9. Ice Cream

354 81 3
                                    

Yuk tinggalkan jejak ⭐
Semakin banyak hype dari kalian, semakin semangat Kimmi ngasih sajian buat kalian.
Apalagi buat sajian minggu depan yang 'ekhem'
Yodah itu aja.
Happy reading 📖📖

-
-
-

Hari kembali berganti, 3 hari sudah Sohyun tidak masuk sekolah karena sakit. Membuat Taehyung merasa seperti kehilangan sesuatu.

Kehadiran gadis berkepala batu itu memang perlahan membuat Taehyung merasa berbeda. Sohyun tidak seperti gadis yang lainnya. Walau terlihat jutek dan dingin, tapi sejak awal Taehyung tahu jika gadis itu sebenarnya tidak benar-benar seperti itu.

Ia bahkan masih ingat saat dimana dirinya yang merengek pada Sohyun karena lapar. Gadis itu mungkin merasa terusik namun juga kasihan. Hingga akhirnya memberikan bekal makanannya pada Taehyung.

Ucapan yang dilontarkan gadis itu pun sebenarnya Taehyung maknai dengan hal lain. Hal yang tak kasat mata namun nampak menghangatkan.

"Makan itu dan berhentilah merengek. Kau itu pria dewasa, bukan lagi anak kecil yang harus merengek seperti bayi."

Sohyun seolah-olah mengatakan agar Taehyung menjadi orang yang kuat, tidak mudah mengeluh dan bersikap sesuai dengan usianya.

Taehyung akui jika gadis itu sungguh manis. Walaupun ia acuh, tapi dia sangat perhatian. Dan perhatian yang diberikan oleh gadis itu memang tak pernah ia perlihatkan. Ia melakukan banyak tindakan tanpa banyak kata.

"Tae."

Hansung menghampiri Taehyung yang tengah duduk sendiri dikelasnya. Membuat lamunannya tentang Sohyun hancur.

"Ada apa?"

"Apa tidak sebaiknya kita menjenguk Sohyun? Kurasa aku merindukan gadis itu."

"Menjenguknya?"

****

3 hari tidak melakukan apa-apa, hanya berbaring dan berdiam diri dikamar. Sungguh sangat membosankan.

Ingin sekolah, ingin mengajar, ingin pergi keluar, apalah daya kesehatan belum memadai. Hingga akhirnya Sohyun hanya mampu berbaring dikamarnya dan hanya bisa sesekali menghirup udara luar dari jendela kamarnya.

Dulu ia merasa tak semembosankan ini saat berada di rumah. Namun setelah ia mulai membuka diri dan berteman, rasanya tempat ini jadi jauh lebih membosankan. Berkumpul bersama teman rasanya lebih menyenangkan.

"Aku bosan."

Sohyun berulang kali menghela nafas berat. Merasakan kebosanan yang terus mengganggunya selama berada di rumah.

Kemudian tak lama kemudian ia melirik ponselnya yang ia letakan diatas nakas. Ia meraihnya dan menyalakan benda persegi panjang itu.

Waktu di ponselnya menunjukan pukul 5 sore, yang itu tandanya para siswa sekolah harusnya sudah pulang sekolah. Entah kenapa ia jadi terpikirkan seseorang. Hingga kemudian Sohyun membuka kontak teleponnya dan menghubungi seseorang.

Dan tak butuh waktu lama, setelah 5 detik menunggu akhirnya orang yang diteleponnya mengangkat panggilannya.

"Oh, noona!"
Suara di seberang sana terdengar sangat antusias.

"Hai Yeon, apa kabar?"

"Kabarku baik, bagaimana dengan noona. Apakah noona sudah sehat?"

Stay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang