"Dan, ngapain?"Yordan menoleh, tersenyum kecil sebelum mengambil buket bunga di kursi belakang. Hari ini, Senin tanggal 17, saat nya ia menjenguk kesayangannya.
Dengan setelan kemeja rapih serta buket bunga tulip warna putih. Yordan menutup pintu mobil nya, meninggalkan Julian di mobil yang masih terbengong bengong. Gak salah sih, Yordan kalau ziarah gak pernah ngajak temen, kebetulan aja nih si jamet ngikut di mobil nya.
Dari titik mobil ke arah jalan Yordan, Julian melihat suatu ke kontras an berlebih. Makam makam dengan tanah becek berwarna coklat, sedangkan Yordan memakai kemeja se putih porselen museum. Sedikit yang Julian tau, teman nya itu berpisah dengan cinta pertama nya. Awal nya Julian meremehkan, apasih ngentot putus aja galau sampe satu dekade. Dan hari ini dia melihat sendiri, perpisahan dua dunia yang tak semudah ia bayangkan.
Memang benar sih Yordan itu orang nya kaku, kaku bangeeeeeeet. Hampir se antero kampus tau fotografer sewaan event universitas itu gagal move on dengan sang mantan. Sering di Ceng Ceng in kaya, yeu si mamank galaw teroooos, EX TEROOOS, es terooos, gamon killing you dan, udah napa Dan mantan lu dipikirin terus nanti yang ada dia innalilahi.
Ya. . . . emang mati bangsat.
Yordan mau nanggung sendiri ya berat, mau ngomongin ke temen temen nya tapi pada kaya babi semua. Dia gak mau setelah dia ngungkapin kalau sang mantan beneran berpisah dimensi satu fakultas mencucurkan air mata karena telah mencemooh orang polos tak bersalah.
Yordan memijak rumput yang tumbuh di sekitar tempat peristirahatan terakhir Gloria. Makam ini tampak bersih setiap ia kemari, mungkin ada penjaga yang dibayar untuk selalu memetik rumput liar serta bunga bunga ziarah kering setiap hari nya.
Maklum, Gloria anak bontot perempuan sendiri. Semua kakak nya laki laki, ada lima. BAYANGIN. Bayangin gimana tegang dan gemeteran nya Yordan dulu pas mau minta ijin kencan sama cewe yang pawang nya ada lima. Di bolehin sama kakak tertua, gak di bolehin sama kakak ketiga. Di suruh main sama mama nya Gloria, gak di izinin masuk rumah sebelum menang main catur sama kakak kedua.
Beuh, ribet deh anjir.
MENGAPA KITA FLASHBACK YAREOBUN???
"Selamat siang."
yeu si goblok ngajak omong siapa lo tai.
Yordan tersenyum miris. Tetap saja, doa doa nya di malam sebelum nya, yang meminta Tuhan untuk memberikan satu kesempatan seseorang di bawah peti makam ini menjawab salam nya yang selalu ia katakan tetap tidak bisa terkabulkan. Sometimes, dia malah minta dibuka mata batin nya biar bisa lihat apa yang gak terlihat, just for Gloria. Tapi gak jadi, Yordan gak berani
Dan ritual ritual seperti hari hari lain nya pun terulang kembali. Lelaki itu mencabuti beberapa helai tanaman kering, menuangkan air di tanah dan mengelus salib Gloria. Kemudian mengobrol kecil menceritakan ke absurd an hari hari nya dan pertengkaran tak kunjung reda dengan sang adik.
Tak dipungkiri, Yordan rindu gadis itu. Dia rindu Yessy. Seminggu lebih tidak berbicara dengan si biang kerok rumah membuat separuh hati nya yang tertinggal—karena separuh hati nya lagi sudah kosong untuk Gloria ASEKKKK—hampa. Maka benar kata orang orang, jika perempuan keras kepala, maka laki laki juga bisa lebih keras kepala. Tak ada yang mau mengalah.
Gini nih mau bongkar rumah aja.
Siluet bayangan Yordan menembus tanah, siluet orang ganteng.
Andai saja lelaki itu tau, sebenarnya doa nya dikabulkan oleh Tuhan. Aku disini, aku disebelah mu. Bisik Gloria, ikut berjongkok menelusuri wajah Yordan yang kini lebih tua dan berjamban dari yang ia kenal. Gadis itu memandang mantan kekasih nya dengan senyum tulus, tak ada waktu untuk menangis. Sudah lama ia menghabiskan waktu untuk menangis di bawah sana, ia tak mau bersedih terlalu dalam. Tuhan selalu punya rencana untuk para hambanya.