan Kaila hanya tertawa pelan.

Grup ghibah, tugas, curhat, dan apapun 🌚🌝

Heyra : Nanti deh ke kosan ya, gue ceritain.
Sela : apaan Ra? Ih udah kepo gue.
Kaila  : sabar woy wkwkwk
Fera    : di tunggu pake banget, nanti malam meluncur.
Nina    : Sip deh untung nanti gak ada jadwal rapat juga.
Pita      : ada apaan woy.
Heyra  : dateng aja deh ke kosan gue gaes, ntar aja gue cerita. 

Obrolan mereka di grup chat itu berakhir karena dosen datang. Mereka memang aneh padahal bisa saja mereka mengobrol biasa tapi mereka memilih mengobrol di chat. Aneh tapi mereka mampu membuat Heyra senang dan juga terhibur sedikit lalu Heyra menyenggol Kaila sebentar.

Heyra's Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang