eps34

264 16 0
                                    


"Berita duka Pagi ini.... Dikabarkan Putra pewaris dari Keluarga Raion telah meninggal dunia. Kemarin pukul 01.00AM...."Ryu langsung mencari handphone nya.

"Janhe...."ucap Ryu masih dengan keterkejutannya.

"Sudah aku siapkan. Aku juga sudah melihat berita ini. Aku akan menunggumu di bandara."ucap Janhe.

Ryu bergegas untuk secepatnya pergi. Ryu yang melihat kedua orang tuanya juga telah mengetahui kabar ini. Langsung mengiyakan setelah Ryu berpamitan.

Dalam perjalanan pikiran Ryu penuh dengan kekhawatiran akan Jun...

.
.
.
.

"Mr. Jun terlelap tidur setelah pingsan pada waktu itu. Stamina yang menurun saat dirinya merawat Mr. Kai. Kini memaksanya untuk tertidur."ucap seorang Dokter menjelaskan keadaan Jun yang masih tertidur lelap di ranjang pasien.

Ryu yang langsung menghubungi pihak rumah sakit atas sambungan yang di lakukan kan Janhe padanya. Kembali merasa cemas mengetahui keadaan Jun yang jatuh pingsan saat mengetahui Kai telah meninggal dunia.

Dengan lembut Ryu menyingkap poni rambut Jun yang terlihat agak sedikit lebih panjang. Rasa rindu yang dimilikinya. Menginginkannya untuk memeluk Jun. Namun Jun terlihat begitu tenang dalam tidurnya.

.
.
.
.

"Hi....siapa namamu???" tanya Ryu merasa gemas melihat anak laki-laki kecil yang duduk sendirian di kursi yang teduh karena di naungi pohon besar.

Dengan tersenyum manis Ryu menyapa anak kecil itu...

"Kai. Untuk apa paman kesini???"ucap ketus anak kecil itu.

Dengan baju kaos kasual dan celana pendek. Muka yang terlihat sinis. Dan bicara yang terdengar mengintimidasi. Mengingatkan Ryu pada Kai.

"Paman ingin memberimu hadiah. Dan memperkenalkan mu pada seseorang yang paman cintai. Orang itu akan mungkin sangat suka denganmu. Kenapa tidak bermain temanmu yang lain???"tanya Jun melihat anak-anak lain yang mengerumuni mobilnya.

"Ryu..."Jun yang berjalan mendekatinya.

Ryu tersenyum menatap anak kecil itu...

Mata anak lelaki kecil itu yang berbinar-binar melihat Jun datang menghampiri dirinya. Jun terlihat begitu indah di bawah sinar teriknya matahari di siang itu. Hembusan angin sejuk menambah kesejukan di antara Ryu, Jun dan anak kecil itu.

.
.
.
.

Ryu langsung membuka mata...

Terkejut dengan mimpinya...

Tak berselang lama...

Jun secara perlahan terbangun dari tidurnya...

Saat membuka matanya...

Jun menangkap samar-samar bayang-bayang Ryu...

"Ryu..."ucap Jun lirih.

Ryu yang tersadar dari keterkejutannya akan mimpinya. Menatap Jun dengan gembira.

"Jun...Jun..."panggilan Ryu berdengung di telinga Jun.

Secara perlahan Jun bangun dari tidurnya di bantu Ryu...

Jun melihat sekitar...

"Kau pingsan..."ucap Ryu.

Seketika Jun terdiam...

"Ryu...ryu...ini semua salahku..."ucap Jun mulai menangis.

Ryu memeluk Jun dengan lembut. Memeluk tanpa ingin untuk melepas pelukannya. Jun terus menangis dan menangis tanpa henti.

i see you [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang