Keesokan harinya Mark yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya pergi ke ruang makan dimana daddy nya sudah duduk di kursinya sambil menikmati secangkir kopi yang telah dibuatkan oleh Han ahjumma.
"Pagi dad" sapanya.
"Ah, selamat pagi sayang" jawab Kris dengan senyuman.
Melihat putranya yang sudah datang, Kris segera meletakkan tab yang tadi dia gunakan untuk melihat gtafik saham perusahaan nya yang semakin hari semakin meningkat.
"Daddy sedang apa tadi?" tanya Mark karena melihat Kris yang memegang tab di meja makan, dan hal itu sangat jarang terjadi, karena dulu mommy nya akan marah jika hal itu terjadi.
"Daddy hanya melihat saham perusahaan kita sayang" jawab Kris kalem. "Makanlah nak!" lanjutnya.
"Gomawo dad" ucap Mark saat daddy nya sudah mengisi piringnya dengan nasi goreng kimchi.
"Oh ya Mark, nanti kau pulang jam berapa?".
"Karena ini hari senin, aku pulang jam lima dad. Daddy kan tahu setiap hari senin aku ada ekskul. Memangnya ada apa dad".
"Daddy berencana mengajakmu untuk fitting baju yang akan kita gunakan di hari pernikahan daddy nanti, tapi karena hari ini kau pulang agak sore kita lakukan besok saja, daddy tidak ingin kau kelelahan".
Mark yang tadi sangat lahap memakan sarapan nya, kini langsung berhenti saat daddynya membahas tentang rencana pernikahan. Walau Markeu sudah merelakan daddynya untuk menikah lagi tapi tidak dapat dipungkiri, hatinya selalu merasa sakit jika daddynya membahas tentang hal itu.
"Kalau daddy mau kita bisa lakukan hari ini".
"Tidak sayang besok saja kita perginya, daddy tidak ingin kau jatuh sakit karena kelelahan".
"Gwenchana dad, bukankah lebih cepat lebih baik? Memangnya kuta mau fitting baju dimana".
"Di butiknya Yuri ahjumma, kau ingat dia kan?".
"Yuri ahjumma sahabatnya mommy kan?".
"Benar sayang, kemarin daddy sudah menghubungi nya dan dia menyuruh kita untuk datang melihat-lihat sekalian fitting".
"Apa Jessica ahjumma dan Bumie hyung ikut juga?".
"Tentu saja sayang, nanti biar Kang ahjussi yang menjemputmu biar daddy dan Jessica ahjumma berangkat dari kantor" jelas Kris.
"Aku mengerti dad, kalau begitu aku berangkat dulu ya!" pamit Mark.
"Kau tidak menghabiskan makananmu dulu sayang?" tanya Kris saat melihat piring Mark masih penuh.
"Aku sudah kenyang dad, jja aku berangjat dulu. Bye dad".
"Bye sayang".
Mark pun pergi dari ruang makan, dia lebih memilih untuk berangkat ke sekolah lebih pagi daripada harus mendengarkan betapa antusias nya daddynya dalam membahas pernikahan. Mark merasa menjadi anak yang jahat pada daddynya karena dia selalu menunjukkan kebahagiaan nya di depan daddynya namun nyatanya dibelakangnya dia menangis.
"Gwenchana Mark, kau sudah melakukan yang bisa kau lakukan" lirih Mark.
"Kajja kita pergi ahjussi" ajaknya pada Kang ahjussi.
"Baik tuan muda".
Sepanjang perjalaan menuju sekolah yang dilakukan oleh Mark hanya melamun membuat Kang ahjussi bingung melihatnya, karena tidak biasanya tuan muda nya seperti ini. Namun Kang ahjussi tidak berani bertanya karena takut mengganggu tuan mudanya itu.
Setelah tiga puluh menit mobil yang dikendarai oleh Kang ahjussi sampai di pelataran sekolah Mark. Sekolah masih tampak sepi hanya ada beberapa siswa saja yang sudah datang, maklum saja sekarang masih pukul tujuh pagi sedangkan acara belajar mengajar baru akan dilakukan jam delapan.