Tiffany membuka matanya, dia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Dia melihat ke samping nya dimana putra dan suaminya masih terlelap.
Semalam dia dan Kris memutuskan untuk tidur di kamar Mark karena putra mereka terus meracau tidak jelas ditambah lagi suhu tubuh putranya sedikit naik.
Tiffany menghembuskan nafas lega saat suhu tubuh putranya sudah turun. Dia turun dengan perlahan lalu berjalan ke sisi ranjang lain guna membangunkan suaminya.
"Oppa ireona!" kata Tiffany sambil mengguncangkan tubuh Kris.
Eungh.
Hanya dengan guncangan yang pelan, Kris langsung terbangun.
"Ada apa sayang?" tanya Kris dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.
"Ini sudah pagi, apa oppa tidak ke kantor?".
"Oppa tidak ke akan ke kantor hari ini".
Kini Kris sudah duduk dengan bersandar pada kepala ranjang sambil mengelus lembut kepala Mark. Dia tidak berhenti bersyukur karena putranya sudah ada di hadapannya kini.
"Bukannya oppa ada meeting?".
"Meeting bisa oppa lakukan nanti, oppa tidak akan tenang jika meninggalkan Markeu".
Tiffany mengerti sekarang, suaminya itu sangat menyayangi putra tunggal mereka, dia selalu memprioritaskan Mark diatas segala kepentingannya.
"Ya sudah kalau begitu lebih baik oppa bersihkan diri oppa, aku akan memasak dulu".
Setelah kepergian istrinya Kris masih berada di tempatnya, dipandanginya wajah damai putranya yang masih terlelap.
"Daddy sangat menyayangimu nak, daddy akan melakukan apapun demi kebahagianmu. Daddy tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu" lirih Kris.
Kris pun merapikan selimut yang dipakai oleh Mark guna menjaga agar putranya tetap hangat, dia pun memberikan kecupan yang sedikit lebih lama pada kening Mark, setelah itu dia pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.
****
"Pagi eomma" ucap seorang namja tampan pada sang eomma yang kini tengah menata makanan di meja makan.
"Pagi juga sayang, duduklah eomma sudah menyiapkan makanan kesukanmu".
"Gomawo eomma, aku pasti akan menghabiskan semua makanan ini".
Jessica seorang single parent dengan satu orang putra yang kini sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan, Im Jaebum namanya.
Walau dibesarkan tanpa sosok seorang ayah, Jaebum tumbuh sebagai pribadi yang baik, rendah hati dan murah senyum. Dia sangat menyayangi eomma nya yang sudah membesarkannya seorang diri, Jaebum berjanji akan selalu membuat eomma nya bahagia.
"Kau nanti pulang jam berapa sayang?" tanya Jessica.
"Aku tidak tahu eomma, mungkin sampai sore tapi eomma tenang saja sebelum makan malam aku sudah pulang".
"Apa tugas kuliahmu sangat banyak?".
"Tidak eomma, aku hanya ada project sama Jinyoung karena itu aku akan ke rumahnya sepulang kuliah nanti, eomma sendiri pulang jam berapa?".
"Eomma tidak tahu Bumie, jika restoran tidak ramai mungkin eomma bisa pulang cepat".
"Eomma bisa menghubungiku jika minta dijemput, jadi kita bisa pulang berdua nanti".