DASHARA

Tujuh

Samudra telah sampai di rumah, dia memasuki rumah dengan wajah yang setiap hari selalu sama, tidak pernah ada yang berubah. Tidak senyum, tidak menyapa, tidak menoleh apalagi memberi salam. Sekalipun disana ada mommy-nya.

"Kamu udah pulang, oh ya tadi Pak Doni bilang ke mommy katanya besok sudah jadwal mobil kamu untuk diservice. Dia nanya, kamu yang mau service atau dia aja?." Mommy Samudra memberanikan diri menanyakan hal ini kepada Samudra karena Samudra termasuk tipe orang yang ingin melakukan kegitannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Pak Doni itu supir pribadi keluarga Vales sejak Samudra kelas 6 SD, mereka juga punya pembantu rumah tangga namanya Bu Tuti yang mulai bekerja di waktu yang sama dengan Pak Doni karena mereka berdua bertetangga saat masih tinggal di kampung. Keluarga Vales juga membeli rumah dan memutuskan untuk pindah ke komplek yang lebih kecil, sebenarnya hal ini sudah sangat biasa dilakukan keluarga Vales setiap tahun untuk pindah rumah karena mommy yang ingin selalu memiliki suasana baru. Kalau alasan kenapa bisa disebelah rumah Dasha, itu sama sekali tidak direncanakan. Dulunya, rumah itu milik saudara Samudra, tapi karena mereka ingin pindah ke luar negeri akhirnya keluarga Vales yang membeli rumah itu karena sesuai dengan keinginan mommy untuk membeli rumah yang lebih kecil, mommy merasa rumah yang lama dirasa terlalu besar untuk mereka tinggali ber empat.

Samudra baru mengetahui Dasha dan Elen menjadi tetangganya saat mereka bertemu di hari ketiga mereka kenal. Tanpa disengaja, dia sendiri pun kaget harus menjelaskan apa saat Dasha mengira kalau Samudra pindah kesana untuk mengikuti Dasha. Oh ya, sebenarnya rencana pindah rumah ini tidak disetujui oleh Samudra karena rumah yang ditinggalkan itu adalah rumah terakhir tempat dia dan papihnya bersama, banyak kenangan - kenangan indah yang harus Samudra tinggalkan. Namun, dengan besar hati Samudra mengalah demi tidak membuat masalah dengan mommy.

Dulu, mommy dan Samudra adalah ibu dan anak yang tidak pernah terpisahkan. Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat, Samudra pun memang lebih dekat dengan mommy dibanding dengan papih nya. Mommy, Papih dan Samudra telah menjadikan keluarga mereka menjadi keluarga kecil yang penuh dengan kesempurnaan. Namun, semua telah berakhir sejak kepergian papih Samudra yang telah menghadap yang kuasa lebih awal. Hal itu terjadi sekitar satu tahun yang lalu. Sampai saat ini belum pernah ada yang berani untuk mengungkapkan penyebab kepergian papih Samudra, yang mengetahui penyebabnya hanya keluarga dan para pemegang saham di SMA Citra Bangsa dan tidak lain Vales Company, agar tidak terjadi keributan yang akan membahayakan terkait dengan saham aset keluarga Vales yang telah dibangun dari 0 oleh orang tua Samudra.

Sebenarnya, ada beberapa teman Samudra yang mengetahui masalah ini tetapi mereka dilarang untuk membuka mulutnya jika tidak ingin melihat Samudra mengamuk. Jelas, hal ini merupakan penyebab utama sikap Samudra yang berubah 180 derajat.

Samudra yang dulu adalah Samudra yang selalu memiliki senyum indah di wajahnya, pintar dalam segala hal dan berprestasi di berbagai bidang. Satu lagi, yang tidak pernah diketahui oleh orang banyak. Dia hanya memiliki dua mantan sejak SMA kelas dua hingga sekarang, mengingat puluhan penggemar - penggemar di sekolah dibuktikan dengan surat yang selalu ada di setiap halaman buku - buku pelajaran atau kolong meja Samudra, berbagai jenis makanan yang setiap hari ada di meja ketika Samudra baru kembali setelah jam istirahat, dan pesan - pesan dari nomor tidak dikenal yang masuk ke hp nya sehingga memaksa Samudra untuk mengganti nomor setidaknya sebulan dua kali agar tidak ada yang bisa mengirimi pesan pengagum lagi, tetapi masih saja ada oknum nakal bernama ROY si Playboy yang selalu memberikan nomor baru Samudra sebagai hadiah jika penggemar Samudra mau memperkenalkan temannya yang jomblo untuk Roy jadikan pacar atau hanya sekedar gebetan. Sudah sering bahkan bosan Samudra mengomel atau berkelahi dengan Roy, tapi sebagai orang yang masih waras Samudra mencoba mengalah dan memilih untuk mengganti nomor setiap sudah tidak sanggup menahan deringan panggilan masuk dan pesan dari penggemar - penggemarnya.