Chapter 16

316 34 2
                                    

Tiga hari sebelum natal Kris, Mark dan Celine bertolak ke LA untuk merayakan natal disana. Setelah menempuh perjalanan selama 11 jam, mereka akhirnya tiba di LAX Internasional Airport.

Mereka segera masuk ke mobil yang sudah menunggu mereka, Kris duduk di samping kursi kemudi sedangkan Celine dan Mark duduk di bangku belakang.

Mark yang kelelahan tidur di pangkuan Celine, maklum saja karena perjalanan panjang yang harus mereka tempuh membuat Mark kelelahan.

"Apa Mark tidur mom?" tanya Kris.

"Ne Kris, mungkin Markeu sangat lelah ditambah lagi kemarin kan dia demam, mungkin tubuhnya belum pulih, padahal mommy sudah bilang padamu untuk berangkat besok saja tapi kau menolaknya" jawab Celine sambil mengelus kepala cucu nya.

"Bukannya aku menolak mom, tapi Markeu yang menginginkannya, dia bilang ingin menghabiskan waktu lebih banyak dia kota kelahiran nya, jelas aku tidak bisa menolaknya mom".

"Kau selalu menuruti apapun permintaan Markeu Kris, mommy tahu jika kau akan selalu melakukan apapun untuk putramu tapi kau juga harus bisa menolak jika itu tidak baik untuknya, contohnya seperti ini, kita menempuh perjalanan jauh padahal kondisi Markeu belum stabil".

"Arraso mom, mungkin nanti akan aku coba untuk menolaknya".

Akhirnya setelah menempuh waktu selama tiga puluh menit mereka sampai di mansion Tuan.

Mansion Tuan yang berada di LA ini tidak jauh berbeda dengan yang ada di Korea, sama-sama mewah dan megah, disinilah Kris dibesarkan.

"Kris sebaiknya kau bawa Mark masuk ke dalam, mommy tidak tega jika harus membangunkannya".

Kris pun mengerti, dia menggendong Mark dengan perlahan takut menganggu tidur nyenyak putranya.

Setelah sampai di kamar yang biasa mereka tempati jika mereka berlibur disini.

Dengan sangat perlahan Kris merebahkan tubuh mungil Mark lalu menyelimuti sampai sebatas dada agar putranya tetap hangat.

"Good night sayang, have nice dream" ucap Kris sambil mencium kening putranya.

Setelah itu Kris pergi dari kamar putra nya menuju kamar nya, kamar yang dari dulu dia tempati, bahkan setelah menikah dengan Tiffany.

Kamarnya masih sama seperti terakhir dia datang kesini. Kris pun merebahkan tubuh lelahnya tak lama kemudian dia jatuh tertidur.

****

Hari berganti, pagi sudah tiba matahari pun sudah menampakkan sinarnya walau tidak seterang biasanya karena di LA sedang hujan salju.

Salju yang sudah turun walau hari masih pagi membuat udara semakin dingin, Mark yang masih tidur semakin merapatkan selimutnya saat merasa kedinginan.

Cklek.

Kris masuk ke dalam kamar putranya, senyumnya mengembang melihat putranya yang masih tertidur dengan tubuh yang dibungkus oleh selimut seluruhnya mirip seperti kepompong.

Dengan perlahan Kris menurunkan sedikit selimut yang membungkus tubuh Mark, nampaklah wajah polos putranya yang masih nyenyak dalam tidurnya.

"Markeu, bangun sayang!".

Dengan sangat lembut Kris mengelus kepala Mark.

"Ayo sayang bangun, grandma sudah memasak makanan favorite mu".

Lagi, Kris mencoba membangunkan Mark tapi putranya itu tak kunjung bangun juga.

"Sayang ini sudah siang lho, katanya kemarin ingin pergi ke Disneyland? Apa kita batalkan saja rencana itu?".

La FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang