#23

2.1K 239 0
                                    

Mingyu pun akhirnya menuruti perkataan Y/n. Sudah empat kali Mingyu menghubungi orang tuanya, awalnya ia menyerah. Tapi, ia tetap menghubungi mereka dan akhirnya tersambung juga.

"Yeoboseyo??"

"Yeoboseyo. Eomma ini Mingyu" ujar Mingyu dengan senyum lebarnya.

"Mingyu!! Kau masih hidup??"

"Masih Eomma"

"Syukurlah. Sekarang kau ada dimana??"

"Sekarang aku masih beristirahat dengan yang lainnya. Disini juga ada Y/n"

"Jinjja?? Syukurlah kalau begitu"

"Ne Eomma. Sekarang Eomma dimana??"

"Eomma sudah ada di pulau Jeju. Kau cepatlah kemari"

"Kita akan segera ke sana. Kita akan pergi bersama tim penyelamat. Jadi, Eomma tunggu saja"

"Baiklah. Eomma ingin berbicara dengan Y/n"

Mingyu langsung memberikan ponselnya kepada Y/n dan langsung diterima oleh Y/n.

"Yeoboseyo Eomma"

"Syukurlah kau selamat. Orang tuamu dimana??"

"Eum... Mereka sudah meninggal"

Mendengar suara Y/n yang sedikit parau, membuat Eomma Mingyu tidak tega dan merasa bersalah menanyakan sesuatu hal yang membuat Y/n menangis.

"Mianhae Y/n... Eomma tidak tahu tentang itu"

"Gwenchana. Aku sudah mengikhlaskan mereka"

"Baiklah. Kalau begitu Eomma tutup telponnya, kalian jaga diri baik-baik"

"Ne Eomma. Sampai jumpa Eomma"

"Sampai jumpa"

Setelah itu sambungan terputus, lalu Y/n mengembalikan ponsel milik Mingyu.

"Apakah kita akan tetap pergi ke tempat itu??" Tanya Y/n.

Mereka mengangguk dengan pasti, karena mereka yakin bisa selamat jika datang ke tempat yang di perintah oleh pemerintah.

"Tapi, apakah tidak ada cara lain?? Aku takut terjadi sesuatu esok hari" ujar Y/n karena hatinya merasakan akan terjadi sesuatu esok hari.

"Sudah jangan dipikirkan, kita berdoa saja kepada Tuhan, agar besok tidak terjadi sesuatu" ujar Taeil.

Mereka mengangguk membenarkan jawaban Taeil. Yeji memperhatikan sekitar, bangunan yang mereka tempati semacam gudang yang sudah tidak di pakai.

"Siapa yang ingin ikut denganku berkeliling??" Tanya Yeji.

Woozi mengangkat tangannya. Lalu, mereka berdua berkeliling. Canggung yang mereka rasakan sekarang.

Di gudang itu terdapat pintu, tapi mereka berdua tidak ingin membuka. Takut terjadi sesuatu. Lalu, disana ada air putih yang berada di galon.

"Disana ada air, lumayan untuk menyegarkan tenggorokan" ujar Woozi.

Lalu, mereka mengambil galon itu dengan berhati-hati dan menghampiri yang lainnya.

"Teman-teman ini ada air" ujar Yeji.

Mereka yang mendengar suara Yeji, sontak melihat ke arah Yeji dan Woozi. Lalu, Yeji dan Woozi meletakkan galonnya di tengah-tengah mereka.

"Tapi bagaimana kita meminumnya??" Tanya Taeil.

Woozi beranjak dari tempatnya, lalu pergi ke tempat tadi. Tak lama kemudian ia datang dengan membawa dua gelas plastik berukuran kecil.

"Bagaimana dengan ini??" Tanyanya sembari menunjukkan gelas plastik itu.

"Tidak apa-apa. Jadi, satu untuk yeoja dan satunya lagi untuk namja" ujar Taeyong.

Mereka mengangguk. Lalu, mereka minum secara bergantian.

Setelah itu mereka mengobrol bersama hingga malam tiba.

SURVIVAL: Zombie In City[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang