23 - LDR (2)

4.4K 503 22
                                    

Seoul, Korea 4.30 PM

Jennie yang baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirnya berjalan dengan lesu seperti kehilangan semangat,

"yak Unnie! Kenapa tidak bersemangat seperti itu huh?" pekik Chaeyoung yang berusaha menyamakan langkahnya dengan Jennie,

"ah Chae..aku hanya tidur 2 jam malam ini" lirih Jennie,

"wae wae wae?" tanya Chaeyoung,

"Jun..dia tiba-tiba terbangun tepat saat aku akan menutup mata Chae..dia terus saja menanyakan Yaya-nya, mau tidak mau aku harus menemaninya sampai dia tertidur kembali..tidak mungkin aku mengganggu waktu Lisa" jelas Jennie, Chaeyoung pun hanya menganggukan kepalanya mengerti,

"kalian ini sudah seperti keluarga kecil nee?" goda Chaeyoung,

"you think so?" jawab Jennie sekenanya, jujur saja saat ini ia hanya ingin bertemu tempat tidur,

"ah Chae, sudah sampai mana rencana pernikahanmu dan Jisoonnie?" sambung Jennie,

"emm..aku dan Jisoo sudah menemukan tanggal yang pas Unnie, tinggal membicarakan tempat dan gaun mungkin?" jawab Chaeyoung dengan senyuman tertulus yang ia miliki, Jennie pun ikut tersenyum senang mendengar kabar membahagiakan dari sahabatnya ini,

"aku ikut senang Chae..kalau begitu aku duluan ne? Jun hanya bersama maid di apartemenku, bye Chae" ucap Jennie seraya meninggalkan Chaeyoung.

***

Rome, Italy 8.30 AM

ringgg

Ponsel Lisa terus saja berdering menandakan panggilan masuk, ia belum sempat mengecek ponselnya dari semalam tadi. Setelah meeting yang dilakukan selama kurang lebih 3 jam lamanya, ia meminta Chang Wook untuk membuatkan agenda untuknya mengecek seluruh outlet bisnis fashionnya yang terletak di italy secara dadakan. Dari kota satu ke kota lainnya cukup memakan waktu dan menguras tenaga, belum lagi jetlag yang melandanya. Bukan tidak percaya diri, hanya saja Lisa ingin mengecek secara langsung saat ia memiliki waktu senggang. Setelahnya ia hanya menghubungi Jennie melalui sambungan telepon karna tidak ingin mengganggu waktu istirahat gadis bermata kucing tersebut, ia yakin Jennie pasti kewalahan mengurus Jun seorang diri.

Belum lagi setelah insidennya menabrak gadis bernama Somi. Ia harus tetap bertanggung jawab untuk mengganti benda milik gadis tersebut. Bukan hanya membelikannya secara acak. Lisa bahkan membawa gadis tersebut ikut dengannya untuk memilih sendiri laptop seperti apa yang ingin ia beli.

"wait a sec" teriak Lisa pada benda mati di samping tempat tidurnya,

Setelah menggunakan pelembab pada wajahnya, ia pun berlari kecil ke arah ponselnya dan tertera nama Jennie melakukan facetime-call padanya, ia tersenyum dan tanpa menunggu lama, Lisa pun menerima panggilan tersebut, terlihat wajah Jennie dan Jun dari sebrang sana,

"hallo my babies!" sapa Lisa,

"Yaya!" jawab Jun, ia berkali-kali memberikan flying kiss pada Lisa,

"you missed me that much, Young Man?" tanya Lisa,

"I missed you so much Yaya!" ucap Jun,

"Lisa, kenapa lama angkat telponnya?" pekik Jennie,

"mian J, aku baru selesai mandi..ah, how's your day?" jawab Lisa,

"great so far..emm I missed you already" lirih Jennie dengan memajukan bibirnya,

Lisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum gemas melihat Jennie dari layar ponselnya,

"I know how much you missed me" goda Lisa tanpa membalas ucapan rindu dari Jennie, membuat gadis tersebut memutar bola matanya malas,

TRUTH OR DARE?  || JENLISA (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang