"Ya, ya! Seperti itu! Bagus! Ekspresi kalian sangat bagus. Coba sekarang ganti pose. Lihat ke kamera."
"Oke! Pertahankan ekspresi kalian. Ya! Sempurna!"
"Kita selesai untuk hari ini, terimakasih untuk kerjasamanya.", ujar PD-nim pada model pemotretan suatu majalah.
"Terimakasih semuanya, kalian sudah bekerja keras.", kata salah seorang model yang terkenal dengan senyuman manisnya.
"Terimakasih semuanya.", ujar model yang lain.
Setelah itu para model kembali ke ruang ganti pribadi yang disediakan untuk mereka, bersiap untuk pulang.
"Junho-ya~ Hari ini kau oke sekali. Ketampananmu maksimal depan kamera.", puji manajer dari model ternama, Cha Junho.
"Eii, Yohan-ie hyung, aku masih belum ada apa-apanya. Kurasa ekspresiku masih kurang. Kau tahukan hyung, aku kurang pandai berekspresi.", balas Junho dengan senyuman tipis.
"Bagi hyung kau tetaplah model yang paling tampan se-Korea", ujar Yohan bersemangat.
"Hehe, terimakasih hyung sudah selalu menjadi fans nomor 1 ku.", Junho tertawa kecil, senang dengan keberadaan Yohan disampingnya.
Jika mengingat kembali awal-awal ia bergabung di agensi model, ia benar-benar sulit untuk berekspresi hingga sering dimarahi ketika pemotretan. Maklum, ia diterima karena wajah tampannya. Tapi memang menjadi model adalah cita-citanya sejak dulu. Bersyukur ada Yohan yang selalu menyemangati Junho. Menurut Yohan, ia yakin Junho akan menjadi besar suatu saat nanti. Dan saat inilah yang dimaksudnya.
Junho adalah model yang sangat dikenal masyarakat Korea, bukan hanya karena wajah tampannya saja, tapi karena dia juga rajin beramal dan meski jarang tersenyum pada penggemar, dia melakukan hampir semua yang diminta penggemarnya ketika tidak sengaja bertemu dengannya di jalan. Kadang malah ia terlihat malu dan kikuk, membuat penggemarnya gemas padanya.
Inilah model Cha Junho.
Di sisi lain, lawan model Junho di pemotretan tadi adalah Lee Eunsang. Pria tampan dengan sejuta pesona manis yang dimilikinya. Jika Junho sangat sulit berekspresi, maka Eunsang kebalikannya. Dia lihai memainkan ekspresi wajahnya. Wajar saja penggemar tergila-gila padanya.
Pesonanya bisa garang, tapi kadang bisa lembut, selembut malaikat. Tapi Eunsang memang lebih dikenal dengan senyuman manis bak malaikatnya. Tapi siapa sangka, dibalik senyumnya yang menawan, tak ada yang tahu Eunsang yang sebenarnya seperti apa.
"Hangyul-ie hyung, model tadi, Cha Junho, apa hyung punya nomornya?", tanya Eunsang pada manajernya.
"Tidak, aku tidak punya. Memangnya untuk ap... Tunggu. Kau tidak bermaksud untuk..."
"Bermaksud apa hyung? Haha... kau tahu aku sudah lama berhenti dari dunia seperti itu. Aku hanya ingin berteman dengannya. Lagipula kami kan sesama model, juga kami seumuran", kata Eunsang polos pada manajernya.
"Benarkah?", Hangyul menatap Eunsang curiga. Pasalnya selama ini Eunsang suka berbuat seenaknya. Beruntung Hangyul tahan dengan sikap Eunsang yang berbanding terbalik dengan sikapnya di depan kamera dan penggemarnya.
"Eii hyung... Kau sendiri yang paling tahu sudah berapa lama aku tidak berbuat macam-macam di luar sana. Beberapa tahun ini aku benar-benar sudah menjadi anak baik-baik.", ucap Eunsang dengan senyuman manis ciri khasnya.
"Mulai lagi kan. Senyumanmu itu yang berhasil menipu semua penggemarmu.", Hangyul memutar bola matanya malas.
"Hahaha tapi beginilah caraku mencari uang hyung. Ya, tolong mintakan nomornya untukku.", kata Eunsang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfiction🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")