Seminggu sejak Mark mengatakan akan merestui hubungannya dengan Jessica, Kris tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Kini dia kembali mengajak Mark untuk menemui Jessica, berbeda dengan pertemuan pertama mereka, pertemuan kali ini berjalan dengan sangat lancar.
Mark yang dipertemuan pertama tidak banyak bicara, kini dia mau berbicara walau hanya menjawab jika Jaebum dan Jessica bertanya, setelah itu dia kembali diam. Sama seperti Kris, Jessica dan Jaebum juga sangat bahagai begitu mendengar kabar jika Mark sudah mau menerima mereka.
Pertemuan kali ini membahas tentang acara pernikahan yang rencananya akan digelar satu bulan lagi di salah satu hotel milik Tuan Corp. Mereka tidak perlu bersusah payah untuk menyiapkan pernikahan karena Kris sudah menunjuk salah satu WO yang sangat terkenal untuk acara pernikahan mereka.
Mark menatap daddy nya yang sangat antusias membahas tentang rencana pernikahannya. Dirinya bahagia melihat daddy nya yang terlihat sangat bahagia karena restu yang telah dia berikan, namun hatinya tak bisa berbohong, jauh di lubuk hatinya Mark masih belum rela jika daddy nya akan menikah lagi sekalipun dengan orang sebaik Jessica. Entahlah Mark merasa menjadi anak yang durhaka karena menerima orang lain sebagai pengganti mommy nya.
Setetes air mata turun dari matanya, Mark dengan sigap langsung menghapusnya, dia tidak ingin daddy nya tahu, namun yang tidak Mark sadari, Jaebum memperhatikan nya daritadi.
Jaebum tidak tahu apa yang kini dirasakan oleh Mark, tapi saat melihatnya meneteskan air mata tadi membuatnya berpikir, jika Mark memang masih belum rela daddynya menikah dengan eomma nya, tapi kenapa Mark bersikap seperti orang yang sudah rela untuk merestui hubungan orang tua mereka, bukankah itu akan semakin menyakitkan untuknya.
Lihatlah bahkan Jaebum sendiri heran, bagaimana bisa anak berumir lima belas tahun merelakan perasaannya terluka demi melihat kebahagiaan daddy nya.
"Hyung tidak tahu apa yang kau rasakan saat ini Mark, tapi hyung berjanji akan selalu menjaga dan menyayangimu sepenuh hati hyung, karena bagi hyung kau sudah ku anggap sebagai dongsaeng hyung sendiri sejak pertama kali kita bertemu". Lirih Jaebum.
Makan malam pun selesai, Kris mengantar Jessica dan Jaebum terlebih dahulu. Selama perjalan nenuju rumah Jessica tidak ada yang berbicara, Mark yang biasanya sangat cerewet memilih diam sambil melihat jalanan lewat jendela mobil.
Sementara Jaebum dan Jessica juga diam saja di jok belakang. Tak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Kris sampai di pekarangan rumah Jessica.
"Mark sayang, ahjumma pulang dulu ya" pamit Jessica.
"Ne ahjumma" jawab Mark dengan senyum manisnya.
Jaebum juga ikut tersenyum melihat senyuman Mark, dia masuk ke rumah terlebih dahulu meninggalkan eomma nya yang masih berbicara dengan Kris.
"Oppa terima kasih untuk malam, aku sangat bahagia".
"Oppa juga sangat bahagia sayang, dan tidak akan lama lagi kebahagiaan kita akan semakin lengkap saat kita sudah menjadi satu keluarga nanti".
"Aku sudah tidak sabar oppa"
Kris tersenyum lebar mendengarnya. Jika boleh jujur, Kris pun merasakan hal itu.
"Ya sudah, oppa pulang dulu, kasihan Markeu besok harus berangkat sekolah".
"Ne oppa, pulangnya hati-hati dan jangan mengebut!".
"Oppa mengerti sayang, kka oppa pulang dulu".
Kris pun mencium kening Jessica, setelah itu dia kembali masuk ke dalam mobilnya lalu melajukannya meninggalkan pekarangan rumah Jessica.
Jessica pun masuk ke dalam rumahnya setelah tak melihat mobil Kris lagi. Senyum tak pernah luntur dari wajahnya.
"Apa eomma bahagia?" tanya Jaebum.
"Tentu saja sayang, eomma sudah tidak sabar untuk menjadi ibu nya Markeu, eomma tidak bermaksud untuk menggantikan posisi mommy nya Mark tapi eomma hanya ingin memberikan kasih sayang padanya" jawab Jessica.
Jaebum tersenyum simpul melihat kebahagiaan eomma nya. Dia jadi tidak tega jika menceritakan hal yang dia lihat tadi pada eomma nya. Apalagi tadi hanya persepsi nya saja, siapa tahu Mark memikirkan hal lain yang membuatnya bersedih.
"Aku juga bahagia karena sebentar lagi aku punya dongsaeng yang bisa kumanjakan".
"Tapi kan kau sudah punya dongsaeng sayang, nanti Hyunjin sedih jika mendengar kau mengatakan hal itu ".
"Aku tidak bermaksud seperti itu eomma, Hyunjin memang dongsaengku tapi aku tidak bisa setiap saat bertemu dengannya, berbeda dengan Markeu, kita akan tinggal bersama otomatis aku bisa memanjakan Markeu tanpa harus menunggu saat liburab sekolah seperti yang selama ini aku lakukan pada Hyunjin".
"Eomma mengerti sayang, tapi eomma harap kau bisa berlaku adil pada kedua dongsaengmu nanti. Walau Hyunjin bukan putra eomma, tapi eomma sangat menyayanginya seperti eomma menyayangi dirimu".
"Eomma tenang saja, biar bagaimanapun Hyunjin tetap dongsaengku. Aku malah bahagia karena mempunyai dua orang dongsaeng, mungkin nanti saat libur sekolah kami bertiga bisa liburan bersama".
"Eomma bangga padamu nak, terima kasih karena kau mau menerima Hyunjin sebagai dongsaengmu sekaligus merestui eomma untuk menikah lagi".
"Aku juga bangga dan berterimakasih pada Tuhan karena memberiku seorang ibu yang sangat baik seperti eomma" ucap Jaebum sambil memeluk Jessica.
"Aku sangat menyayangi eomma".
"Eomma juga sangat menyayngimu nak" balas Jessica.
Skip....
Mobil Kris memasuki halaman luas mansion Tuan. Kris mematikan mesin mobilnya, dia pun menoleh ke sampingnya dimana Mark tengah tertidur.
Karena tidak ingin menganggu tidur putranya, Kris memutuskan untuk menggendong Mark.
Sesampainya di kamar, dia menidurkan tubuh mungil Mark dengan perlahan. Diperhatikan nya wajah putranya.
Tak terasa putranya sudah sebesar ini, tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Bayi mungilnya kini sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan sekaligus menggemaskan. Dia bersyukur Tuhan memberinya malaikat yang kini menemaninya dikala dia sedang kesepian.
"Daddy sangat bersyukur sayang, Tuhan memberikan salah satu malaikatnya untuk daddy jaga. Maafkan daddy jika selama ini daddy belum bisa jadi ayah yang baik untukmu. Tapi daddy berjanji hanya kebahagiaan yang akan kau rasakan setelah ini. Tidurlah yang nyenyak sayang, daddy menyayangimu my little angel" Lirih Kris sambil membelai wajah Mark yang sebagian besar menuruni wajah sang istri, bahkan dari postur tubuhnya juga turunan dari mendiang istrinya.
Kris pun merapikan selimut yang dipakai oleh Mark lalu mencium kening Mark cukup lama, setelah itu dia keluar dari kamar putranya setelah mematikan lampu kamar, diganti dengan lampu tidur yang ada di samping ranjang Mark agar putranya itu semakin nyenyak tidur.
Mark membuka matanya setelah pintu kamarnya tertutup.
"Aku juga sangat bersyukur terlahir sebagai putra daddy dan mommy. Aku bahagia mempunyai daddy yang begitu baik. Daddy perlu minta maaf karena daddy sudah menjadi daddy yang paling baik untukku. Aku rela menderita asal daddy bahagia karena kebahagiaan daddy adalah segalanya untukku" lirih Mark.
Ternyata Mark sudah bangun sejak tadi tapi karena tadi daddynya menggendong nya dia memutuskan untuk tidak membuka matanya, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh daddynya.
"Yang aku lakukan sudah benar kan mom? Setelah ini apa aku boleh menemui mommy?".
Skip....