Kris baru sampai di mansion nya saat Chanyeol menghubungi nya. Tidak tahu apa yang terjadi, hingga adik ipar nya itu menyuruhnya ke rumah nya, ipar nya itu juga bilang jika putra nya ada disana. Tidak biasanya putra nya main kesana tanpa izin dulu pada nya. Karena tidak ingin berpikir yang tidak-tidak, Kris pun langsung pergi ke mansion Park tanpa mengganti baju nya.
Butuh waktu tiga puluh menit untuk Kris sampai di mansion Park, tanpa memarkirkan mobil nya, dia langsung masuk ke dalam.
"Oh hyung kau sudah datang" ucap Chanyeol yang melihat kedatangan Kris.
"Ne Yeol, ada apa kau memintaku kesini? Apa karena Markeu berada disini? Biasanya kau yang akan mengantar putraku pulang jika dia main disini?"
Chanyeol hanya memutar bola mata nya malas mendengar rentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Kris.
"Oppa, minumlah dulu! Nanti kami akan jelaskan maksud kami mengundang oppa kesini" ucap Seohyun.
Di ruang keluarga hanya ada Seohyun dan Chanyeol yang menunggu Kris, sementara Jinyoung memutuskan untuk menemani Mark yang sedang tidur di kamar, dia tidak ingin ikut campur urusan orang tua.
"Oppa, berapa jam waktu yang kau habiskan dengan Markeu beberapa hari ini?" tanya Seohyun yang sukses membuat Kris terdiam.
Kris merasa tertohok mendengar pertanyaan dari Seohyun, dia merasa bersalah pada putra nya karena akhir-akhir ini lebih banyak menghabiskan waktu nya di luar bersama Jessica.
"Kenapa oppa tidak bisa menjawabnya, apa pertanyaanku terlalu sulit untuk oppa jawab?" ketus Seohyun.
"Yeobo tenanglah!" Chanyeol mencoba menenangkan istrinya yang mulai tersulut emosi, ini tidak akan berakhir baik jika istrinya sudah emosi seperti ini.
Kris masih diam, dia bingung ingin menjawab apa pada adik ipar nya itu, bahkan kini dia merasa bersalah karena lebih memilih menghabiskan waktu di luar daripada menemani putra nya.
"Apa oppa tahu jika Mark seharian ini menangis disini?".
"Mwo...? Apa yang terjadi pada putraku Hyunie?" akhirnya Kris bersuara juga.
Seohyun diam, dia merasa sangat malas menjawab pertanyaan kakak ipar nya itu, dari gelagat nya saja dia yakin jika yang dikatakan oleh keponakannya bukan isapan jempol belaka.
"Hyunie, bicaralah! Apa yang terjadi pada putraku?" Kris mulai kesal karena Seohyun hanya diam sementara dirinya sudah sangat khawatir.
"Hyung, tadi Mark bercerita pada Seohyunie jika kau sering pulang malam, dia juga pernah mencium bau parfum wanita di kemeja mu, aku tidak ingin basa basi lagi hyung, apa kau mempunyai kekasih sekarang ini?".
Kris terkejut bukan main mendengar pertanyaan Chanyeol, dia memang ingin membicarakan hal ini tapi bukan sekarang.
"Jika oppa diam berarti semuanya benar".
Seohyun nampak tidak percaya dengan apa yang barusan dirinya katakan. Dia tidak habis pikir bagaimana bisa Kris melupakan kakaknya secepat ini, bahkan belum setahun kepergian kakaknya tapi Kris sudah menemukan penggantinya.
"Hyung jadi semua itu benar?" tanya Chanyeol.
"Ne, aku memang memiliki seorang kekasih saat ini. Maafkan aku Hyunie, bukan maksudku untuk mengkhianati eonnie mu tapi aku tidak bisa membohongi hatiku jika aku jatuh cinta padanya".
Mau tidak mau akhirnya Kris jujur juga, dia tidak ingin ada yang ditutupi lagi, apalagi pada Seohyun yang merupakan dongsaeng dari mendiang istrinya.
"Kau keterlaluan oppa, bahkan eonnie belum ada setahun pergi dari dunia ini tapi kau sudah mempunyai kekasih lagi".
"Maafkan aku Hyunie"
Lagi Kris meminta maaf pada Seohyun, walau sebenarnya apa yang dia rasakan saat ini bukan sebuah kesalahan.
"Siapa oppa?".
"Ne?".
"Siapa yeoja itu?".
"Dia Jessica, sekretaris baruku".
"MWO...? Maksud oppa Jessica Jung?".
"Ne, kalian pasti sudah mengenalnya karena dia adalah ibu dari sahabat Jinyoungie".
"Aku tidak bisa percaya dengan ini, tapi oppa harus tahu jika putra oppa tidak ingin kau mempunyai kekasih lagi, dia tidak ingin mempunyai mommy baru".
Setelah mengatakan hal itu Seohyun pergi dari ruang keluarga meninggalkan Chanyeol yang masih diam di tempat nya sambil mencerna apa yang barusan dikatakan oleh kakak ipar nya itu.
"Hyung, aku tahu kehilangan Fany noona memang hal yang sangat berat untukmu, tapi mencari pengganti noona secepat ini bukankah sedikit keterlaluan?".
"Aku tidak mengerti mengapa kau mengatakan apa yang kujalani ini keterlaluan atau apapun itu. Aku pun menjalin hubungan ini karena Jessica memberikan apa yang dulu Tiffany berikan padaku, rasa nyaman, kasih sayang dan perhatian. Salahku aku jika kembali menjalin hubungan, aku melakukan ini juga karena aku yakin Jessica mampu menjadi ibu bagi Markeu, putraku masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu Chan".
"Aku tahu hyung, tapi bagaimana jika Mark tidak menyukai hal ini? Bagaimana jika Mark menolak wanita itu? Apa kau akan memaksa putramu sendiri? Apa itu tidak terdengar egois hyung?".
"Tau apa kau Chan, kau tidak tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang paling kau cintai, lalu setelah aku menemukan penggantinya, apa aku harus melepaskannya? Apa aku tidak berhak bahagia?".
Chanyeol mendengus kesal mendengar semua ucapan Kris, dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran kakak ipar nya itu. Dia bukannya tidak bahagia jika kakaknya menemukan pengganti mendiang istrinya tapi waktu nya belum tepat sekarang, apalagi jika keponakannya masih belum bisa menerima kepergian mommynya. Bukannya jika seperti ini bisa disebut egois?.
"Hyung, aku memang tidak tahu bagaimana hancurnya perasaanmu saat Tiffany noona pergi, tapi yang kutahu jika hari ini kau menunjukkan jika dirimu ini egois, kau bukan lagi Kris hyung yang dulu, Kris hyung yang selalu mendahulukan kepentingan putra nya dibanding dirinya sendiri. Tapi jika ini memang sudah keputusan hyung, aku hanya bisa berdoa jika tidak akan ada yang tersakiti nantinya. Tidak hyung, wanita itu dan yang paling penting bukan Markeu".
"Tolong pikirkan kembali kata-kata ku ini hyung. Markeu ada di kamarnya jika kau ingin membawa nya pulang".
Setelah mengatakan hal itu, Chanyeol meninggalkan Kris seorang diri di ruang keluarga.
Dalam kesendirian Kris kembali memikirkan kata-kata Chanyeol tadi. Egoiskah dirinya jika kembali menjalin hubungan tanpa restu putra nya? Tapi Markeu kan belum tahu hubungannya dengan Jessica, masih ada harapan jika putranya itu mau merestui hubungannya jika nanti pertemuan itu terjadi.
Tapi jika yang katakan Chanyeol benar-benar terjadi apa yang harus dia lakukan. Di satu sisi kebahagiaan putranya yang selalu dia utamakan namun di sisi lain dia juga tidak bisa melepaskan cintanya, apalagi dia bisa melihat sosok mendiang istrinya pada Jessica.
Ya semoga saja apa yang kau pikirkan terjadi Kris, karena apa yang kita harapkan belum tentu bisa kita dapatkan.
TBC...