Chapter 14

9.5K 597 17
                                    

Pagi yang berawan namun tidak menandakan akan turunnya hujan. Seorang Namja tengah tertidur di ranjangnya. Kondisinya kini sudah tak mengerikan seperti hari sebelumnya. Semalam Seokjin mengobati luka Jungkook.

Cklek

Pintu kamar di buka oleh Seokjin.

Terlihat Jungkook yang masih memejamkan matanya di atas ranjangnya.

Seokjin berjalan ke arah Jungkook. Niatnya adalah membangunkan Jungkook untuk sarapan pagi.

"Kookie... Ayo bangun, kita sarapan" ucap Seokjin mengusap rambut Jungkook guna membangunkannya.

"Nggghh.. 5 menit lagi Hyungg..." Balas Jungkook masih mangantuk. Enggan membuka matanya.

"Ishhh... Kelinci ini yahh" Seokjin mengempotkan bibirnya karena Jungkook susah untuk bangun.

Srettt

Seokjin mengangkat Jungkook dari ranjangnya.

"Yak! Apa yang kau lakukan Hyung"

"Kau susah kalau di bangunkan. Jja kita sarapan" Seokjin membawa Jungkook keluar dari kamarnya.

"Turunkan aku Hyung pabo. Aku bisa jalan sendiri" Jungkook berontak di pangkuan Seokjin.

"Iyah.. Iyah.." Seokjin menurunkan Jungkook.

"Cuci mukamu dulu sana. Sesudah itu kamu langsung ke meja makan"

"Ne Hyung.."

Jungkook langsung berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

....









....

Meja makan.

Seokjin dan Jungkook kini tengah makan di meja makan yang letaknya tidak jauh dari Dapur. Rumah Seokjin bisa dibilang besar untuknya yang tinggal seorang diri. Tak jarang pula Seokjin mengunjungi apartemen Jungkook. Dia sudah terlampau menyayangi kelinci menggemaskannya ini.

"Kook"

"Ne Hyung?"

"A.. aku mau tanya soal kandunganmu"

Seketika Jungkook menghentikan kegiatan makannya.

"Kenapa tiba-tiba bertanya soal kandunganku Hyung?"

"Ani... Aku hanya ingin memeriksanya saja. Ngomong-ngomong setelah ini, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?" Tanya Seokjin.

Pertanyaan itu membuat Jungkook tak tau harus jawab apa. Sudah jelas Taehyung menghianatinya. Lagi pula Taehyung tidak tau soal kehamilannya.

"Aku.. tidak tau Hyung" ucap Jungkook lirih.

"Wae?"

"Bahkan orang yang membuatnya pun tak tau apa-apa. Akupun tak tau bagaimana selanjutnya. Mungkin aku akan membesarkannya sendiri. Tapi..."

"Tapi apa kook?"

"Bagaimana kalau Firesens atau polisi menemukanku, mereka pasti akan melenyapkan ku" ucap Jungkook menundukkan kepalanya.

Seokjin merasa sedih melihat adiknya seperti ini. Bagaimanapun juga dia tak mau kehilangan adik menggemaskannya ini. Ia mendekatkan tempat duduknya kearah Jungkook. Menggenggam erat tangan sang adik.

"Kookie... Ingat, Hyung disini bersamamu. Jangan takut ne, bagaimanapun kedepannya Hyung akan selalu tetap di dekatmu"

Seakan ada penyejuk di hatinya. Jungkook sangat beruntung ada sosok malaikat di dekatnya kini. Senyuman terukir dibibir cherry Jungkook.

Bunny Or Mafia (18++ Rate-M) MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang