"Ngghh~ Yunseonghh udahh~", racau Wooseok tak karuan.
"Udah aku bilang kan. Kakak itu punya aku.", Yunseong saat ini sedang menggempur kasar lobang Wooseok.
Wooseok sudah mencapai pelepasannya yang ketiga. Tapi Yunseong tak kunjung berhenti.
"Seonggh~pleaseehh udahh~ haaa~ sakiitth~"
Wooseok lelah. Badannya remuk, tapi Yunseong seolah tuli, malah semakin kasar memaju mundurkan penisnya dalam lobang Wooseok.
Tangan Wooseok bertumpu pada headboard kasur, sementara lututnya sudah tidak mampu menahan bobot tubuhnya sendiri.
"Yunseeoonggg~~ akkkhhh!", Wooseok berteriak keras saat dengan kurang ajar Yunseong menumbuk titik nikmat Wooseok dan mengeluarkan cairannya di dalam lobang Wooseok. Sementara Wooseok juga mencapai pelepasannya, yang keempat kalinya.
Napas Wooseok tersengal dan ia menangis.
"Hik... Yunseongg udah please...", Wooseok rebah di atas kasur. Yunseong mengeluarkan penisnya dari lobang Wooseok, membuat cairannya mengalir keluar dan membasahi paha mulus Wooseok.
"Kamu jahat hikk...", Wooseok tak mampu berdiri. Badannya lelah. Ia menutupi wajahnya dengan bantal, tidak ingin menatap mata sang kekasih, Hwang Yunseong.
Yunseong ikut berbaring di sebelah Wooseok. Ia mengecup pelan pucuk kepala kekasih manisnya itu, kemudian membelainya.
"Salah kakak sih. Kakak tuh kenapa tiap live harus pamer dada mulus kakak sih?"
Iya, jadi Yunseong tuh marah gara-gara vlive semalam Wooseok pake bajunya rendah banget.
"Apa perlu aku tiap hari buat tanda kepemilikan di dada kakak?", ujar Yunseong yang kini memeluk tubuh Wooseok kemudian mencium tengkuknya.
"Tapi kamu kan gak perlu ngasarin aku gitu...", Wooseok kini berbalik menghadap Yunseong dan memasang wajah cemberutnya.
"Hehe... maaf kak~ jangan cemberut gitu dong. Aku juga khilaf. Lobang kakak makin sempit aja sih.", Yunseong cengengesan lalu mengecup singkat bibir manis Wooseok.
"Tau ah! Dasar mesum.", Wooseok memukul dada Yunseong.
~
Wooseok menggeliat dalam tidurnya. Setelah digempur habis-habisan oleh Yunseong tadi, wajar jika Wooseok tertidur.
Ia berbalik ke kanan, ke kiri, tapi tidak bisa menemukan posisi nyaman kembali. Matanya yang terpejam akhirnya perlahan terbuka. Ia melihat jam pada ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Kira-kira sudah 3 jam ia tertidur setelah kegiatannya dengan Yunseong tadi.
Tenggorokannya kering, ia ingin minum. Jadi Wooseok mengambil kaos kebesaran yang sering ia pakai, kemudian keluar, menuju dapur. Tanpa dalaman. Soalnya dia belum mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under Cover 🔞 [X1 + PDX 101]
Fanfiction🔞 Tak semua hubungan terjadi hanya karena nafsu semata Oneshot Twoshot Threeshot Crackpair ? bxb area ⚠️ Kalau gak suka jangan read ya :")