Seungyoun, murid berandal yang menjadi langganan BK. Siapa yang tidak mengenalnya? Penampilannya bahkan sangat mencolok dengan rambut pirangnya. Ditambah lagi kelakuannya benar-benar tak karuan. Berkelahi, mencaci maki, bolos pelajaran, bahkan merokok, sudah biasa dilakukannya di lingkungan sekolah.
Satu-satunya alasan ia masih dipertahankan oleh sekolah adalah karena nilainya. Memang terdengar gila, tapi Seungyoun memegang peringkat tertinggi di semua mata pelajaran. Jenius.
Kini ia sedang duduk di atap sekolah dengan batang nikotin yang terjepit di antara jari telunjuk dan tengahnya. Ia mengesap rokok itu, mengeluarkan asapnya dengan ahli. Sudah biasa ia seperti ini.
Kring...
"Cih, sudah bel pulang.", ucapnya lalu mematikan rokoknya pada lantai dan membuangnya asal.
Namun baru saja Seungyoun akan berdiri, pintu atap di depannya terbuka dan disana sudah berdiri seorang murid laki-laki. Di tangannya tergantung dua tas. Satu jelas adalah tas miliknya sendiri, yang satunya, milik Seungyoun tentu saja.
Murid itu berjalan dengan langkah berat dan memasang wajah marahnya. Dengan kasar ia melemparkan tas milik Seungyoun dan tepat mengenai perut Seungyoun yang masih duduk di lantai.
"Agh... kau tidak bisa memberikannya dengan lebih lembut?", ucap Seungyoun.
"Berapa kali harus kukatakan padamu untuk berhenti berkelahi dengan siswa dari sekolah sebelah? Apa lagi sekarang? Kau membolos kelas terakhir hari ini?", ucap pemuda itu dengan raut kesal.
Pemuda itu berlutut di sebelah Seungyoun sambil mendengus sebal. Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Itu sebuah plester luka. Pemuda berparas manis itu membuka bungkus plester itu dan menempelkannya pada wajah Seungyoun.
"Lihat wajahmu hyung. Sungguh mengerikan.", pemuda itu terus mengeluh dan berceloteh dengan kesal. Tapi tangannya dengan telaten menempelkan plester luka pada wajah Seungyoun yang terluka.
Seungyoun yang menerima semua perlakuan ini hanya tersenyum manis. Ia merasa pemuda di depannya ini berperilaku tidak sejalan dengan ucapannya. Lihat saja sejak tadi bibirnya tak berhenti memarahi Seungyoun, tapi yang dilakukannya malah mengobati luka Seungyoun.
"Mian hehe...", hanya itu balasan Seungyoun sambil terkekeh.
"Hyung! Aku tidak butuh maafmu. Aku butuh kau tidak mengulanginya lagi dan menyelesaikan masa SMA-mu dengan baik.", pemuda di depan Seungyoun ini menatap Seungyoun dengan bibir mengerucut yang begitu lucu di mata Seungyoun.
Dengan lancang Seungyoun mendekatkan wajahnya dan segera mengecup bibir pemuda di depannya.
"Kau merokok lagi?", kini wajah pemuda itu tampak sangat kesal kala ia merasakan asam manis rokok di bibirnya. Ia menggembungkan pipinya dan menyentil kening Seungyoun.
"Agh...", Seungyoun refleks menyentuh keningnya.
"Berapa banyak lagi kasus yang mau kau tambahkan dalam buku poin-mu hyung? Aku lelah terus-menerus menambah riwayat kasusmu.", pemuda itu menghela napas. Bagaimana tidak, ia adalah ketua serikat siswa. Ia bertanggung jawab mengurus tiap siswa yang bermasalah, salah satunya oknum bernama Cho Seungyoun ini, yang juga berstatus sebagai kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfic🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")