21 - Surprised

5.5K 468 14
                                    

Di dalam mobil saat diperjalanan setelah dari kedai ice cream, Jennie dan Lisa, mereka melakukan perbincangan ringan dan selingi tawaan-tawaan kecil hanya karna Lisa melakukan hal-hal bodoh dihadapannya, Seperti;

"J, lihat!" ucap Lisa menunjuk ke arah luar jendela mobil, sontak Jennie langsung menoleh ke arah jemari Lisa. Dan saat Jennie merasa tidak ada apapun, ia kembali menoleh ke arah Lisa lalu Lisa malah menciumnya dengan gemas.

"haha silly! Kalau cuma mau kiss bilang ajaaa, dasar genit!" pekik Jennie sambil berusaha menghindar dari ciuman Lisa.

Tenang..Mulai saat ini Lisa tidak lagi membawa mobilnya sendiri, saat ia memutuskan untuk mulai berdedikasi pada perusahaan. Mr Manoban langsung memintanya untuk berhenti mengendarai mobilnya sendiri dan mengutus salah seorang driver kepercayaannya.

drrttt drrrttt drrrt

Ponsel Lisa bergetar menandakan panggilan masuk dan tertera nama Seulgi disana,

"yes Seul?"

"apa Jisoo sudah mengabarimu?"

"mengabari?"

"yeah, dia meminta kita berkumpul malam ini di restoran milik eomma-nya"

"huh? Apa ada sesuatu yang penting sampai harus semuanya?"

"sepertinya begitu.." Lisa mengangkat kedua alisnya sambil menatap ke arah Jennie dengan tatapan bingung sampai Jennie bertanya "ada apa" tanpa mengeluarkan suara,

"ah arraseo arraseo, kalau begitu nanti malam aku kesana. Tidak apa kan kalau aku mengajak Jennie?"

"ajak saja, aku juga meminta Irene ikut"

"baiklah"

"okay kalau begitu sampai bertemu nanti malam anak nakal!" ucap Seulgi seraya memutuskan sambungan telponnya.

***

"sudah dikabari semua?" tanya eomma Jisoo,

Jisoo tersenyum lebar ke arah eommanya,

"sudah, eomma tidak perlu khawatir" ucapnya,

Eomma Jisoo pun tersenyum dan memijit pelan bahu Jisoo,

"eomma bangga padamu Soo-yya, kau memang sudah sangat dewasa. Lihatlah, kau bahkan memilih Chaeyoung untuk menjadi pendamping hidupmu.." ucap eomma nya,

eomma Jisoo mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo dengan senyuman tipis untuk menggoda anak semata wayangnya ini,

"Chaeyoung adalah wanita yang baik nee?" bisik eomma-nya, Jisoo pun terkekeh lalu menatap ke sembarang arah, senyumnya mengembang saat membayangkan wajah Chaeyoung,

Baru kali ini Jisoo merasakan hal seperti ini, langsung merasa cocok dan merasa memiliki visi misi yang sama dengan seorang wanita. Padahal selama ini ia dan Chaeyoung tidak pernah memiliki hubungan spesial seperti kebanyakan pasangan pada umumnya, tidak ada pernyataan "be my girlfriend?" atau hal cheesy semacamnya. Dan hal itu lah yang membuat Jisoo nekat untuk menyatakan perasaannya malam ini. Chaeyoung bukanlah tipikal penuntut, sehingga hal itu lah yang semakin membulatkan tekat Jisoo untuk segera melamarnya. what's the matter of relationship? Dan jawabannya akan selalu tetap sama, Commitment. Itu lah yang selalu menjadi bahasan Jisoo dengan para sahabatnya ketika mereka menanyakan kapan Jisoo akan menayatakan perasaannya pada Chaeyoung. Dewasa? Jelas. Tapi Jisoo bukanlah type yang vokal dalam menyatakan perasaannya. Ia sangat selektif, sehingga jika ditanyakan ada berapa banyak mantan kekasihnya, mungkin masih bisa terhitung jari.

"jangan terlalu percaya diri eomma, aku tau Chaeyoung pun memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi...bukan berarti dia langsung mau ketika aku ajak menikah. Aku sadar pernikahan bukan perkara yang mudah eomma..maka dari itu, belum tentu jawabannya langsung 'iya' kan? Aku tidak tau alasannya apa. Hanya saja, aku terlalu yakin jika semuanya tentang Chaeyoung.." jelas Jisoo dengan tatapan kosong karna ia berbicara sambil membayangkan wajah Chaeyoung,

TRUTH OR DARE?  || JENLISA (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang