Shortness of breath

2.4K 316 34
                                    

Jennie meregangkan otot-otot tubuhnya sejenak, lalu bangkit dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya ke kamarnya sendiri untuk bersih-bersih. Tidurnya sungguh nyenyak dipelukan Jisoo kemarin.

Setelah selesai dengan segala urusannya, ia menuju ke kamar Lisa, mengetuknya beberapa kali namun tak mendapati sautan apapun dan akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamarnya yang hasilnya ia tak menemukan siapapun disana dengan tempat tidurnya yang masih berantakan.

Tak ingin ambil pusing, karna iya yakin jika Lisa meninggalkan kamarnya seperti ini pasti ia tidur di kamar Chaeyoung. Ini bukanlah sesuatu yang baru untuknya.

"Lisa, Rosie bangunlah." Panggil Jennie sembari mengetuk kamar Chaeyoung yang masih tertutup rapat.

Setelah beberapa kali ketukan, akhirnya pintu itu terbuka, memperlihatkan Lisa dengan muka bantalnya, "Kalian begadang? Matamu berkantung." Ucap Jennie memerhatikan Lisa yang sesekali mengucek matanya, menandakan anak itu sedang berusaha melawan kantuknya.

"Ya kami begadang semalaman menonton film, aku tidak bisa tertidur karna mimpi buruk. Yasudah nanti kami turun, Kakak turunlah duluan." Jawab Lisa dengan cengiran kecilnya lalu buru-buru menutup pintu yang ia buka tadi, sempat terkekeh ketika didengarnya omelan Jennie yang mengatakan dirinya tak sopan karna menutup pintu begitu saja.

Tanpa menunggu lama lagi, Lisa mendekat ke arah Chaeyoung yang masih tertidur pulas, tidak tega sebenarnya untuk membangunkannya namun bagaimanapun mereka harus segara sarapan.

"Chaeyoungie, bangun lah." Ujar Lisa sembari menggoyang-goyang kecil tubuh saudaranya itu.

"Yak bangun lah, kita harus sarapan." Suara Lisa yang cukup keras cukup mampu membuat Chaeyoung membuka matanya yang masih terasa berat.

"Hm, 5 menit lagi ya?" Tanpa menunggu jawaban Lisa, Chaeyoung menutup kembali matanya, yang membuat Lisa hanya mampu mendesah kecil dan membiarkan saudarinya itu tertidur kembali sedangkan ia beranjak pergi ke kamarnya sendiri untuk membersihkan diri agar terlihat segar.

.
.

Jisoo yang menyadari kehadiran Jennie, menyuruhnya untuk mendekat dan menepuk ruang kosong disofa tempatnya duduk.

"Kemarilah sarapan, aku sudah membawanya kesini. Kita sarapan disini saja." Jennie hanya menuruti perkataan kakaknya tersebut, ikut duduk disampingnya dan juga ikut hanyut dengan kartun yang tengah ditonton kakaknya tersebut.

Tak berapa lama perhatian keduanya teralih dari tv pada suara ribut yang berasal dari tangga, "Lalisa! Awas kau ya akan kubalas dengan mencukur habis bulu Leo."

"Aku hanya penasaran Chongah, sungguh tak ada niatan untuk membunuh ikanmu."

"YAKK! KALIAN BERDUA JANGAN LARI-LARIAN DITANGGA." Suara menggelegar Jennie mampu membuat Chaeyoung dan Lisa yang masih berada di tengah anak tangga menghentikan aksi mereka. Lalu dengan patuh menuruni sisa anak tangga berikutnya dengan normal.

"Kalian kenapa pagi-pagi sudah bertengkar?" Tanya Jisoo ketika kedua adiknya telah ikut duduk bersama mereka.

"Kau bayangkan saja kak, Lisa hampir membunuh Joohawangie karna mengangkatnya ke darat." Chaeyoung dengan kekesalannya yang masih membara karna Lisa telah menyiksa peliharaan kesayangannya, akhirnya menyentil dahi Lisa dengan kuat.

"Aish, sakit! Kan aku bilang aku tidak ada niatan seperti itu. Aku hanya penasaran kenapa ia cepat gendut seperti pipimu dan aku cuma ingin merasakan bagaimana rasanya memegangnya." Jawab Lisa dengan memanyukan bibirnya, kesal namun tak ada niatan untuk membalas perbuatan saudaranya itu. Ia terlalu sayang jadi tak tega untuk menyakitinya.

Serene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang