"Hyung, hyung... coba lihat ini, cocok untukku?", sang pemuda tampan ingin meminta saran pada kekasihnya itu.
Sayangnya sang kekasih hanya diam memandangnya.
"Tidak cocok ya. Kalau ini? Bagaimana?", tanyanya lagi dan kini ia sudah mengganti kacamata hitam yang dikenakannya.
Lagi, sosok yang dipanggil hyung itu hanya diam memandang pemuda tampan di hadapannya. Bukannya tak mau menjawab, tapi ia sebenarnya sedang mengagumi sosok tampan itu.
"Midam hyung... kenapa tidak menjawabku? Apa aku terlihat jelek?", tanya si tampan dengan bibir yang sedikit manyun.
"A-ah... ani, kau sangat tampan, Junho-ya.", balas lelaki bernama Midam itu.
Pemuda tampan bernama Junho itu sontak kaget dengan pernyataan yang baru saja keluar dari mulut kekasihnya.
"Hyung...", mulut Junho sedikit menganga, tak percaya.
"Kau mau yang mana? Pilih salah satu, cepat.", ucap Midam yang sudah tersipu saat ini karena baru sadar akan apa yang baru saja dikatakannya tadi.
"Tidak jadi saja.", ucap Junho. Midam menatap Junho yang wajahnya kini berubah datar.
"Kenapa tidak jadi?", tanya Midam.
"Aku lapar. Ayo cari makan hyung.", Junho kini menarik tangan Midam, berjalan keluar dari toko itu dan mencari tempat makan.
Mereka tiba pada satu restoran dan mulai memesan makanan. Sembari menunggu pesanan mereka, Junho tak berhenti memainkan ponselnya. Midam hanya menatap diam kekasih yang lebih mudah darinya itu.
"Kau lihat apa sedari tadi? Sepertinya sangat penting.", tanya Midam penasaran.
"Ah, tidak ada apa-apa hyung. Aku hanya membalas pesan teman kuliahku.", Junho lalu meletakkan kembali ponselnya dan atensinya kini terfokus pada Midam.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?", tanya Midam tampak tersipu karena Junho menatapnya dalam.
"Hyung, kenapa hari ini kau tampak berbeda?", ucap Junho basa basi. Tentu saja basa basi, menurut Junho, setiap hari Midam tampak begitu menggemaskan. Pemuda tampan yang imut, begitulah menurutnya.
"A-apa maksudmu. Aku seperti biasanya.", balas Midam semakin tersipu. Ini salah satu alasan Junho suka basa basi dengan Midam. Ia senang melihat reaksi malu-malu Midam yang justru menambah sisi manis kekasihnya itu.
"Eo hyung, kau memakai blush on? Pipimu merah merona.", goda Junho lagi.
"Y-ya...", tak tanggung-tanggung pipi Midam kini benar-benar merah padam hingga ke telinganya. Junho malah tertawa kecil karena gemas pada Midam. Jahil bukan?
Tepat saat itu pesanan mereka datang dan mereka menikmatinya. Juga menikmati waktu mereka berdua. Karena keduanya sama-sama sibuk, waktu seperti ini jarang mereka dapatkan. Midam sibuk bekerja, Junho sibuk kuliah. Paling mereka bertemu melalui panggilan video, atau harus menunggu weekend. Seperti hari ini.
Begitu selesai makan keduanya jalan bersama sambil berpegangan tangan. Hanya menikmati malam minggu mereka saja. Layaknya pasangan kekasih lainnya.
Keduanya melewati sebuah bangku di taman dan mereka duduk disana. Keduanya duduk bersebelahan, hanya memandang pada jalan setapak di hadapan mereka. Ada beberapa pasangan juga sedang berkencan disana. Tapi taman itu tidak begitu ramai.
"Hyung?"
"Eo?"
Junho sedikit berbalik menghadap Midam agar mata mereka bertemu. Midam menatap kembali Junho yang tampak serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfic🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")