"Haa... haa.... ahhh~"
"Pelankan suaramu, Cha Junho."
"Nhh t-tapi... ahh disanaa Eunsang-ah~"
Laki-laki bernama Eunsang itu tersenyum miring. Ia menumbuk titik terdalam Junho dengan brutal.
Tangannya yang memeluk leher Junho dari belakang menahan bobot tubuh sang submisive.
Sementara Junho dengan susah payah menumpukan tangannya pada tembok di depannya. Kepalanya mendongak merasakan kenikmatan ketika titik manisnya disentuh dengan kasar oleh lelaki di belakangnya.
"Ahhh haaa E-Eunsangh~"
"Lubangmu sempit sekali shh...", Eunsang berbibisik tepat di telinga Junho, membuat aliran darah Junho terpacu cepat ke kepalanya. Mendengar erangan Eunsang yang erotis membuatnya semakin terbuai.
"Y-yaa lebih cepat ahhh~ d-disana lagiih~", bibir Junho terus meracau nikmat.
Ia menggelinjang ketika merasakan bibir Eunsang menciumi lehernya, bahkan menggigitnya dan menambah tanda kemerahan yang sebelumnya sudah ada disana.
"Ahh~"
Eunsang menggeram rendah ketika dirasanya miliknya dihisap dan dihimpit semakin ketat dalam Junho. Ia tahu pemuda di depannya ini akan segera mencapai pelepasannya.
Ingin mengejar pelepasannya juga, Eunsang mempercepat gerakannya. Ia semakin liar mengobrak-abrik Junho, tidak peduli lagi jika orang lain memergoki mereka.
"Nhhh ahh ahhh Eunsaanghhh~"
"Argh..."
Keduanya mencapai pelesasan mereka.
Cairan milik Junho mengotori tembok di depannya, sementara Eunsang memenuhi lobang Junho dengan cairan miliknya.
Lutut Junho terkulai lemas. Beruntung Eunsang sempat memapah Junho.
Napas Junho tersengal.
"Nghh...", lenguh Junho begitu Eunsang mengeluarkan miliknya dari lobangnya.
Eunsang segera merapikan pakaiannya dan menyisir rambutnya yang sedikit basah karena keringat.
Junho juga segera memakai kembali celana kainnya. Meski ada perasaan tak nyaman karena cairan lengket yang masih memenuhi lobang miliknya.
Eunsang baru saja akan melangkah pergi namun tangannya ditahan oleh Junho.
"Boleh aku meminta nomormu?", tanya Junho.
"Tidak.", jawab Eunsang membuat raut Junho berubah sedih.
"A-apa kita akan bertemu lagi?", Junho menatap Eunsang dengan tatapan sayu dan sedikit sendu.
Lelaki itu tersenyum dan membelai pelan pipi Junho.
"Aku tahu namamu. Kau pun mengetahui namaku. We'll meet again soon.", Ia mengecup bibir Junho singkat lalu merapikan rambut Junho.
Setelahnya Eunsang benar-benar pergi meninggalkan Junho yang masih memerah malu di koridor club.
Suasana remang dan musik terdengar sangat kencang. Namun deru napas dan detak jantungnya bisa ia dengarkan dengan jelas.
Siapa yang menyangka ia melakukan seks dengan orang yang baru ditemuinya hari ini. Pertemuannya dengan Lee Eunsang benar-benar gila.
Junho menyentuh bibirnya dengan jemari lentiknya.
Yang mereka lakukan sejak tadi hanya seks saja. Namun kecupan singkat tadi membuat Junho tersipu senang.
Malam ini ia melakukan hal yang gila, tapi juga begitu nikmat. Harus ia akui, sosok Eunsang baru saja memikat seluruh jiwa dan raganya.
Hanya dengan satu persetubuhan, Junho telah jatuh terbuai pada seorang pria yang bahkan tak ia ketahui asal usulnya.
"Lee Eunsang, kuharap kita segera bertemu lagi."
.
.
.
.
.
.Gambaran Eunsang malam itu 🙂
Gambaran Junho malam itu 🙂
Dah lama gak ngetik Sangjun 🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfic🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")