6. QUEEN

3.5K 307 6
                                    

Hy hy aku Up...

Jangan lupa vote dan komen:)

Karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)

Perhatian!!! Di part ini membuat emosi pembaca mungkin akan memuncak.

Selamat membaca cerita QUEEN:)

Queen memasuki kamar mandi sekolah dan langsung berjalan ke arah cermin. Saat tepat di depan cermin dia menatap pantulan dirinya yang berantakan. Baju yang basah, dan pipi yang mulai memerah karena tamparan Alex.

Queen menghela napasnya dengan kasar. Dia sekarang sudah putus dengan Alex. Jika ada yang bertanya apakah Queen rela putus dengan Alex? Maka jawabannya tidak. Queen sangat tidak rela putus dengan Alex dan dia masih sangat begitu mencintai Alex. Tapi tindakan Alex tadi benar-benar keterlaluan, sehingga membuat hatinya menjadi goyah, dan langsung memutuskan Alex tanpa berpikir sedikit pun.

Queen membuka keran air dan membasuh mukanya dengan air untuk menghilangkan rasa panas di pipinya. Dia kembali menatap ke arah cermin dan menatap ke arah pipinya. Jujur saja dia masih tidak percaya jika Alex yang menyebabkan pipinya memerah. Yang Queen tahu selama mereka berpacaran Alex sedikitpun tidak pernah menyakiti wanita apalagi sampai bermain kasar seperti ini.

Tapi kali ini berbeda. Alex sudah berubah, dan dia benar-benar berubah. Dia tidak hanya menyakiti hati dan perasaan Queen tapi dia juga bermain kasar terhadap Queen.

Queen tersenyum kepada dirinya sendiri sambil menatap pantulan cermin, tanpa sadar setetes air mata jatuh dipipinya. Entah mengapa tiba-tiba saja Queen merasa seakan dirinya sangat menyedihkan, ditampar oleh pacarnya sendiri padahal dia tidak tahu apa-apa. Ralat, bukan pacar melainkan MANTAN PACAR.

Queen mengusap air matanya dengan kasar, lalu tersenyum. Tidak Queen tidak boleh menangis, dia harus tersenyum dan membalas perbuatan Alex.

Tiga orang wanita memasuki kamar mandi dan berjalan mendekat ke arah Queen. Mereka berdiri tepat di belakang Queen sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada.

Queen menatap tiga orang itu dari pantulan cermin lalu setelahnya dia memutar bola mata dengan malas. Tepat dibelakangnya Mutiara dan kedua temannya berdiri sambil melipatkan kedua tangan mereka didepan dada.

Tidak menghiraukan keberadaan mereka Queen hanya fokus membersihkan bajunya yang basah dan membasuh mukanya yang memerah.

"Lo itu menyedihkan, di tampar sama pacar sendiri padahal enggak tahu apa-apa, upss PACAR?" Mutiara menjeda ucapannya, lalu menutup mulutnya menggunakan ujung jari tangannya. "Gue lupa kalian baru aja PUTUS," lanjut Mutiara sambil menekan kata PUTUS dan tersenyum mengejek.

Queen diam, dia masih melanjutkan kegiatannya membersihkan bajunya, dan tidak menyahut ucapan Mutiara.

"Pergelangan tangan gue memar? Padahal ini cuma make Up," Mutiara memegang pergelangan tangannya lalu mengarahkannya ke arah cermin, membuat Queen dapat melihat pergelangan tangan Mutiara yang memar karena Make Up.

Queen menatap pergelangan tangan Mutiara lalu mengepalkan tangannya dengan erat. Sekarang Queen tau mengapa Alex mengatakan jika Queen membuat pergelangan tangan Mutiara memar, ternyata itu semua tipu muslihat Mutiara dari Make Up yang dipakainya untuk membuat pergelangan tangannya seakan memar.

Mutiara menatap ke arah tangan Queen yang mengepal dengan erat. Dia tersenyum sinis lalu tertawa kecil. Sepertinya Queen sudah mulai tersulut emosi. "Gue udah bilang kan hidup Lo itu sangat menyedihkan,"

Mendengar ucapan Mutiara membuat Queen tersenyum sinis. Dia berbalik menghadap Mutiara lalu berjalan beberapa langkah mendekat ke arah Mutiara. Queen berdiri tepat didepan Mutiara, dia mengambil beberapa helai rambut Mutiara lalu memutar-mutarnya menggunakan jari telunjuknya. "Gue juga udah bilang kan, disini yang menyedihkan itu bukan gue, tapi Lo, karena apa? Karena Lo merebut kebahagiaan orang lain demi membuat diri Lo sendiri bahagia," ucap Queen.

Mata Queen beralih ke arah pergelangan tangan Mutiara, "Lo bilang ke Alex gue yang buat tangan Lo memar kan?" Queen menjeda ucapannya, tangannya bergerak memegang pergelangan tangan Mutiara. "Sini gue buat pergelangan tangan Lo beneran memar, supaya Lo enggak kelihatan bohong sama Alex dan tamparan Alex ke gue enggak menjadi sia-sia," ucap Queen dengan sinis lalu dengan sangat tiba-tiba Queen meremas tangan Mutiara dengan sangat kuat, membuat Mutiara langsung menjerit histeris merasakan sakit karena Queen yang meremas tangannya.

Melihat Mutiara yang menjerit merasakan sakit membuat Queen merasa puas. Dia tersenyum sinis lalu melepaskan remasannya dari tangan Mutiara. "Gimana rasanya? Sakit kan? Kalau udah memar Lo boleh kok ngaduh sama Alex lagi, dan gue juga udah siap menerima tamparan Alex lagi, tapi jangan salahkan gue kalau tangan Lo yang sebelahnya gue buat memar juga kalau sampai Alex NAMPAR gue untuk kedua kalinya karena tipu muslihat dari Lo," ucap Queen sambil menekan kata 'NAMPAR' dan tersenyum sinis, setelahnya dia pergi begitu saja, meninggalkan Mutiara yang merasa kesakitan dan teman-teman Mutiara yang dibuat panik karena tangan Mutiara yang mulai memerah akibat ulah Queen.

*****

Hy hy hy, gimana sama part-nya?

Ada yang emosi enggak ngelihat Mutiara?

Jangan lupa follow akun wattpad aku Lidya_prati

Dan akun Instagram aku @lidyaprati

Jangan lupa vote dan komen juga:) karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)

Ayo share cerita ini kepada teman-teman kalian:)

Terima kasih sudah membaca cerita QUEEN:)

QUEEN (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang