"H-hyung... ahh~", Minhee terduduk di atas meja makan. Kaosnya sudah tergeletak di lantai sementara Yunseong membersihkan kekacaukan yang Minhee sebabkan.
"Hyunghh~ nhh~"
"Hmm?", Yunseong melihat Minhee yang tengah memejamkan matanya.
"Dingin...", gumam Minhee.
"Itu sebabnya aku sedang membersihkan eskrim di lehermu.", ujar Yunseong.
Minhee tadi ingin mengambil air di kulkas dengan eskrim yang masih berada di tangannya. Tapi ia tidak sengaja terpleset dan jatuh. Hampir saja kepalanya membentur lantai, untung saja Yunseong cukup cekatan sehingga ia menahan kepala Minhee dengan kakinya. Sayangnya eskrim Minhee terjatuh dan mengenai lehernya bahkan bagian dadanya.
Dan dengan polosnya Minhee membuka kaosnya yang sudah kotor itu. Alhasil Yunseong langsung saja menyerangnya. Ia menggendong Minhee dan mendudukkannya di atas meja makan.
"T-tapi ahh... kenapa kau harus menjilatnya?", Minhee menggigit bibir bawahnya menahan erangan keluar dari mulutnya.
Yunseong mengurung Minhee di antara kedua tangannya kemudian ia menatap tajam mata Minhee.
"Manis.", satu kata dari bibir Yunseong berhasil membuat wajah Minhee seperti kepiting rebus.
Yunseong kembali mengalihkan atensinya pada leher Minhee. Kini ia tak sekedar menjilat, tapi juga mengecupinya. Ia bahkan mengesap dan menyisakan bekas disana.
"E-eunh~", Minhee menggigit bibir bawahnya. Perlahan ia merasakan sesuatu miliknya mulai terbangun. Boxernya terasa sedikit sesak dan ia tidak merasa nyaman.
Ia membuka kakinya cukup lebar karena merasa sempit di bawah sana. Yunseong yang melihat Minhee mulai bergerak tak nyaman tertawa kecil.
"Kau teransang?", tanya Yunseong dengan senyum manisnya.
Bukan Yunseong namanya jika tidak membuat Minhee tersipu.
"Hyungg...", rengek Minhee.
"Kenapa?", tanya Yunseong. Minhee tampak ragu untuk melanjutkan perkataannya. Ia ingin melepaskan celananya, tapi enggan mengatakannya pada Yunseong.
Meski sudah lama mereka dekat, bukan berarti Minhee tidak malu melepas celananya begitu saja. Apalagi keduanya kini saling mengetahui perasaan masing-masing.
Karena Minhee lama tidak menjawab, Yunseong mulai menciumi dada Minhee, kemudian ia menggigit pelan nipple Minhee. Sementara tangannya meremat pinggang ramping Minhee.
"H-hyunngg ~", tangan Minhee berusaha menghentikan kegiatan Yunseong, tapi tubuhnya yang lain ingin lebih. Dadanya sedikit membusung dan celananya mulai basah karena cairan pre-cumnya.
Yunseong terus turun hingga perut Minhee dan ia juga mengecupi perut datar Minhee, memberikan sensasi geli pada yang lebih muda. Tangannya lalu menurunkan celana Minhee, juga boxernya dan mebuangnya ke lantai.
Ia juga melepas kancing seragam sekolahnya dan melempar asal seragamnya.
Milik Minhee yang sudah tegang sejak tadi kini berdiri tegak di hadapan wajah Yunseong. Dengan sengaja Yunseong meniup ujung kepala penis Minhee.
Minhee berusaha menutup miliknya dengan kedua tangannya, bahkan kakinya juga ia sempitkan. Ia malu karena benar-benar telanjang di hadapan Yunseong saat ini.
"Jangan.", titah Yunseong.
"T-tapi aku malu...", ucap Minhee yang menatap malu pada Yunseong di bawahnya.
Yunseong mengecup ujung penis Minhee dan mendongak lalu tersenyum pada Minhee.
"Kau selalu menawan, tak perlu malu.", Yunseong mulai mengemut ujung penis Minhee. Tangannya sibuk mengocok batang penis Minhee dan sesekali memainkan bola kembar Minhee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfiction🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")