Duapuluh satu

95 5 0
                                    



"Lo mau gak jadi pacar gue?." Samudra mengatakannya dengan yakin sambil menoleh dekat ke wajah Dasha, didepan matahari yang semakin lama semakin turun akan terbenam, melukis senja yang indah di sore hari mewarnai mereka disana.

"Hah?." Dasha malah tidak percaya kalau ternyata perkataan Samudra sejak awal saat hari kedua mereka bertemu itu benar - benar serius.

"Yaudah, kalo lo gak mau. Yuk pulang." Samudra hendak berdiri dari duduknya. Tapi tangannya digenggam oleh Dasha yang menahannya untuk pergi.

"Eh." Kata Dasha.

"Ayo, udah mau gelap nih, nanti gue dihajar kakak lo." Samudra masih menahan setengah berdirinya.

Dasha bungkam saat Samudra menatap dirinya, padahal kaki Samudra sudah tidak kuat menahan setengah berdirinya.

Sementara yang ada di pikiran Dasha dengan mulut yang masih terdiam.

"Aduh, gimana nih. Kalo gue gak terima, gue takut nyesel karena gue sedikit suka sama dia.Tapi, kalau gue terima, gue takut Kak Devan dan Stephanie bakal ngincer gue. Semenjak ketemu Samudra, hari - hari sekolah gue gak pernah tenang." Dalam hati dan pikiran Dasha yang membutuhkan waktu lama itu memaksa Samudra untuk memecahkan lamunan Dasha yang menatap Samudra sedari tadi.

"Dasha!." Samudra mengagetkan Dasha.

"Gue... Gue mau... jadi pacar lo." Ucapan Dasha yang tiba - tiba keluar itu juga mengagetkan Dasha sehingga setelah mengucapkannya dia langsung menutup mulutnya yang masih menganga itu membuat Samudra menjatuhkan berdirinya ke pasir hingga kedua kakinya menekuk di atas pasir itu.

"Jangan bercanda, tuh liat. Papih gue saksinya." Samudra menunjuk ke arah matahari yang semakin turun ke asalnya.

"Gue ga bercanda kok. Emang muka gue keliatan bercanda?." Sadar dirinya sudah mengatakan menerima Samudra, dia memilih untuk tetap menerima Samudra sebagai pacarnya. Ucapan Dasha itu lagi - lagi membuat Samudra berekspresi kaget.

"Beneran?." Samudra masih tidak percaya.

"Iya." Jawab Dasha polos.

Samudra malah mengeluarkan hp nya dari dalam saku, dan membuka aplikasi kamera.

"Bangun." Samudra dan Dasha bangun dari duduknya.

"Lo mau ngapain?." Tanya Dasha.

"Memotret moment langit dimana lo sama gue jadian, ada papih dan langit ini saksinya." Kata Samudra menghadap ke arah Dasha.

The moment of Samudra and Dashara.
1 February 2020🤍

 1 February 2020🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DASHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang