Cahaya terik menerobos masuk ke tirai putih jendela kamar menusuk mata Dasha yang masih terpejam.Tok....tok...tok
"Sha bangun dong, kakak udah mau berangkat nih. Kamu kok dari kemarin telat terus?." Ucap Devan sudah siap dengan seragam yang lengkap.
"Sha, buka dong pintunya. Kamu ngapain sih?." Devan masih setia menunggu di depan pintu kamar Dasha yang tidak menandakan ada kehidupan di dalamnya. Devan sudah mencoba untuk membuka pintu itu, tapi pintu itu terkunci dari dalam.
"Yaudah, kakak berangkat duluan ya...." Devan menyerah dan memutuskan untuk berangkat sekolah meninggalkan Dasha.
Devan menuruni tangga dengan cepat sambil memutar - mutar gantungan kunci motor kesayangannya di jari telunjuk yang dihadapkan ke atas.
Mamah yang sedang sarapan bersama Papah dan Kak Daniel menanyakan Dasha pada Devan karena Devan tidak bersama orang yang tadi ingin ia panggil.
"Loh Devan, mana Dasha?." Kata mamah.
"Masih tidur mah." Jawab Devan, menarik kursi meja makan untuknya kemudian duduk dan sarapan.
"Dasha kok akhir - akhir ini aneh banget ya, ga biasanya dia bangun siang - siang dari kemarin." Mamah bingung dengan sikap Dasha yang akhir - akhir ini aneh.
"Yaudah mah, mungkin dia capek kali. Aku duluan ya mah, pah, kak." Devan berjalan menjauh dari meja makan mengarah ke motornya terparkir.
"Pasti adik gue takut sama perkataan orang - orang nih. Hadeh.... udah mau lulus ada...aja masalah." Devan mengusap wajahnya kasar lalu menyalakan motornya dan berangkat ke sekolah.
- SAMUDRA -
Samudra melangkahkan kakinya membuka pintu mobil, hari ini dia ingin menaiki mobil yang sudah lama tidak ia pakai. Samudra merogoh sakunya untuk melihat hp yang belum ia priksa sejak semalam pulang ke rumah.
Di layar hp Samudra, hanya ada satu pesan dari Dasha. Sisanya hanya pesan no name yang Samudra sudah hafal isinya, tidak lain tidak bukan dari para fans nya di sekolah.
Samudra menyenderkan kepalanya di mobil yang pintunya sudah ia tutup lagi karena baru ingat kalau semalam dia berjanji untuk chat bersama Dasha.
Samudra : "maaf Sha, semalem aku lupa bales"
Setelah membalas pesan Dasha, Samudra mulai menyalakan mobilnya.
- - - - - - - - - - - - - - -
Samudra telah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Dia mengambil tas yang ada di bangku belakang dan melihat hpnya lagi, apakah pesannya sudah di balas oleh Dasha. Tetapi disana, tidak ada balasan apapun dari Dasha.
Samudra menghembuskan nafas, berfikir kalau Dasha marah padanya. Tapi, sebagai seorang cowok yang tidak mau terlalu larut dalam kisah percintaan yang akan membuatnya lebay, Samudra berniat untuk langsung meminta maaf saat nanti ketemu Dasha tanpa harus memperpanjang drama saling menyimpan marah satu sama lain.
Samudra keluar dari mobilnya. Berjalan menyusuri koridor mengarah ke kelas 12A. Samudra berjalan santai, namun dia berhenti saat melewati kelas 12B yang notabenenya adalah kelas Dasha. Samudra ingin melihat keberadaan cewek yang telah menjadi pacarnya itu semalam. Tapi, bangku Dasha kosong, dia hanya melihat Elen yang duduk di sebelah bangku Dasha. Samudra tidak ingin mengambil pusing, mungkin Dasha belum datang, pikirnya.
Samudra memasuki kelasnya dengan wajah yang biasa saja, tidak senang dan juga tidak sedih. Di sisi lain, dia khawatir dengan Dasha yang belum datang juga padahal sudah mau masuk jam pelajaran apalagi dia melihat Devan sudah ada di dalam kelas, dia juga khawatir kalau Dasha marah karena pesannya tidak dibalas olehnya. Tapi disisi lain, dia senang karena akhirnya dia bisa menjaga Dasha dari jarak yang lebih dekat.
![](https://img.wattpad.com/cover/211072445-288-k121028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DASHARA
Teen FictionDashara Zienna Giovano, anak perempuan satu - satunya dari keluarga Giovano. Cantik dan juga pintar, kehidupan sekolahnya sangat menyenangkan bersama Elen, sahabatnya. Tapi sejak semester terakhirnya di SMA dimulai, semuanya berubah menjadi kacau. B...