Seungyoun x Junho - Falling For A Brat

1.5K 67 5
                                    

Junho, pemuda tampan merangkap manis ini kini melangkahkan kakinya dengan mantap memasuki Sekolah Menengah Atas yang menjadi tujuannya selama ini. Sejak awal ia memang berniat masuk ke SMA elit ini.

Tak ada alasan khusus. Hanya karena sekolah itu yang paling dekat dengan rumahnya, jadi ia bisa berjalan kaki ke sekolah. Bukan karena ia tidak mampu, tapi ia tidak pernah suka diantar dengan supir. Menurutnya sangat mencolok. Lagipula dengan keenceran otaknya, siapapun tak akan protes jika ia diterima di SMA favorit se- ibukota.

Hari ini hari pertama dia sekolah setelah penerimaan siswa baru minggu lalu. Bisa bayangkan betapa bersemangatnya Junho. Kalau bukan karena banyak orang mungkin ia sudah berteriak kegirangan.

Sebenarnya saat pengumuman lulusnya pun Junho sudah teriak kesenangan di rumah. Ia bahkan mengelilingi rumahnya, seperti orang kesurupan. Kedua orangtuanya hanya bisa menggelengkan kepala melihat anak mereka yang bersemangat seperti itu. Sesenang itu dirinya bisa diterima.

Dan disinilah ia berdiri saat ini, di depan pintu kelasnya. Ia menarik napas dalam dan membuangnya dengan senyuman. Sungguh awal yang mendebarkan baginya.

~

Semuanya berjalan lancar bagi Junho. Ia menikmati hari pertama kegiatan belajarnya di SMA. Ah, sebenarnya ada hal yang sangat disukai Junho dari sekolahnya ini, yaitu perpustakaannya.

Perpustakaan menjadi salah satu alasan Junho ingin bersekolah disini. Menurutnya perpustakaan di sekolah ini benar-benar dilengkapi dengan fasilitas yang melimpah.

Setelah jam pelajarannya selesai, Junho segera melangkahkan kakinya ke perpustakaan sekolahnya ini. Ia sudah tidak sabar menghabiskan waktu dengan tumpukan buku yang selalu menarik perhatiannya.

Ia masuk ke dalam perpustakaan dan memberi salam pada murid yang bertugas disana. Kemudian ia segera melangkah lebih dalam dan mencari buku apa saja yang menarik perhatiannya. Ia berjalan melalui rak demi rak hingga sampai ke ujung terdalam dari perpustakaan itu dan tak sengaja mendapati seorang siswa yang duduk dan tertidur di lantai.

Entah mengapa siswa itu menarik perhatian Junho. Ia mendekat pada siswa itu lalu jongkok tepat di hadapannya. Junho sedikit memiringkan kepalanya ke kiri untuk melihat wajah siswa itu dengan lebih jelas. Ada beberapa luka yang tampak masih baru pada wajah siswa itu.

"Kau lagi...", gumam Junho pelan. Junho lalu membuka tasnya dan mengambil plester luka yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Junho menaruh plester lukanya di antara jemari siswa itu yang terkepal dan terlipat di depan dadanya.

Setelah itu Junho segera berdiri dan meninggalkan siswa itu sendiri, menikmati waktu tidur siangnya di dalam perpustakaan.

~

Tidak butuh waktu lama bagi Junho untuk menjadi siswa kesayangan para murid dan guru. Ia baru kelas 1 tapi sudah bergabung dengan serikat siswa. Junho tidak keberatan, toh sejak awal ia memang berniat untuk bergabung dan aktif di serikat siswa untuk pengalaman.

Kini Junho sedang berpatroli keliling sekolah dengan salah satu kakak tingkatnya yang juga anggota serikat siswa.

"Junho-ya, kalau ada sesuatu yang tidak kau mengerti boleh tanyakan padaku ya."

"Ne, Wooseok sunbaenim."

"Hyung saja. Tidak perlu seformal itu.", Wooseok terkekeh pelan dan mengacak pelan rambut Junho.

"E-eo, Wooseok hyung.", balas Junho sedikit tersipu. Mungkin karena Wooseok. Sejak awal masuk sekolah Junho sudah mengagumi sosok Wooseok. Dengan paras tampan dan sikapnya yang baik bahkan cara bicaranya yang begitu menenangkan. Junho begitu mengaguminya.

Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang