Buat asupan minggu ini Kimmi up sekarang ya.
Jadi besok Kimmi ga bisa up.
So buat yang nunggu kelanjutan Stay harap bersabar ya...Jangan lupa Votenya ⭐ dong gaiseu...
-
-
-"Kenapa kau ada disini? Seharusnya kau pulang, kenapa kau mengikutiku?" tanya Sohyun lemah. Ia tak menatap orang yang ada di sampingnya itu. Memilih untuk menatap rintikan hujan yang cukup deras dari balik kaca mobil milik Taehyung.
"Aku minta maaf, aku hanya merasa bersalah karena menurunkanmu di tengah jalan. Lagipula aku juga khawatir padamu, aku merasa jika kau memiliki sebuah masalah," ucap Taehyung sambil menatap Sohyun yang sama sekali tidak menatapnya.
"Tapi seharusnya kau tidak melakukan ini."
"Aku tidak bisa membiarkanmu terpuruk sendirian. Jika kau punya masalah, kau bisa ceritakan masalahmu padaku. Bukan, bukan karena aku ingin tahu apa masalahmu. Aku hanya ingin menunjukan bahwa aku peduli padamu dan membuktikan pada dirimu bahwa kau tidak sendiri."
Diam, Sohyun hanya diam. Ia hanya terlalu bingung harus berkata apa. Ia senang saat dimana ada orang yang memperhatikannya, tapi di satu sisi ia juga terlihat sangat menyedihkan, dan ia benci itu. Seolah kini ia kehilangan image yang selama ini ia bangun.
"Jangan memendamnya sendiri. Dengan bercerita dan menangis di hadapan orang lain tak membuatmu terlihat lemah. Karena terkadang orang yang selalu ingin terlihat kuat di depan yang lain adalah orang yang dianggap lemah. Ia bahkan terlalu lemah hanya untuk memperlihatkan kesedihannya."
Sohyun masih tak berkutik dengan kalimat dari Taehyung. Kenapa kalimat itu menohok hatinya? Itu semua terlalu benar, dan ia benci dengan kenyataan itu.
"Aku tidak memaksamu untuk bercerita sekarang, aku tahu kau butuh waktu. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, saat kau ingin bercerita, kau bisa datang padaku. Bahkan walaupun hanya untuk menangis sekali pun, bahuku akan siap untuk menjadi sandaranmu. Jadi jangan sungkan."
Taehyung terus bicara walaupun orang yang ia ajak bicara hanya diam membisu. Tapi tak apa, setidaknya Sohyun mendengar semua yang dikatakannya. Taehyung hanya ingin Sohyun tahu bahwa gadis itu benar-benar tidak sendirian.
"Sekarang kita pulang ya, pakaianmu basah, kau bisa sakit jika terus begini," ajak Taehyung dan bersiap untuk menyalakan mesin mobilnya, tapi suara Sohyun yang menginterupsi dirinya langsung membuat Taehyung menghentikan kegiatannya.
"Aku tidak ingin pulang sekarang."
"Tapi pakaianmu basah, bae. Kau bisa demam nanti, kau baru saja terkena hujan."
"Hujan tak akan membuatku sakit, ini tak ada apa-apanya dibandingkan semua rasa sakit yang aku rasakan saat di rumah."
Baiklah, Taehyung mengerti sekarang. Jadi apakah sumber rasa sakit Sohyun ada pada rumahnya?
"Lalu kau ingin kemana?" tanya Taehyung lembut.
"Entahlah."
"Bagaimana jika kita ke rumahku sekarang? Setidaknya di sana kau bisa mengganti pakaianmu dan beristirahat. Aku tahu kau kuat, tapi tetap saja aku khawatir kau akan sakit jika terus begini. Untuk menghadapi masalahmu kau tidak boleh sakit 'kan?" ucap Taehyung. Sohyun tetap diam, tapi benar-benar mendengarkan semua penuturan Taehyung. Pria itu sungguh baik padanya, dan itu membuat Sohyun bahkan tak bisa berkata-kata lagi.
"Aku anggap diammu adalah jawaban 'ya'. Sekarang kita pergi."
Taehyung kembali menyalakan mobilnya dan meninggalkan tempat itu walau Sohyun masih diam. Tak lupa ia juga menyalakan heater pada mobilnya untuk membuat Sohyun dan dirinya merasa sedikit lebih hangat. Walau sejujurnya itu tidak berdampak banyak karena pakaian basah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay ✔
RandomEgois? Tidak, Sohyun bukannya egois, ia hanya ingin mempertahankan apa yang memang seharusnya ia pertahankan. Tak peduli itu akan menyakitinya atau tidak, ia harus tetap mempertahankannya. Bahkan karena sifat kerasnya itulah ia akhirnya harus berhad...