Sudah hampir 1 pekan setelah apa yang terjadi di Hongdae Street malam itu. Jennie jelas tengah merasakan kebahagiaan karena akhirnya Lisa bisa tau apa yang Jennie mau tanpa ia harus berkata. Begitu pula dengan Lisa, ia sudah hampir mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan setelah sekian lama menjalani semuanya. Yeah semuanya.
Dengan arahan dari Mrs Choi dan Mr Park sebagai tutor yang turun langsung untuk mendampingi Lisa menyelesaikan tugas akhirnya di universtas. Lisa sudah hampir menyelesaikan seluruh proposal event untuk pengajuan tugas akhirnya. Mulai dari pengerjaan essay 3000 word untuk 2 mata kuliah, design untuk layout event yang akan ia buat. Sampai finishing proposal yang sudah berkali-kali mendapatkan revisi dari Mrs Choi.
Pusing? Jelas iya. Lelah? Sudah pasti.
Tapi Lisa tetap mencoba menikmati setiap proses yang tengah ia jalani. Apapun itu, ia selalu berpegang-teguh pada prinsip hidupnya; 'kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai'.
Dengan dukungan dari Jennie dan Jun juga keluarga dan para sahabatnya, tentunya Lisa semakin bertambah semangat. Apalagi jika mengingat satu tahap lagi ia akan memiliki tanggung jawab penuh atas Jennie. Lisa berjanji pada dirinya sendiri kalau secepatnya ia akan menikahi Jennie, dan target tersebut menjadi Top #1 pada wishlist nya dalam waktu dekat ini. Jika tidak ada hambatan, sebisa mungkin setelah ia lulus dan secara gamblang Mr Manoban telah memberikan hak atas perusahaan padanya, ia harus menikahi Jennie. Jennie lah yang ia butuhkan. Bersabarlah sedikit lagi J.
Walaupun ia adalah anak satu-satunya dari pemilik perusahaan terbesar, dan ia berkuliah di tempat milik orang tuanya. Bukan berarti Lisa menyalahi aturan dan bisa berbuat seenaknya. Melanjutkan pendidikan di Seoul Int Campus adalah pilihannya, dan Mr Manoban melepas tanggung jawab atas Lisa walaupun ia adalah anaknya, jika Lisa mendapatkan masalah dan patut untuk mendapatkan hukuman, maka itu yang harus Lisa terima.
Maka dari itu, Lisa setengah mati tetap menyelesaikan pendidikannya dalam waktu dekat sesuai dengan prosedur yang ada. Tidak ada campur tangan dari Mr Manoban sedikitpun. Hanya Mr Park lah yang membantunya menyelesaikan segala tugas akhirnya, tapi bukan berarti seluruh nilai yang Lisa dapat semata-mata karena ia putri dari pemilik kampus. Mr Park hanya melakukan tugasnya membantu Lisa menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaannya. Nothing less, nothing more.
"one step closer honey!!!" bisik Lisa pada dirinya sendiri sambil merapihkan kerah tuxedonya.
yeah, disinilah sekarang Lisa. Di rest room yang disediakan khusus oleh crew untuknya. Crew? Ya, crew.
Hari ini adalah hari besar untuknya. Hari dimana segala hal yang ada di dalam pikirannya ia tumpahkan melalui pameran Fashion yang ia buat untuk memenuhi persyaratan tugas akhirnya. Walaupun pameran ini bukanlah semata-mata hanya untuk tugas, tapi idealisme dari seorang Lalisa Manoban atas kecintaannya pada Fashion.
Tidak tanggung-tanggung, Lisa bahkan bekerjasama dengan para designer ternama dari berbagai macam brand besar seperti Celine, Chanel, YSL, dan Burberry untuk kelangsungan acara ini.
Bertemakan Old-but-Gold. Lisa mengangkat fashion yang terkenal pada tahun 80'an sampai saat ini.
Dan tidak hanya pameran yang memamerkan design-design unik. Setiap display dari design yang dipajang di depan panggung akan ia lelang, dan tentu saja hasil dari pelelangan tersebut akan ia donasikan 100%. How brilliant?
*****
At Jennie's Apartemen
"mommy mommy mommy!!" seru Jun yang tengah berlari kecil kearah Jennie yang masih sibuk dengan make-up nya,