38. QUEEN

3.4K 190 101
                                    

Aku Up:)

Enggak mau basa basi langsung baca aja:)

Selamat membaca cerita Queen:)

Sudah seminggu Queen berdiam diri di rumah sakit, luka di kepalanya sudah mulai mengering, tapi dia masih butuh perawatan dari dokter karena kondisinya yang masih belum stabil.

Bosan? Sudah pasti. Meskipun ada pacar yang selalu menemaninya tapi kata bosan akan selalu ada saat kita hanya berdiam diri didalam satu ruangan.

"Fajar.... Aku mau pulang," Queen terus merengek meminta pulang kepada Fajar, namun Fajar dengan bersih keras menegaskan jika Queen tidak akan pulang sebelum kondisinya stabil.

"Fajar....," Rengeknya terus menerus, dan Fajar masih saja diam.

"Fajar... Aku ma-" ucapan Queen terhenti saat tiba-tiba suara nad dering dari ponselnya berbunyi.

Dari banyaknya insan di dunia....
Mengapa dirimu yang aku sangka....
Bisa temani hari-hari ku yang tak selalu indah....

Queen menatap ke arah ponselnya dan langsung menjulurkan tangannya ke arah meja nakas untuk mengambil ponselnya.

Dia menatap layar ponselnya lalu mengerutkan dahinya bingung, saat melihat nama Alexa terpampang di layar monitor ponselnya.

Melihat Queen mengerutkan dahinya membuat Fajar langsung bertanya kepada Queen. "Siapa?" Tanya Fajar.

Queen mengarahkan layar ponselnya ke arah Fajar, "Mama Alex," jawabnya.

"Kenapa nelpon?"

Queen mengedikan bahunya acuh dan langsung mengangkat panggilan telepon itu.

"Halo Tante assalammualaikum," ucapnya.

"Queen tolong tante," suara yang terdengar lemah dari arah seberang telepon membuat Queen langsung menatap ke arah Fajar khawatir. Dengan cepat dia langsung membesarkan volume ponselnya.

"Tante... Tante... Kenapa? Tante ada dimana?" Tanya Queen dengan bertubi-tubi.

"Mut... Mutiara... Mau coba bunuh Tante...,"

Brakk...

Suara gebrakan terdengar dari arah seberang telepon.

"Berani sekali Tante menelepon orang," suara itu adalah suara Mutiara, Queen mengenali jelas suara Mutiara, Queen menatap ke arah Fajar dengan wajah yang semakin khawatir.

"Halo Queen..., Apa kabar? Betah di rumah sakit?"

"Mutiara... Apa yang Lo lakuin sama Tante Alexa,"

"Gue? Gua enggak lakuin apa-apa, gue cuma kurung dia di dalam gudang rumahnya"

"Mutiara, Lo gila,"

"Ya... Gue gila... Gue gila karena dia lebih memilih Lo dari pada gue, dan sekarang gue cuma mau balas perbuatan dia karena dia enggak merestui hubungan gue dengan Alex,"

"Mutiara, Lo enggak usah aneh-aneh, lepasin Mama Alex, Lo enggak mikir, kalau penyakit Mama Alex kambuh gimana,"

Terdengar tawa yang sangat sinis dari arah seberang telepon, "kambuh? Penyakitnya emang udah kambuh, Lo mau dengar dia sesak napas? Gue bakal deketin ponselnya sama Mama Alex,"

Queen diam, beberapa detik kemudian dia mulai mendengar suara napas yang tidak beraturan. "Que.. Queen.. tol .. tolong...,"

"Tante...," Lirih Queen.

"Gimana? Lo udah denger?"

"MUTIARA!!!" Bentak Queen, "LEPASIN TANTE ALEXA,"

"HAHAHA... LEPASIN? LEPASIN LO BILANG? GUE BAKALAN LEPASIN KALAU LO DATANG KE RUMAH ALEX SEKARANG JUGA,"

QUEEN (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang