Hangyul x Sihoon - My First Valentine (1)

4.9K 117 8
                                    

Wajah tampan, tubuh atletis, kekayaan, semua yang diinginkannya pasti terkabul. Tak ada sosok yang lebih sempurna dari seorang Lee Hangyul. Semua orang iri dan ingin menjadi dirinya.

Sayangnya, ada satu yang tidak bisa ia dapatkan hingga saat ini. Kim Sihoon, tunangannya. Pertunangan mereka memang hanyalah sebuah kedok bisnis kedua orangtua. Mereka tidak mengawali hubungan itu dengan perasaan suka. Tapi seiring berjalannya waktu, Hangyul perlahan mulai menemukan banyak hal menarik dari Sihoon. Hangyul mulai menyukainya.

Bagi Hangyul, Sihoon merupakan sosok yang sangat rapuh dan harus dilindungi. Berbeda dengan Hangyul yang bisa mendapatkan semua yang diinginkannya, Sihoon tidak.

Hangyul selalu dimanja kedua orangtuanya, tapi tidak dengan Sihoon. Ia hanya digunakan sebagai alat pertukaran uang. Sejak dulu Sihoon dipaksa melakukan ini dan itu, hanya untuk memuaskan dahaga kedua orangtuanya akan uang.

Seperti saat ini. Sihoon dipaksa untuk bertunangan, meskipun ia sebenarnya tidak mau. Ia benci. Ia ingin melarikan diri, tapi tidak bisa. Satu-satunya yang ia harapkan saat ini adalah kasih sayang. Ia rela memberikan segalanya untuk mendapatkan kasih sayang itu. Perasaan yang tidak pernah ia dapatkan dari orangtuanya.

Ia tahu orangtuanya sudah membiayainya hingga saat ini. Hingga bisa kuliah di salah satu universitas terbaik di dunia. Mendapatkan nilai bagus dan gelar yang diidamkan. Semua juga berkat kedua orangtuanya. Tapi ia tidak pernah meminta semua ini, yang diinginkannya hanyalah kehangatan dalam keluarganya. Hanya itu.

"Sihoon-ie... kau melamun?", Hangyul memandang Sihoon yang sedang duduk di hadapannya saat ini.

"A-ah... maafkan aku Hangyul-ssi.", balasnya formal.

"Santai saja. Berapa kali harus kukatakan? Kita kan seumuran.", Hangyul tersenyum hangat pada Sihoon. Sihoon hanya tersenyum canggung membalas ucapan Hangyul.

Saat ini mereka sedang makan di sebuah restoran mewah. Bukan tanpa alasan. Memang Hangyul lah yang mengajak Sihoon. Karena ini adalah hari Valentine.

Hangyul tahu, Sihoon melakukan semua ini karena terpaksa. Tapi Hangyul tidak ingin pertunangan ini hanya berakhir sebagai bisnis semata. Ia ingin mewujudkannya. Benar-benar mewujudkan pernikahan atas dasar cinta, bukan uang.

Dan lagi, ia ingin menjadi tumpuan Sihoon. Ia ingin bisa menjadi bahu tempat Sihoon bersandar. Ia ingin menjadi orang yang bisa memberikan kenyamanan dan perasaan aman pada Sihoon.

~

"Sihoon-ah, aku tahu sejak awal kau tidak menyetujui pertunangan ini.", ujar Hangyul ketika mereka menyantap dessert mereka. Tiba-tiba saja Hangyul mengeluarkan pernyataan yang tidak pernah diduga oleh Sihoon.

"Y-ya?"

"Tapi aku tidak ingin pertunangan kita ini berakhir begitu saja. Aku tidak ingin menikahimu sebelum kau benar-benar menyukaiku.", ujarnya lagi.

Kali ini Sihoon hanya terdiam. Selama ini sebenarnya ia merasa canggung terhadap Hangyul. Menurutnya Hangyul adalah sosok pria yang sempurna, tidak sepertinya yang tidak sempurna. Meskipun pertunangan ini hanya suatu bisnis, terutama bagi orangtua Sihoon. Tapi tampaknya bagi Hangyul hal ini bukanlah bisnis semata.

Hangyul menggenggam tangan Sihoon di atas meja, membuat Sihoon sedikit terkejut. Perlahan, Hangyul mengelus punggung tangan itu.

"H-Hangyul-ssi...", ujar Sihoon merasa sedikit aneh. Ia tahu selama ini Hangyul selalu baik padanya. Tapi sekali pun Hangyul belum pernah menyentuhnya, bahkan hanya untuk sekedar berpegangan tangan. Ini hal yang baru baginya.

"Panggil Hangyul saja, Sihoon-ah. Aku ingin kau membuang kecanggungan di antara kita.", Hangyul kembali tersenyum menatap Sihoon.

Sihoon mengalihkan pandangannya dari Hangyul. Sesaat ia merasa jantungnya berdegup lebih kencang, hanya sesaat. Tapi hal itu cukup membuatnya tersipu. Rona merah mencuat menghiasi pipi bulatnya.

Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang