17. Ashen

268 68 3
                                    

Hayoo jam berapa ini coba?
Astaga maaf banget ya gaiseu kalo minggu ini Kimmi up ga tentu.
Minggu-minggu depan pun Kimmi ga tau bisa tetap up apa ngga.
Do'ain aja semoga Kimmi masih tetep bisa up buat kalian.

So... Supaya Kimmi tetep semangat up, kalian harus voment ⭐ ya..
Harus loh 😁

Please hargai Kimmi yang udah berusaha buat ff ini.
Kimmi bahkan kasih double update buat kalian.
Jadi voment juseyo...

Ok itu aja yang pengen Kimmi bilang.
Happy reading 📖📖

****

Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa jam sekolah telah berakhir. Membawa langkah para siswa berhamburan ke berbagai arah. Dengan wajah lelah maupun bersemangat, mereka berjalan meninggalkan area sekolah menuju tempat dimana mereka bisa mengistirahatkan diri dengan tenang.

Sohyun berjalan bersama Hansung menuju gerbang sekolah sambil bercengkrama. Membicarakan banyak hal tentang materi yang di dapatkannya hari ini maupun menyangkut hal lain yang lebih personal. Tak ada gangguan dari Taehyung, karena pemuda itu masih berada di parkiran untuk mengambil mobilnya.

"Hari ini sangat melelahkan, rasanya aku ingin menghilang dari kehidupan ini sejenak. Aku butuh liburan."
Hansung menjatuhkan bahunya karena merasa lelah dengan segala rutinitas yang di hadapinya. Menghabiskan waktu di sekolah dari pagi hingga menjelang senja, di lanjutkan dengan les private di malam hari untuk persiapan ujian akhir dan persiapan untuk ujian masuk Universitas. Sungguh waktunya tersita sangat banyak hanya untuk belajar.

Sohyun menatap gadis itu dengan iba. Jika dipikir, ia memang melalui hari yang sulit. Ia tak bisa lagi bermain seperti sebelumnya, bahkan tak ada waktu untuk fangirling. Sungguh malang.

"Bagaimana jika kita pergi saat akhir pekan? Kau tidak ada les kan?"
tawar Sohyun, setidaknya ia harus menghibur gadis itu dan mengangkatnya dari hari-hari membosankan itu.

"Aku ingin, tapi aku tidak bisa. Ada hal yang harus aku kerjakan hari itu."
Lesu, Hansung tampak lesu karena ia benar-benar tak bisa lepas bahkan hanya untuk pergi bersama teman saja.

"Mungkin lain kali," tambahnya. Sohyun pun hanya menganggukan kepalanya. Ia paham betul apa yang di rasakan oleh gadis cantik di sampingnya tersebut.

"Oh iya kau pulang naik apa?" tanya Hansung merubah topik pembicaraan.

"Sepertinya hari ini aku akan pulang naik taxi. Aku harus mengunjungi suatu tempat."

"Mau aku antar?" tawar Hansung. Tapi dengan sopan Sohyun menolaknya.

"Tidak, terima kasih. Aku naik taxi saja. Sebaiknya kau pulang saja. Setidaknya kau harus istirahat sejenak sebelum nanti malam harus ikut bimbingan belajar," ucap Sohyun.

"Baiklah. Kalau begitu aku pulang dulu. Sampai bertemu besok.."
Hansung melambaikan tangannya sebelum beranjak dari sana, dan Sohyun juga membalasnya.

Setelah kepergian gadis itu, Sohyun merasa kesepian karena tidak ada teman untuk bicara. Ia hanya diam mematung di depan gerbang sekolah sambil menunggu taxi yang lewat.

Saat dirinya tengah menunggu, tiba-tiba datang sebuah mobil dan berhenti di hadapannya. Sohyun menaikan sebelah alisnya, karena mobil itu benar-benar berhenti tepat didepannya.

Tak lama berselang, seorang pemuda tampan keluar dari sana. Rambut hitamnya seketika langsung melambai-lambai terkena angin. Memberikan efek mendramatis seperti yang ada di film.

Stay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang