Sang pemimpin melihat anak buahnya di jalur lain dengan mengendarai mobil. Memberi kode pada anak buahnya untuk langsung membunuh Jun.Kai yang terseret bersama Jun, tubuhnya melindungi tubuh Jun. Kai dengan semua rasa sakit dan setengah kekuatannya memeluk Jun dengan erat. Beberapa orang mulai mendekat termasuk salah satu kelompotan itu.
"Jun...Jun..."teriak Kai memanggil Jun.
"eeungh..."Jun mulai merasakan sakit di tubuhnya.
Seolah seperti pengendara montor yang berhenti lalu mendekat hendak melihat orang yang mengalami kecelakaan. Pengemudi itu semakin mendekat. Dan semakin dekat.
Setelah tepat di samping Jun dan Kai. Mengeluarkan sebuah pisau kecil di dalam tangannya yang merapat erat di paha orang itu. Dengan cepat orang itu hendak menusuk Jun.
Kai yang mengetahui itu langsung membalikkan badannya. Menembus punggung belakangnya.
"JLEB!!!"
2polisi yang berada di tempat. Langsung menodongkan pistolnya.
"Angkat tangan!!!"teriak polisi itu.
"Aaaaaaaaaa!!!"teriak histeria orang yang juga hendak mendekat.
"Pusat...Pusat...tolong kirimkan bala bantuan...telah terjadi Pembunuhan di Distrik20..."lapor salah satu polisi.
Orang yang hendak mendekat mulai menjauh kembali. Di tempat kejadian hanya ada Kai dan Jun yang terkapar di lantai. Dan seorang pembunuh yang berjongkok di depan Kai dan Jun.
"Angkat tangan!!!"teriak sang polisi kembali.
"Tuan Muda. Maafkan aku. Tugasku harus membunuh orang ini."penculik itu mencoba melepas pelukan Jun.
Dengan segala kekuatannya penculik itu membalik tubuh Kai. Terlihat punggung Jun.
"JLEB!!!"
Pembunuh itu langsung menarik kembali pisaunya. Darah mulai keluar dari tubuh Jun.
"Jun!!!"ucap Kai lalu pingsan.
Polisi langsung mengambil tindakan setelah korban kedua...
"Dor!!!"
Polisi menembak lengan pembunuh itu untuk mencegah kembali penusukan...
"Buang pisau itu jauh-jauh. Lalu Angkat tangan!!!"teriak polisi kembali
Penjahat itu langsung tertembak di lengan yang memegang pisau. Pisau terjatuh di lantai. Pembunuh itu kini menahan lengan kanannya dengan telapak tangan kirinya. Darah mulai keluar dari tubuh Pembunuh itu.
Jun mulai tidak bergerak...
Darah terus keluar dari tubuh Jun...
Setelah merasa menyelesaikan tugasnya. Dan membuang pisau itu jauh-jauh, Pembunuh itu mengangkat tangannya.
"Tiarap!!!"teriak polisi.
Terdengar suara mobil ambulan mendekat...
Pembunuh itu mengambil posisi tiarap di lantai. Secara perlahan dengan mengacungkan pistolnya, para polisi yang kini berjumlah 8orang mengepung Pembunuh itu dengan pistol masing-masing yang mengacu pada Pembunuh itu mendekat secara perlahan.
Salah satu polisi mempersiapkan borgol. Namun para polisi masih dengan kewaspadaan mereka apabila sang Pembunuh melakukan tindakan lanjutan.
Pembunuh itu menatap Kai...
"Maafkan aku...Tuan Muda..."gumam Pembunuh itu lirih menatap Kai yang bersimbah darah di lantai.
Para medis menghampiri Kai dan Jun. Memberikan pertolongan lalu langsung membawa pergi Kai dan Jun menuju rumah sakit terdekat.
Polisi mulai memborgol Pembunuh itu dan membawa pergi Pembunuh itu dari tempat kejadian. Di antara orang-orang yang berada di sekitar terdapat seseorang yang Pembunuh itu kenali.
Hanya dengan saling menatap. Pembunuh itu memberikan dan menerima pesan. Karena perintah yang sesungguhnya telah di terima pada bodyguard yang mendapat tugas itu sebelum kejadian ini.
"Iiiiiih....lihat...dia menatap ke sini...aku takut...apa dia psychopat..."ucap salah seorang yang berdiri di depan yang di tuju Pembunuh itu.
"Tenang saja. Pembunuh itu kan sudah tertangkap."jawab temannya.
"Lihat...aku sampai merinding.. Dia membunuh di depan semua orang disini."balas temannya.
...............................................
Sesampainya di ruang UGD. Kai dan Jun langsung di periksa oleh Dokter yang berjaga di ruang UGD itu. Pemeriksaan lanjutan secara terpisah antara Jun dan Kai. Dokter UGD yang memeriksa Jun terkejut mendapati kondisi Jun. Terdapat bekas ikatan di tangan Jun. Beberapa legam di pipi.
"Apa yang terjadi?"tanya Dokter merasa kasihan dengan keadaan Jun.
"Terjadi pembunuhan di jalan Distrik20, Dok..."jawab sang perawat.
"Dengan matanya seperti ini, masih ada yang ingin membunuhnya."gumam Dokter.
Seseorang dengan setelan Jas Abu senada dengan celana panjangnya. Menghampiri meja costumer service bertanya akan keadaan Kai yang berada di ruang UGD.
"Doc...pasien telah kehilangan banyak darah..."seorang petugas ambulan.
"Bawa dia.."jawab Dokter yang mengoperasi Kai.
.....................................................
"Selamat malam...Berita terkini...telah terjadi pembunuhan di Distrik20...dua orang korban tusuk oleh Pria bernama Mark. Menurut saksi korban sepertinya di kejar kelompotan penjahat. Dengan kecepatan tinggi korban terjatuh setelah terjadi beberapa terdengar tembakan. Setelah itu datang seseorang yang menikam kedua korban. Identitas masih belum terindetifikasi. Penjahat itu telah tertangkap. Dan masih dalam pemeriksaan."pembawa berita A.
KAMU SEDANG MEMBACA
i see you [COMPLETED]
RomanceKrist Perawat as Jun Taiyo Singto Prachaya as Kai Raion Toptap Jirakit as Ryu Jirakit untuk waktu yang lama Jun mengalami penglihatan yang kabur setelah kecelakaan itu terjadi. Dihari yang sama setelah Kai meminta putus dengan Jun dalam hubungan ked...