15. Like a Winter Bear

311 76 9
                                    

Bintangnya ⭐ dulu dong

-
-
-

Mobil yang dikendarai oleh Seokjin kini sudah memasuki sebuah pekarangan dari salah satu rumah yang tampak mewah. Sohyun tentu bertanya-tanya dengan tempat ini, sedangkan Taehyung juga tampak mengerutkan dahinya bingung. Entah apa yang ada dipikiran Seokjin hingga membawanya ke tempat ini.

"Kenapa kita pulang hyung?"

Taehyung tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak bertanya pada Seokjin.

"Kau bilang Sohyun tidak mau makan kan? Jadi aku mengajaknya kesini. Eomma sebelumnya sudah memintaku untuk mengajak Yoora makan malam bersama. Jadi sepertinya tidak ada salahnya jika aku juga mengajak Sohyun untuk ikut. Lagipula eomma juga sudah mengenalnya kan?"

"Jadi ini rumah kalian?"

Tanya Sohyun pada dua pria yang ada di dalam mobil tersebut. Tak pernah ia pikirkan jika ternyata Seokjin mengajaknya menyambangi rumah dari keluarga Kim ini.

Ayolah, Sohyun tidak benar-benar dekat dengan keluarganya. Dekat dengan Taehyung pun hanya sekedarnya saja.

"Ah aku mengerti, jadi maksud hyung jika Sohyun ada disini, ia pasti tidak akan bisa menolak saat kita akan makan malam bersama. Benarkan?"

Sebuah anggukan kepala dari Seokjin nampaknya sudah lebih dari cukup untuk menjawab rasa penasaran antara Taehyung maupun Sohyun. Walau dalam hati gadis itu nampak ingin berkata kasar karena merasa dijebak. Ia bahkan sampai berpikir jika kepribadian kedua pria itu bisa dibilang sama. Sama-sama licik.

"Ayo turun."

Seokjin keluar lebih dulu dan diikuti oleh Yoora, Taehyung juga Sohyun. Sejenak Sohyun tampak terpesona dengan rumah ini. Bukan karena rumah ini mewah, tapi karena tempat ini sangat asri dengan banyak pepohonan maupun bunga-bunga yang menghiasi setiap lahan kosong disana.

Sohyun berjalan dengan sangat pelan di belakang ketiga orang itu. Sesungguhnya ia ragu berada di sana, ia tidak nyaman. Bayangkan saja, ia bukan siapa-siapa di rumah ini, tapi tiba-tiba datang tanpa undangan. Bukankah itu hal yang memalukan?

Akhirnya Sohyun mencoba menghentikan Taehyung yang jaraknya paling dekat dengan dirinya. Ia menahan tangan Taehyung hingga pemuda itu menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Sohyun.

"Ada apa?"

"Sepertinya aku tidak bisa. Aku mau pulang saja."

"Pulang?"

Sohyun hanya menganggukan kepalanya. Walau sudah kepalang tanggung berada di sana, tapi Sohyun benar-benar tidak enak hati.

"Kenapa?"

"Aku hanya merasa tidak nyaman saja."

"Apa yang membuatmu tidak nyaman?"

"Entahlah."

"Taehyung, Sohyun, kenapa kalian masih ada disana? Ayo cepat."
Itu suara Seokjin yang mengintrupsi Taehyung dan Sohyun yang masih berada di pekarangan rumah, sedangkan Seokjin dan Yoora sudah berada di depan pintu utama.

"Kalian duluan saja hyung."

Mendengar itu akhirnya Seokjin dan Yoora pun masuk ke rumah itu lebih dulu walau sedikit ada kebingungan yang melingkupi mereka.

Taehyung menatap Sohyun yang kini sedang menundukan kepalanya. Entah kenapa tiba-tiba saja perasaannya merasa tidak baik-baik sekarang. Ada sesuatu yang mengganjal, tapi Sohyun tidak tahu itu apa.

"Kau sakit?" Tanya Taehyung lembut, dengan cepat Sohyun menggeleng.

"Lalu kenapa?"

"Aku tidak tahu."

Stay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang