Happy Reading Dear,
Jangan lupa Vote dipojok kiri bawah bergambar ⭐ dan follow akunnya sebelum membacaSemoga bisa menemani hari-hari kalian, masukan ke perpustakaan agar tidak ketinggalan info updet
More Information
Instagram : Halsazia_🌼🌼🌼
Evelyn dan Cadee selalu bergandengan tangan seiring dengan persiapan yang tengah di lakukan. Mereka sedang menuliskan harapan-harapan untuk kehidupan yang lebih indah kedepannya, berharap agar keinginannya tersebut akan terbang tinggi seperti lampion-lampion yang terbang jauh keatas tanpa ada niatan untuk turun kembali.
Disaat persiapannya telah selesai, mereka menunggu aba-aba panitia acara untuk menerbangkan lampion bersama-sama.
Lautan manusia terus bersorak sorai tiada henti, di atas panggung sudah sedari tadi menampilkan artis-artis kota yang menyuguhkan nyanyian dan tarian kegembiraan, acara ini seolah telah di rancang jauh-jauh hari sehingga menampilkan acara yang sangat megah dan meriah.
Terdengar suara pembawa acara dari arah panggung dengan sangat bersemangat dan antusias.
"Malam ini kita kedatangan tamu spesial, tamu yang sangat di tunggu-tunggu dan di puja semua orang, para pria dengan ketampanan luar biasa dan kekayaan yang sudah tidak diragukan, siapa lagi kalau bukan Aldric dan Redmund Mikhelson."
"Huuuhhhhhh... Huuuhhhh." Teriakan terus terdengar di penjuru taman, para pengunjung semakin riuh dengan kedatangan kedua pengusaha terkaya di negara mereka, ada yang bersiul memanggil-manggil nama keduanya, ada yang melompat-lompat, dan banyak reaksi lainnya yang membuat keadaan semakin bising dan tak terkendali.
"Terimakasih atas antusias dan semangat kalian, kami mewakili kakek Arthur sangat senang dapat ikut berpartisipasi dalam acara sebesar ini." terdengar suara riang Redmund Mikhelson dari atas panggung, Redmund terus saja menampilkan senyum yang memikat dan melambaikan tangan pada penonton, beda dengan pria di sebelahnya yang sedang memasukan kedua tangan di kedua saku celana dengan aura keangkuhan yang terpancar dengan kuat.
Arthur Mikhelson memang sudah dikenal di penjuru San Diego, siapa yang tidak mengenal pemilik badan amal terbesar negara ini. Bahkan Arthur selalu rutin memberikan donasi-donasi yang diluar batas nalar seseorang. Kedermawanan dan kejayaan seolah sudah menjadi bagian dalam dirinya.
"Selamat menikmati malam kalian." Terdengar kembali suara dingin dan sedikit serak memenuhi gendang telinga para penonton, suara yang sangat menawan dari orang yang menawan pula, siapa lagi kalo bukan Aldric Anthony Mikhelson, cucu pertama dari Arthur Mikhelson.
Penonton semakin riuh dan heboh setelah mendengar suara dingin dari pria yang wajahnya selalu memenuhi majalah dan televisi sebagai young billionaire terkaya di berbagai negara, pria dengan ketampanan dan kekuasaan yang tidak di miliki siapapun.
Cadee dan Evelyn tidak memperhatikan ke arah panggung. Sebelum jam 12 malam, keduanya membeli 1 cup es krim besar untuk dimakan berdua sambil asik memperhatikan anak-anak yang tengah berlarian menunggu penerbangan lampion di lakukan.
"Baiklah, karena sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru Cina, maka kami meminta tuan Aldric dan tuan Redmund menerbangkan lampion yang pertama dan setelahnya diikuti oleh lampion berikutnya dari pengunjung lainnya" jelas pembawa acara dengan menampilkan wajah yang mengharapkan ucapannya disetujui oleh kedua putra Mikhelson tersebut.
Aldric dan Redmund mengangguk menyetujui permintaan dari sang pembawa acara. Dari arah belakang panggung datang panitia lain memberikan satu lampion merah dan 2 note kecil yang akan dituliskan harapan dari keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/211876128-288-k195251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unimaginable Destiny [MIKHELSON'S SERIES 1] (Completed)
BeletrieAldric Anthony Mikhelson pewaris Mikhelson Group, perusahaan gas terbesar di dua negara. Pria dengan segala kekayaan berlimpah, penguasa dunia bisnis dan memiliki ketampanan yang diluar batas wajar. Pria dingin dengan segala sifatnya yang membuat pa...