So this story basically will tell about...apa hayo?
Happy reading.
💮
M
as Danish
Mas udah di jalan
Iya mas, aku udah masak
Aku menutup ponselku lalu kembali menyiapkan makanan di meja. Tidak banyak yang kumasak malam ini, hanya ayam saus tiram dengan tumis tauge.
Selesai menata meja, aku duduk di ruang depan guna membukakan pagar saat Mas Danish datang nanti.
Tak berapa lama, suara klakson mobil berbunyi. Aku segera keluar untuk membukakan pagar.
"Assalamu'alaikum." Mas Danish langsung mengucap salam begitu keluar dari mobil.
"Wa'alaikumussalam." balasku lalu menyalaminya dan mencium tangannya.
Kami lalu masuk ke dalam berdampingan. Aku membantunya membukakan jas yang dipakainya.
"Mas mau mandi dulu atau langsung makan?"
"Mas langsung makan aja deh, udah laper." Mas Danish tersenyum lalu langsung mencuci tangannya.
Selesai makan dan membereskan peralatan makan yang tadi dipakai, aku bersantai sambil menonton televisi sambil menunggu Mas Danish selesai mandi.
"Fokus banget nontonnya sampe Mas udah duduk kamu nggak nyadar?" Aku meresponsnya dengan memasang wajah bingung yang membuat Mas Danish terkekeh pelan.
"Mas kapan duduk?"
"Udah lebih dari 10 detik, sih. Gak kerasa emangnya?" Aku menggeleng sebagai jawaban.
Mas Danish duduk mendekat ke arahku lalu tangan lembutnya mulai mengelus rambutku pelan. "Kita udah berapa lama ya menikah?"
"11 bulan, Mas."
"Pantesan Mama nanyain cucu terus."
Penuturannya membuatku merasa bersalah. Masalahnya selama 11 bulan kami berhubungan, belum ada tanda-tanda kehamilanku.
"Aku minta maaf, Mas." ujarku merasa bersalah.
Usapan di rambutku terhenti. "No no no, kamu nggak salah, Ra. Nggak ada yang salah di sini. Cuma, Allah belum mengizinkan kita untuk punya anak. Atau mungkin kita emang belum siap."
Sebuah ide terlintas di kepalaku, bisa jadi ini ide yang cemerlang. "Mas, kayaknya kita ke dokter aja deh, atau kita program aja, Mas." usulku.
"Nggak perlu, Mas tau banget kamu masih stres belakangan ini. Pelan-pelan aja ya?" Aku mengangguk lalu masuk ke dalam pelukannya.
Ya, aku memang masih stres belakangan ini. Kedua orang tuaku baru saja meninggal 2 bulan lalu karena kecelakaan tunggal.
"Kamu ngantuk belum? Tidur yuk?"
"Sedikit, Mas. Ayo."
Kamar tidur kami selalu terasa seperti rumah, Mas Danish selalu berhasil mencairkan suasana.
![](https://img.wattpad.com/cover/209884361-288-k446277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted | Kim Doyoung ✅
Romance2019 au in Bahasa Bukan tentang siapa yang pertama siapa yang kedua. Ini tentang hati, di mana ia berlabuh. Highest rank #8 fiksipenggemar 200419 Dimulai pada 31 Desember 2019 Berakhir pada 8 April 2020 © Delonixre