Kris masuk ke rumahnya dengan tergesa-gesa, dia bisa melihat jika mommy nya kini tengah menangis sambil memanggil nama putra nya.
"Mom,,, Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Markeu bisa kabur?" tanya Kris dengan panik.
Bagaimana tidak panik saat sedang sibuk meeting ibu nya menelepon memberitahu jika putra nya kabur entah kemana.
"Maafkan mommy kris hiks...ini salah mommy hiks..."
Kris menghela nafas lelah mendengar racauan ibu nya, dia duduk disamping ibu nya dan menggenggam tangan Celine berharap agar ibu nya bisa tenang.
"Gwenchana, sekarang mommy bisa bercerita padaku apa yang sebenarnya terjadi".
"Kris sebenarnya saat Mark bangun tadi dia mencari mommy nya dia bertanya pada para maid apa mommy nya sudah berangkat kerja, para maid bingung ingin menjawab apa, lalu mommy yang baru datang dari taman belakang berjanji akan membawa nya menemui mommy nya jika dia mau makan dan kau bisa tebak sendiri jika putramu itu langsung menuruti mommy" Kris dengan seksama mendengar cerita ibu nya.
"Lalu saat makan pun dia bertanya kenapa makananya berbeda, mommy jawab jika itu masakan mommy lalu apa kau tahu apa yang dikatakan oleh putra mu selanjutnya?" Kris hanya menggeleng.
"Dia bilang jika masakan mommy enak tapi lebih enak masakan mommy nya, saat itu mommy berpikir untuk membawa nya menemui Tiffany untuk menyadarkan Markeu jika mommy nya sudah pergi tapi nyata nya mommy salah. Saat sampai di pemakaman dan mommy tunjukan makam Tiffany dia menangis sambil berteriak jika itu tidak mungkin makam mommy nya terus dia lari entah kemana, mommy sudah berusaha mengerjarnya tapi mommy kehilangan jejak, maafkan mommy Kris".
"Sudah mommy tidak perlu minta maaf lagi, apa yang mommy lakukan memang benar, Mark harus bisa menerima kenyataan jika mommy nya sudah pergi. Sekarang tenangkan diri mommy biar aku yang mencari Markeu, dan aku juga akan minta bantuan pada Minseok hyung supaya Markeu cepat ketemu".
Kris pun pergi untuk mencari Markeu dia pun juga menghubungi Minseok untuk membantunya untuk mencari putra tunggalnya.
Dia pun segera melajukan mobilnya dia harus segera menemukan putra nya. Kris melajukan mobilnya sedikit pelan sambil melihat ke sekeliling jalan yang dilewatinya berharap ada putra nya disana.
Kris menyalahkan dirinya, seandainya saja dia tidak bekerja dulu mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi. Seharusnya dia di rumah saja untuk menemani Mark agar keadaan putra nya bisa segera membaik mengingat bagaimana terguncangnya mental putra nya akibat kepergian istrinya yang begitu mendadak.
"Kau dimana Markeu? Jangan tinggalkan daddy nak" lirih Kris.
****
Hari sudah sore, Jaebum pulang dari kampus dengan berjalan kaki rencananya untuk pergi ke perpustakan kota dia batalkan karena Jinyoung yang harus kembali pulang lebih dulu karena ada hal yang tidak terduga terjadi pada sepupu nya.
Saat melewati sebuah taman, Jaebum dikejutkan oleh suara tangisan seseorang.
"Hiks...hiks...mommy...Markeu...hiks..mau..bersama dengan mommy hiks".
Jaebum melihat sekeliling taman itu namun tidak ada siapapun disana. Rasa takut mulai menjalari dirinya, walau dia tidak percaya dengan hal gaib tapi kalau hantu itu beneran ada dia juga takut apalagi taman yang dia lewati sangat sepi.
"Hiks...mommy...hiks"
Lagi, suara tangisan itu kembali terdengar. Jaebum yang tidak mau terus diganggu oleh rasa takut akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke taman itu guna mencari sumber suara tangisan tersebut.