Penting!!!
Gaiseu... Sepertinya untuk beberapa waktu kedepan, Kimmi mungkin bakal hiatus dulu.
Ga yakin juga sih, dan itu masih kemungkinan.
Tapi Kimmi akan usahakan buat menyapa kalian kalo Kimmi bisa.
Tapi ga janji ya...Sambil nunggu kelanjutan ff ini. Kalian boleh loh mampir ke ff Kimmi yang lain.
Ada cast Jimin sama Jungkook juga loh.
Yuk mampir, siapa tau suka.Oh iya satu lagi.
Karena hari ini hari raya idul fitri, Kimmi mau ngucapin...Selamat Hari Raya Idul Fitri buat semua readers yang merayakannya.
Semoga tahun depan kita masih bisa ketemu bulan Ramadhan lagi ya...
Dan Kimmi juga minta maaf jika Kimmi punya salah sama kalian.Yodah deh, itu aja yang Kimmi mau bilang.
Usahakan vote ⭐ dulu sebelum membaca ya..
Happy Reading 📖
-
-
-"Apa yang aku pikirkan...??"
"Aku pikir aku jatuh cinta padamu."
Kalimat itu sukses membuat Sohyun melongo. Tak pernah Sohyun bayangkan jika hal ini akan terjadi. Taehyung menyatakan cinta padanya?
"Apa yang dia katakan barusan? Apa aku salah dengar? Ah tidak, kurasa telingaku masih berfungsi dengan baik walau sering aku sumbat dengan headset. Tapi bagaimana bisa? Apa jangan-jangan kepalanya terbentur sesuatu tadi? Atau jangan-jangan.."
Sohyun meletakan telapak tangannya pada dahi Taehyung. Siapa tahu saat ini Taehyung sedang demam. Jadi dia meracau tidak jelas seperti itu.
Taehyung menatap bingung apa yang dilakukan oleh Sohyun. Tangan dingin gadis itu masih diletakan di dahinya.
"Sepertinya kau sakit. Ya kau sakit," ucap Sohyun meyakinkan. Bukan, bukan Taehyung yang ia yakinkan. Tapi dirinya sendiri. Ia menampik kalimat yang tadi sempat di dengarnya.
Gadis itu menarik kembali tangannya, tapi terhenti saat tiba-tiba Taehyung menahannya. Pemuda itu menggenggam tangan Sohyun dengan erat tapi masih terkesan lembut.
Seketika saja detak jantung Sohyun mulai bekerja 2 kali lebih cepat dari biasanya.
"Apa ini? Kenapa jantungku berdetak cepat?"
Sohyun terus bergumam dalam hatinya saat merasakan detak jantungnya mulai berdetak cepat.
"Aku tahu caraku memang tidaklah seromantis pria diluar sana. Tidak ada bunga, tidak ada dinner mewah, tidak ada tempat yang spesial. Tapi satu hal yang harus kau tahu, aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Kau bahkan sudah mendengarnya saat aku mengatakan bahwa kau adalah calon kekasihku pada kedua orang tuaku..."
Taehyung menjeda ucapannya, tapi tak membiarkan tangan Sohyun terlepas dalam genggamannya.
"Aku tidak sakit. Tapi aku akan sakit jika saja kau menolakku."
Sohyun menatap Taehyung lamat-lamat, mencari sebuah kebohongan dari sana. Tapi nihil, tidak tampak ada kebohongan dimata tajamnya. Jadi apa dia bersungguh-sungguh? Oh astaga, rasanya ia akan pingsan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔
RandomEgois? Tidak, Sohyun bukannya egois, ia hanya ingin mempertahankan apa yang memang seharusnya ia pertahankan. Tak peduli itu akan menyakitinya atau tidak, ia harus tetap mempertahankannya. Bahkan karena sifat kerasnya itulah ia akhirnya harus berhad...