Chapter 10

370 39 6
                                    

Mark kembali berteriak histeris melihat peti mati mommy nya akan segera dikuburkan.

"ANDWE....MOMMY...HIKS...JANGAN BAWA...HIKS...MOMMYKU...."

Kris berusaha menahan tubuh Mark yang akan ikut masuk ke liang lahat istri nya.

"Dad hiks...lepaskan..hiks..aku...aku..hiks..ingin..menemani...hiks..mommy...mommy...hiks...akan...hiks...kesepian...nanti...hiks...disana juga gelap...dad...mommy...akan...ketakutan..nanti...hiks".

"Tidak sayang, mommy tidak akan kesepian ada para malaikat yang akan menjaga mommy".

Walau Kris nampak tegar tapi siapa yang tahu perasaan nya yang sama hancurnya dengan sang putra.

Para petugas mulai menurunkan peti mati Tiffany diiringi oleh tangisan Mark dan para pelayat yang datang, bahkan Mark sudah lemas bersandar pada dada Kris, dia tidak sanggup untuk kembali berteriak.

"Mommy...hiks...mommy" hanya kata itu yang terus keluar dari bibirnya.

Hujan yang turun menemani pemakaman Tiffany, langit seolah ikut bersedih dengan kepergiannya.

Para petugas sudah menurunkan peti mati Tiffany membuat Mark kembali histeris.

"MOMMY....ANDWE...APA YANG KALIAN LAKUKAN?...JANGAN KUBUR MOMMYKU...HIKS...MOMMY...HIKS..."

Kris hanya bisa menahan tubuh Mark lebih keras lagi saat putranya itu terus memberontak minta dilepaskan, sementara pandanganya masih tertuju pada para petugas yang sudah menguburkan peti istrinya.

"Mom...my..hiks...jangan..tinggal...kan..hiks...aku..mom" kata terakhir yang keluar dari bibir Mark sebelum kegelapan memgambil alih kesadaranya.

Tangisan Kris semakin menjadi begitu merasakan jika tubuh Mark sudah melemas dalam pelukannya, Sehun dan Baekhyun yang mengetahui hal itu mencoba mengambil alih tubuh Mark yang sudah tidak sadarkan diri, tapi Kris menolaknya.

"Biarkan untuk terakhir kali nya Markeu bersama mommynya walau dia tidak bisa melihatnya" ucap Kris yang membuat Sehub dan Baekhyun kembali ke tempat mereka.

Semua yang melihatnya juga ikut bersedih, bagi mereka keluarga Tuan adalah keuarga yang sangat harmonis walau mereka bergelimang harta tapi tak menjadikan mereka menjadi keluarga yang angkuh dan sombong.

****

"Eomma, sedang memasak apa?" tanya Jaebum yang baru masuk ke dapur dan sukses mengejutkan Jessica.

"Ya ampun sayang kau mengejutkan eomma saja, ini eomma lagi masak bulgogi untukmu" jawab Jessica.

"Tumben sekali eomma masak bulgogi, apa ada hal yang terjadi hari ini?"

Jaebum merasa heran karena memang tidak biasanya eomma nya masak bulgogi biasanya eomma nya masak bulgogi jika mereka sedang merayakan sesuatu.

Jessica tersenyum, sedikit miris mendengar ucapan putranya, dia jadi merasa bersalah karena tidak bisa selalu memasakkan daging untuk putranya, karena di akan memasak daging jik sedang merayakan sesuatu seperti ulang tahun putranya atau saat putranya berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari Seoul University.

"Mommy diterima kerja di Tuan Corp sayang".

Jawaban Jessica sukses membuat mata Jaebum berbinar senang.

"Benarkah eomma?" Jessica mengangguk." Wah aku juga ikut senang eomma, aku yakin eomma pasti bisa mendapatkan pekerjaan itu" lanjut Mark.

La FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang