Hy hy apa kabar? Masih semangat puasanya kan? Harus semangat ya jangan motel:)
Oh iya... Jangan lupa vote dan komen juga:) karena satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat aku:)
Selamat membaca cerita QUEEN:)
*****
Evan dan Queen turun dari mobil saat mereka sudah berada tepat didepan halaman SMA MANDALA. seluruh pasang mata menatap ke arah Evan dan juga Queen, mereka menatap bingung ke arah orang-orang yang memakai pakaian serba hitam yang berdiri dibelakang Evan dan juga Queen.
Queen menundukkan kepalanya, dia menatap ke arah belakang, dimana orang-orang suruhan abangnya sedang berdiri dengan tegap sambil membusungkan dada mereka.
Queen menghela napasnya dengan kasar, dia sangat tidak ingin Evan datang dengan orang-orang nya hanya untuk mengurus masalah yang Queen sendiri bisa mengurusnya.
Evan dan Queen melangkahkan kakinya memasuki koridor sekolah, semua pasang mata menatap ke arah Queen, saat Evan dan Queen melewati tangga suara murid perempuan dari arah tangga, membuat langkah Evan, Queen dan orang-orang penting lainnya langsung terhenti.
"Gadis kriminal udah datang," ucap murid perempuan itu.
Evan mengepalkan tangannya erat saat mendengar murid perempuan itu mengatai adiknya sebagai gadis kriminal, orang-orang suruhan Evan ingin melangkah untuk mengatasi murid perempuan itu, namun isyarat mata yang diberi Evan membuat mereka tidak jadi mengatasinya. Evan ingin melihat reaksi apa yang akan diberikan Queen kepada murid perempuan itu.
Queen tersenyum sinis, dia memegang ujung tasnya lalu berjalan menaiki dua anak tangga untuk menuju tempat murid perempuan itu berdiri, "jaga ucapan Lo, karena sekarang Lo lagi dalam bahaya," ucap Queen memperingati.
Murid perempuan itu tersenyum sinis, "dalam bahaya? Enggak salah denger? Yang ada Lo yang dalam bahaya, Lo lupa ya kalau Lo semalam habis diserang sama anak-anak?"
Queen menggeleng, "gue enggak lupa, bahkan gue sangat ingat, karena serangan dari kalian menimbulkan luka didahi gue,"
"Bagus dong kalau gitu," murid perempuan itu menjeda ucapannya, dia memegang pundak Queen lalu tersenyum sinis, dalam hitungan detik tiba-tiba saja dia meremas pundak Queen dengan sangat kuat, membuat Queen meringis kesakitan. "Dan hari ini, gue dan anak-anak lainnya mau melakukan hal yang sama dengan Lo," lanjutnya.
Melihat Queen yang meringis kesakitan membuat Evan memberikan perintah kepada orang-orangnya untuk menyingkirkan murid itu, namun tindakan yang diberikan Queen kepada murid perempuan itu membuat Evan kembali memberikan isyarat kepada orang-orangnya untuk jangan dulu menyingkirkannya.
Queen memegang tangan murid perempuan itu dengan kuat lalu dengan paksa dia melepaskan remasan tangan murid itu dipundak Queen, dan memutar tangan itu dengan kuat, membuat murid perempuan itu meringis kesakitan, "Udah gue bilang kan? Lo dan anak-anak lainnya lagi dalam bahaya, Lo lihat orang yang dibelakang gue? Itu adalah Abang gue, dan orang-orang yang memakai pakaian serba hitam? Itu adalah orang-orang penting suruhan Abang gue untuk mengurus kalian," setelah mengatakan kalimat itu Queen melepas tangan murid itu lalu tersenyum sinis.
Murid perempuan itu memegang tangannya yang terasa sakit akibat putaran Queen, setelahnya dia tersenyum sinis menatap Queen, "Lo pikir cuma Lo dan Abang Lo aja yang bisa memanggil orang-orang penting?" Murid itu tertawa mengejek, "orang tua gue juga bisa memanggil orang-orang penting karena orang tua gue adalah manager di perusahaan terpenting," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN (Telah Terbit)
Teen Fiction⚠️⚠️ WARNING!!! SEBAGIAN PART MENGANDUNG KATA-KATA KASAR!!! Queenza Winata atau biasa yang dipanggil dengan sebutan Queen adalah gadis cantik, ceria dan bar-bar, namun keceriaannya pudar begitu saja semenjak Alex pacarnya selalu memprioritaskan saha...