4

5.5K 804 121
                                    

Appreciate others if you wanna be appreciated

Happy reading.

💮

Karena takut Mas Danish akan mengenaliku, setidaknya pakaian dan tas selempang yang kubawa, aku bersembunyi dan meninggalkan makananku.


Tadinya aku ingin menitipkan pada Theodore untuk merekam suara obrolan mereka kalau bisa. Tapi kupikir-pikir lagi, itu artinya akan membuka aib suamiku. Lagipula aku tidak kenal dengan Theodore.

"Loh loh, mau kemana?" tanya Theodore sedikit teriak begitu aku langsung pergi.

Aku tidak menghiraukannya dan langsung pergi ke toilet. Semoga saja Mas Danish tidak melihatku.

Lumayan, dari persimpangan menuju toilet aku dapat mengintip ke tempat Mas Danish duduk.

Sebuah ide terbesit di otakku. Aku tidak tahu apakah ini ide yang bagus atau bukan. Tapi kucoba sajalah. Aku menelepon Mas Danish, dengan panggilan video.

Baru saja kutekan icon panggilan video. Untung saja otakku langsung bekerja jadi langsung kuakhiri sebelum Mas Danish sempat mengangkatnya. Kalau kutelepon dia dengan panggilan video, Mas Danish bisa menyadari kehadiranku di cafe ini, karena wallpaper pada temboknya sama.

Aku kembali menelepon Mas Danish, kali ini dengan panggilan suara.

Tiba-tiba Theodore datang tepat disaat Mas Danish mengangkat teleponku. Untung saja Theodore belum berbicara jadi kusuruh dia diam dengan telunjuk di bibirnya.

"Wa'alaikumussalam, halo Mas?"

"Kenapa, Ra?"

"Mas udah makan belum? Ini aku lagi di resto, mau nitip nggak? Nanti aku anter."


"Nggak usah, Ra. Mas juga udah di luar ini mau makan."

"Oalah, makan apa, Mas?"


"Nggak tau belum milih, Ra."

"Mas sama siapa makannya?"


"Sama temen Mas."

"Ramean?


"Engga Ra, berdua aja."

"Cewek apa cowok?"


Mas Danish tertawa di sana. Tunggu, apakah ini lucu?
"Cemburu nih kamu?"

"Mas, pertanyaan itu dijawab sama jawaban, bukan pertanyaan lagi."


"Iya deeh, sama cewek."

Setidaknya Mas Danish tidak berbohong.
"Temen kantor?"


"Bukan, temen kuliah. Kamu beneran cemburu ya ini?"

Aku tertawa tidak ikhlas.
"Enggaklah, ngapain? Kayak anak abege aja."

"Yaudah Ra, Mas makan dulu ya."

"Iya Mas."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Dengan bodohnya aku lupa kalau masih ada Theodore di depanku, terlalu asyik mengintip Mas Danish.

Unwanted | Kim Doyoung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang