11

4.9K 900 418
                                    

I like reading and replying your comments wkwk.

Klik tombol vote kurang dari satu detik kak.

Happy reading.


Suasana hening mengelili kami. Hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Baik aku maupun Mas Danish tidak mengatakan apapun sejak makan.

"Ra, Mas mau ke luar kota." Suara Mas Danish memecah keheningan yang ada.

"Iya." Balasku sekenanya.

"Kamu nggak nanya lagi?"

"Oh. Berapa lama?"

"3 hari."

"Oh yaudah."

"Kamu beneran nggak nanya Mas ke luar kota mau ke mana dan mau ngapain?"

"Biasanya kan urusan kantor, aku mau nanya apa lagi?" Tanyaku heran.

"Mas mau ke Padang."

"Jauh amat," komentarku.

"Mau ke rumah orang tua Kak Ica." Lanjutnya.

Aku terbatuk-batuk karena tersedak makanan. Mas Danish menyodorkan segelas air padaku. "Mas mau ke mana?" Tanyaku lagi memastikan.

"Ke rumah orang tua Kak Ica. Mas mau minta restu ke orang tuanya."

"Oh."

"Kok kamu gitu balesnya?"

"Ya terus? Aku harus joget-joget kayak cheerleader sambil teriakin 'semangat Mas!' gitu? Mimpi aja." Jawabku sambil membereskan piring. Nafsu makanku sudah hilang.

Mas Danish terlihat speechless karena jawabanku. Apa peduliku?
"Oh iya, Mas."

"Kenapa, Ra?"

"Mas pergi kapan?"

"Lusa."

"Aku juga lusa mau ke luar kota, ya. Mau ke Semarang."

"Ceritanya kamu pulang kampung gitu? Gapapa sih, biar Mas pergi, kamu juga pergi jadi kamunya nggak ngerasa sendirian di sini."

"Bukan pulang kampung. Mau pengajian 100 hari Mami Papi." Tanpa permisi, aku langsung masuk ke dalam kamar.

💮

Pada akhirnya Mas Danish memilih untuk pergi ke Padang alih-alih Semarang. Katanya tiket dan segala persiapan sudah rampung, jadi tidak bisa dibatalkan.

Padahal ada teknologi yang namanya reschedule.

Pengajian peringatan 100 hari kepergian Mami dan Papi baru akan dilaksanakan esok hari. Jadi hari ini aku menyempatkan datang ke makam Mami dan Papi.

A

ssalamu'alaikum Mi, Pi, Kyra datang.

Aku mengatur napasku karena tiba-tiba air mataku mengalir begitu saja.

Mi, Pi, sekarang aku merasa Mas tidak menghormati kalian. Hampir sepanjang perjalanan menuju ke sini Kyra menangis, Mi, Pi. Kyra bertanya-tanya saat ini, apa saat menjodohkan Kyra dengan Mas kalian merasa yakin dia adalah pria yang tepat untukku?

Mi, Pi, Mas Danish bahkan memilih untuk mengejar cintanya ketimbang datang ke peringatan 100 hari kepergian kalian. Apakah itu adalah sikap menantu yang baik?

Mi, Pi, Kyra mencintai Mas Danish. Tapi apa harus sesakit ini mencintai seseorang?

Mi, Pi, boleh Kyra cerita sedikit? Mas Danish bilang mau menikah lagi. Kyra nggak mau nerimanya, tapi Kyra juga nggak bisa nolaknya.

Unwanted | Kim Doyoung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang