Bab 25 : Berkeluh kesah

82 3 0
                                    

Maaf ya sebelumnya karena baru bisa update hehe 😭

Semoga masih pada nungguin ya kelanjutan kisah Heyra sama Yohan :)
Oke udah aku gak mau banyak cuap-cuap
Selamat membaca 😉

🍂🍂🍂

Di suatu malam yang gemerlap akam lampu kota itu, Heyra dan Yohan tengah menikmati malam minggu yang mereka sempatkan ditengah kesibukan masing-masing. Kini keduanya berada di sebuah cafe yang ada di Jakarta dengan segelas kopi kesukaan mereka masing-masing. Wajah Heyra terlihat begitu lesu tapi ia berusaha baik-baik saja karena susah ada Yohan di hadapannya.

"Kak, boleh cerita tidak? "

"Kenapa Ra ? Cerita aja. "

"Saya capek kak, udah mau libur tugasnya segini banyak, aku rasanya gak mampu, banyak banget dan deadlinenya mepet semua. " Keluh Heyra yang merasakan banyak beban hanya karena tugas kuliahnya.

"Pasti selesai kok, Ra, wajar kok kamu capek, saya gak akan maksa kamu buat ngerjakan tugasmu, saya maunya kamu jangan nyerah meskipun kamu capek, kamu boleh capek asal kamu harus tetep berjuang, istirahat sebentar gak pa-pa. "

"Rasanya pengen cepet berakhir kak, serius udah capek banget. "

"Mau nikah saja sama saya? " goda Yohan yang membuat Heyra menatap Yohan tak percaya.

"Ya mau tapi gak sekarang juga astagfirullah ini orang kenapa bikin gue shock sih. " Batin Heyra berkecamuk karena sangat terkejut.

"Ih serius kak, saya beneran lagi capek ini. "

"Saya juga serius Heyra. "

"Kak Yohaaan..., "

"Iya sayang.., " Jawab Yohan dengan sengaja memanggil Heyra dengan sebutan sayang.

"Kak saya lagi gak mau bercanda, saya capek beneran. "

"Kamu mau saya gimana Ra? "

"Gak tahuuu, cuma pengen marah aja kak tapi gak tahu ke siapa. "

"Yaudah marah saja sama saya, kan saya juga dosen. "

"Tapi kan bukan dosen saya, yang nyebelin kan dosen saya bukan kak Yohan. "

"Sudah sudah, kamu minum kopinya deh ya, jangan marah-marah terus, " Ujar Yohan yang gemas melihat Heyra kesal dengan sendirinya dan mengacak rambut Heyra.

"Iya iya, huh, pengen banget tuh saya rasanya marah marah ke dosen saya. "

"Mau saya bantu sampaikan? "Goda Yohan jahil karena Heyra sepertinya tidak akan selesai marahnya.

"Ih kak Yohan apasih, kan saya bercanda, nyebelin juga nih lama-lama. "

"Iya maaf, lagian kamu marah mulu daritadi. "

"Kan udah saya bilang kak, saya capek pengen marah juga,"

"Iya sayang, udah ya marahnya, "

"Iya, udah kok udah. "

Heyra hanya berusaha menumpahkan seluruh beban Yang membuatnya frustasi belakangan ini karena setelah UTS ternyata material kuliah yang ia dapat semakin berat dan tentunya membuatnya banyak pikiran karena ia merasa ada yang salah kenapa ia tidak nyaman dengan kuliahnya di akhir semester dua. Ia tahu ini masih awal tapi ia juga tidak mau menyerah dijurusan yang sudah menjadi takdirnya ini. Ia hanya menahan senyum bahagia karena ada seseorang dihadapannya sekarang yang selalu mendengar keluh kesahnya.

"Ra, saya juga mau cerita." Ujar Yohan memulai ceritanya dan Heyra benar-benar penasaran.

"Hm, cerita aja. "

Heyra's Love LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang