Waktu masih menunjukkan pukul 4.45 di pagi hari. Tapi tampaknya seseorang sudah sibuk di dapur. Tangannya dengan telaten memotong sayur dan memasukkannya dalam panci berisikan air mendidih. Kemudian ia mulai menyiapkan makanan pendamping lainnya di atas meja makan.
Ia menunggu waktu yang tepat untuk memasukkan bumbu lainnya pada sup yang dibuatnya. Tak lupa ia mencicipinya. Seulas senyuman terbentuk di wajahnya, tanda ia puas dengan masakannya.
Ia lalu mematikan kompor. Saat ia hendak membawa makanan itu ke atas meja, tiba-tiba saja sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
Yang dipeluk hanya tertawa pelan dan mengusak rambut pria yang memeluknya.
"Kau bangun lebih pagi hari ini.", ucapnya tanpa bergeming dari tempatnya sama sekali.
"Eo.", gumam pria itu dengan suara serak sehabis bangun tidur.
"Mau sarapan lebih dulu? Sebelum anak-anak bangun.", tanya yang dipeluk.
Pria di belakangnya itu menumpukan dagunya pada bahu sang submissive.
"Boleh aku sarapan dirimu saja Hyeop-ie?", tanya sang dominan tepat di telinga submissive-nya.
Pria yang dipanggil Hyeop itu kini mencubit punggung tangan sang dominan, menyalurkan kekesalannya. Suaminya ini entah kelebihan hormon atau bagaimana.
"Masih pagi, Hwang Yunseong.", ucap Hyeop.
"Justru karena masih pagi. Aku butuh bermanja denganmu.", Yunseong semakin mengeratkan pelukannya. Bibirnya meniup belakang telinga Hyeop, tak lupa mengecupnya.
"S-Seongh...", lenguhan Hyeop tertahan kala Yunseong mencium tengkuk Hyeop bahkan mengesap dan meninggalkan beberapa tanda kemerahan disana.
Yunseong menghentikan aktivitasnya begitu saja. Ia kini membenamkan kepalanya pada perpotongan leher Hyeop, menghirup aroma tubuh Hyeop yang selalu berhasil membuatnya lebih tenang.
Hyeop menghela napasnya. Ia mengelus pelan punggung tangan Yunseong yang bertengger pada perutnya. Ia tahu suaminya itu sangat lelah.
Pasalnya Yunseong baru saja pulang dari perjalanan bisnis di luar negeri. Ia meninggalkan rumah hampir seminggu lamanya. Ia sangat rindu pada keluarganya, tapi terutama pada pria yang dipeluknya saat ini, sang submissive tercintanya.
"Padahal kau bisa melanjutkan tidurmu dulu. Kau tidak akan ke kantor hari ini kan?", tangan Hyeop tak berhenti mengelus tangan Yunseong, juga tangan satunya sibuk mengusak pucuk kepala Yunseong.
Yunseong bebas mau ke kantor kapan pun yang ia mau. Toh ia pemilik perusahaan. Siapa yang bisa memarahinya kalau ia tidak masuk? Lagipula hari ini memang ia sudah mengatakan pada sekretarisnya ia akan mengambil satu hari off.
"Aku ingin tidur, tapi ditemani dirimu.", Yunseong kembali menumpukan dagunya dan ia menarik dagu Hyeop agar manik mereka bertemu.
"Aku harus mempersiapkan bekal anak-anak lebih dulu. Kembalilah ke kamar duluan, aku akan menemanimu nanti.", Hyeop mengecup singkat bibir Yunseong.
Yunseong berakhir memanyunkan bibirnya membuat pria manis yang dipeluknya itu tertawa kecil.
"Sana, ke kamar dulu.", ucap Hyeop dan Yunseong terpaksa kembali ke kamar dengan berat hati.
~
Hyeop menyelesaikan tugas paginya dengan mengantar anak-anaknya ke sekolah. Maksudnya hanya mengantar sampai depan rumah mereka karena ada bus sekolah yang menjemput. Setelah itu ia mencuci piring lalu membersihkan rumah. Mungkin ia lupa dengan keberadaan sang suami yang sedari tadi menunggunya dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfiction🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")