PROLOG

10.9K 557 47
                                    

Jangan lupa vote dan komen....

Satu vote dan komen dari kalian sangat berarti bagi aku:)

Selamat membaca cerita Queen:)

Queen berjalan kesana kemari sambil memegangi ponselnya, dia sudah berdiri didepan pintu rumahnya hingga dua jam lebih.

Hari ini adalah hari jadinya yang ke lima tahun dengan Alex. Alex bilang dia akan menjemput Queen pukul tujuh untuk merayakan hari jadi mereka di restoran tempat biasa mereka merayakannya. Sudah dua jam lebih Queen menunggu didepan rumahnya, namun Alex tidak juga datang. Dia sudah berulang kali menelepon Alex dan Alex tidak mengangkatnya.

Motor ninja memasuki pekarangan rumahnya, membuat Queen langsung tersenyum lebar, dia berpikir motor itu adalah motor milik Alex.

Senyuman lebar Queen luntur begitu saja saat melihat motor yang berhenti didepannya bukanlah motor yang dikendarai oleh Alex, melainkan motor yang dikendarai oleh Bryan, sahabatnya Alex.

"Kenapa Lo datang? Alex mana?" Tanya Queen.

Bryan tersenyum miris, gadis yang disukainya sepertinya tidak mengharapkan kedatangannya. "Lo lagi nunggu Alex?"

Queen mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan tunggu dia kalau Lo enggak mau sakit hati,"

"Maksud Lo?" Tanya Queen yang tidak mengerti dengan ucapan Bryan.

"Naik ke motor gue kalau Lo mau tau apa maksud gue,"

"Lo mau ajak gue pergi?"

Bryan mengangguk.

"Kemana?"

"Nanti Lo akan tau,"

"Kalau Alex datang ngejemput gue gimana?"

"Dia enggak bakal datang,"

"Lo tau dari mana?"

"Mending Lo naik aja, enggak usah banyak tanya lagi,"

Quee diam, dia tidak bertanya lagi kepada Bryan, dia langsung naik ke motor Bryan dan memakai helm yang di berikan oleh Bryan, setelahnya Bryan langsung menyalakan motornya dan menjalankan motornya dengan kecepatan standar.

Bryan membawa Queen ke salah satu restoran yang berada di pusat Jakarta.

Queen menatap ke sekeliling restoran, dia sangat mengenal restoran itu, restoran itu adalah restoran dimana Queen dan Alex akan merayakan hari jadi mereka.

"Kenapa Lo bawa gue kesini?"

Brya menatap Queen sesaat, lalu menunjuk sudut sebelah kanan restoran menggunakan dagunya.

Queen mengikuti arah tunjuk Bryan, dia sedikit menyipitkan matanya saat melihat dua orang yang sangat dikenalnya duduk dipojokan restoran.

"Itu bukannya Alex ya?" Tanya Queen memastikan.

Bryan mengangguk.

"Dan orang yang duduk didepannya it-"

"Mutiara," potong Bryan.

Queen diam, dia tidak tau lagi harus berkata apa melihat pemandangan didepannya. Ini begitu menyakitkan baginya. Queen sudah bersiap dengan dandanan yang cantik untuk merayakan hari jadinya dengan Alex namun Alex malah duduk dengan sahabat wanitanya di restoran tempat mereka akan merayakan hari jadi.

Queen tersenyum miris, dia menyalakan ponsel yang di genggamnya, dan langsung menelepon Alex.

Nomor yang Anda tuju tidak menjawab.

Queen menelepon Alex lagi, namun Alex masih tetap saja tidak mengangkatnya.

Nomor yang Anda tuju tidak menjawab.

Queen berhenti menelepon Alex dan langsung menatap ke arah Bryan. "anterin gue pulang," ucapnya.

"Lo enggak mau negur mereka atau semacamnya gitu?"

Queen menggeleng, "enggak perlu, biarin aja dulu mereka senang-senang besok gue yang bakal kasih pelajaran,"

"Kasih pelajaran?"

Queen mengangguk.

"Pelajaran apa? Matematika?"

Queen memutar bola matanya malas. "Enggak usah pura-pura goblok bisa?" Tanya Queen kesal.

Bryan tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang rapi sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk huru 'V' "Gue cuma becanda," ucapnya.

*****

Gimana sama ceritanya?

Jangan lupa share cerita ini ke teman-teman kalian:)

Jangan lupa follow akun wattpad Lidya_prati

Dan akun Instagram @lidyaprati untuk mendapatkan info menarik lainnya:)

Terima kasih sudah membaca cerita Queen:)

QUEEN (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang