"Jie, kita harus mencari Markeu kemana lagi?" tanya Jaebum.
"Aku juga tidak tahu Jae, daritadi kita sudah mencari ketempat-tempat yang disukai oleh Markeu tapi dia tidak ada disana" jawab Jinyoung.
Saat ini Jinyoung dan Jaebum sedang berkeliling untuk mencari Mark, namun setelah dua jam mencari, Mark tak kunjung mereka temukan, itu membuat mereka sedikit frustasi sekaligus khawatir takut terjadi sesuatu pada Mark.
"Sebenarnya apa yang terjadi semalam Jae, kenapa Markeu sampai tidak pulang? Padahal aku yakin jika pertemuan kalian akan berjalan dengan lancar mengingat bagaimana dekatnya kalian akhir-akhir ini".
"Sepertinya Markeu belum siap untuk semua ini Jie, bahkan sejak dia datang bersama Kris ahjussi Markeu tidak berbicara apa-apa, saat makanana datang pun dia tidak mau memakannya jika saja Kris ahjussi tidak memarahinya".
"Apa Jae, ahjussi memarahi Markeu?" kaget Jinyoung.
Bagaimana dia tidak terkejut mengingat bagaimana sifat paman nya itu pada Mark, selama ini Jinyoung bahkan tidak pernah melihat paman nya itu membentak Mark apalagi memarahinya.
"Benar Jae, mungkin itu yang membuat Mark semakin tertekan. Aku dan Eomma sudah mencoba berbicara pada ahjussi untuk tidak memaksa Markeu tapi ahjussi tidak mau mendengarnya".
"Hah, ini akan sulit Jae. Selama ini Mark selalu diperlakukan sangat lembut oleh ahjussi dan ahjumma, bahkan mungkin Mark tidak pernah dibentak apalagi dimarahi oleh mereka. Pasti saat ini dia sangat ketakutan".
"Aku juga berpikir seperti itu tapi Jie, aku berani bersumpah jika kami sangat menyayangi Markeu dengan sangat tulus, bahkan tadi eomma sempat memaksa ingin ikut mencari Markeu karena eomma merasi jika ini semua salahnya".
"Aku tahu Jae, Sica ahjumma dan dirimu adalah orang yabg sangat baik dan tulus. Aku pun sangat setuju jika kalian yang jadi keluarga baru keluarga Tuan, tapi mungkin waktunya saja yang belum tepat. Kau tahu sendirikan jika Fany ahjumma belum lama pergi, mungkin itu juga yabg dirasakan oleh Markeu".
Jaebum tersenyum lega mendengar ucapan Jinyoung. Dia sangat bersyukur mempunyai sahabat yang begitu pengertian seperti Jinyoung.
Setelah pembicaraan itu, mereka kembali fokus untuk melihat sekitar jalan yang mereka lewati, siapa tahu Mark ada disana.
"Oh ya Jie, apa Mark tidak punya sahabat atau seseorang yang dekat dengannya selain kita?".
"Memangnya kenapa Jae?".
"Aku hanya berpikir jika Mark tidak pulang ke rumahnya mungkin saja dia pergi ke rumah temannya untuk menenangkan diri".
"Sebentar Jae, seingatku Markeu hanya punya Yugyeom sebagai sahabatnya. Mungkin saja apa yang kau pikirkan itu benar".
Jinyoung pun mengambil ponselnya lalu menyerahkannya pada Jaebum.
"Coba kau hubungi Gyeomie, Jae siapa tahu memang Mark berada disana!"
Jaebum mengangguk, lalu mulai mencari kontak Yugyeom di ponsel Jinyoung. Setelah ketemu dia langsung memencetnya.
Cukup lama sampai panggilannya terjawab.
"Yeoboseo Gyeom, ini hyung".
"......"
"Gyeom, apa Markeu ada bersamamu saat ini? Hyung dan Jinyoung sedang mencari Markau karena dia tidak pulang semalam" tanya Jaebum to the point.
"......"
"Syukurlah kalau begitu kami bisa tenang sekarang. Terima kasih Gyeomie sudah menjaga Markeu"