"Bersihin aku.", Yohan menatap dalam mata Yuvin. Lebih tepatnya, ia menatap tajam mata Yuvin. Memohon agar Yuvin segera membersihkannya.
"Han... kamu tahu aku gak pernah benar-benar nyentuh kamu. Aku gak mau sakitin kamu.", ujar Yuvin.
"Aku udah terlanjur kotor Vin. Aku bahkan gak berani buat ketemu kamu lagi sebenarnya. Tapi, aku gak bisa. Aku mending diperkosa kamu daripada dia.", sekali lagi Yohan menitikkan air matanya.
"Han...", Yuvin menyeka air mata Yohan.
"Aku benci diriku saat ini.", Yohan memukul dadanya sendiri, merutuki dirinya yang bodoh karena tidak bisa melawan mantannya.
"Hei, kamu gak kotor Han... kamu berharga.", Yuvin mengecup kening Yohan.
"Kamu berharga buat aku.", ujar Yuvin lagi
"Kalau gitu bersihin aku.", ujar Yohan sekali lagi. Kembali Yuvin tampak ragu. Bukan ia takut Yohan hamil. Hamil mah tinggal dia tanggung jawab aja, nikahin Yohan. Tapi ia takut menyakiti Yohan, apalagi setelah malam pertamanya direnggut oleh seorang bajingan yang tidak bertanggung jawab.
Yohan tidak tahan. Ia mengambil posisi duduk di atas selangkangan Yuvin. Dengan sengaja Yohan menggesekkan bokongnya pada daerah sensitif Yuvin itu.
Yohan kemudian melepaskan kemejanya, memperliatkan tubuhnya yang terbentuk sempurna. Sayangnya ada beberapa tanda yang tak diinginkan disana.
"Kalau aku penting dan berharga buat kamu, bersihin aku.", pinta Yohan sekali lagi.
Yuvin juga marah melihat semua tanda itu. Ia menahan amarahnya saat ini.
"Han, kamu tahu aku sangat marah saat ini. Aku jaga kamu baik-baik. Tapi bajingan itu, mantan kamu, ninggalin tanda di tubuh kamu."
"Kalau gitu lampiaskan semuanya ke aku. Ganti tanda yang dia buat dengan tanda kamu.", Yohan menangkup wajah Yuvin di bawahnya saat ini.
Yohan lalu meraih bibir Yuvin, memaksa Yuvin membalas ciumannya. Ia membuka mulutnya membiarkan lidah Yuvin masuk dan menghisap lidahnya.
Yuvin memperbaiki posisi mereka. Kini Yuvin mengukung tubuh Yohan di bawahnya.
Yuvin memandang tubuh Yohan yang penuh tanda yang bukan darinya. Ia mengepalkan tangannya, kemudian bibirnya turun, menciumi tanda-tanda itu. Mengesapnya, membuat tanda baru di atasnya.
"Eugghh~", desah Yohan yang kini meremas rambut Yuvin.
"Kamu tuh milik aku Han.", ucap Yuvin masih sibuk membuat tanda baru di sekujur dada Yohan.
"Anggh~ iyaa aku punya kamuhh~", racau Yohan.
Lidah Yuvin lihai bermain di atas dada Yohan. Yohan sendiri terkejut dibuatnya. Sensasi yang diberikan Yuvin benar-benar membuatnya melayang.
"Aahhh~ hhngg~"
Yuvin? Gak usah ditanya. Ini pertama kalinya ia mendengar Yohan mengeluarkan suara seperti itu. Pikirannya juga kacau. Ia tidak menyangka Yohan bisa terlihat dan terdengar begitu seksi.
Bibir Yuvin menghisap nipple Yohan rakus, membiarkan Yohan meremas rambut Yuvin. Ini aneh. Yohan merasakan hal yang aneh. Ini berbeda dengan yang dilakukan Jinhyuk padanya kemarin.
Apa yang dilakukan Yuvin, entah kenapa memberikan sensasi nikmat di sekujur tubuhnya.
"Hngggh~ Yuviinhh~"
Yuvin melepas kaos yang dikenakannya, lalu membuka celana dan dalamannya. Juga melakukan hal yang sama pada Yohan.
Ia mengangkat kedua kaki Yohan ke atas bahunya. Kemudian dengan lancang ia menjilati lobang Yohan yang berkedut meminta perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfic🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")